7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melakukan Branding Produk

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Branding produk adalah sebuah usaha dalam pemberian identitas pada produk yang mampu mempengaruhi konsumen untuk memilih produk tersebut dibandingkan produk yang lainnya. Proses dari branding tidak sekedar membesarkan merek produk saja. Akan tetapi, semuanya yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari sebuah produk tersebut. Mulai dari logo, citra, ciri visual, karakter, kredibilitas, kesan, persepsi, dan juga anggapan yang ada pada benak konsumen produk tersebut. Ketika branding produk dilakukan dengan benar, tentu hal ini akan membantu untuk membangun kepercayaan konsumen sehingga mereka juga akan menggunakan dan bertahan pada suatu produk. Adapun beberapa kesalahan yang kerap terjadi ketika sebuah bisnis melakukan branding produk. Berikut 7 kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan branding produk :

  1. Melakukan Pemilihan Merek Secara Sembarangan

Proses dari branding produk telah dimulai sejak pemilik bisnis menentukan sebuah merek untuk bisnisnya. Terkadang pemilik bisnis sendiri menganggap sepele proses ini dan lebih cenderung melakukannya dengan sembarangan. Padahal banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan, hal ini dikarenakan merek akan selalu ada pada setiap produk, dokumen, ataupun hal-hal lainnya yang berhubungan dengan bisnis. Anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk dapat mengetahui apa yang ada dalam pikiran dan apa yang diinginkan oleh para calon konsumen. Anda dapat memilih nama merek yang sederhana, lugas, dan juga tidak terlalu spesifik, agar calon konsumen lebih mudah dalam mengingat sebuah merek yang Anda tawarkan.

  1. Tidak Mengetahui Perihal Calon Konsumen

Hal lainnya yang juga penting dan tidak boleh diabaikan ketika melakukan branding produk adalah memahami calon konsumen yang akan dituju. Saat dari awal Anda tidak menentukan calon konsumen yang akan dituju, maka branding yang dilakukan pun akan menjadi sia-sia. Pemilik bisnis bisa saja menyebarkan sebuah iklan dan promosi dengan gencar tanpa memandang latar belakang dari calon konsumen. Akan tetapi, ini justru dapat menyebabkan rasa bosan dan juga jenuh sehingga apapun yang disuguhkan akan lebih sering diabaikan. Dengan semakin banyak informasi yang Anda dapat mengenai calon pelanggan maka akan semakin mudah menyesuaikan program branding yang akan dilakukan dengan kebutuhan calon konsumen.

  1. Penggunaan Visual yang Terlalu Biasa

Logo akan selalu muncul di setiap hal yang berhubungan dengan bisnis dan akan terlihat dengan jelas oleh para calon konsumen. Nama dan juga logo yang baik akan menggambarkan dan mengomunikasikan produk serta layanan yang dimiliki oleh pebisnis untuk para calon konsumennya. Merek yang kuat tentunya dibangun dengan menggunakan visual yang menarik. Tidak perlu desain yang terlalu rumit. Namun yang terpenting calon konsumen akan bisa langsung mengingat merek ketika melihat logo Anda.

  1. Tidak atau Terlalu Memperhatikan Pesaing

Banyak dari orang menganggap jika pesaing berhubungan dengan hal-hal yang negatif dan juga harus dihindari. Padahal terlepas dari itu, memperhatikan persaingan sangatlah baik untuk perkembangan sebuah bisnis. Karena Anda harus memperhatikan pesaing untuk dapat memantau bagaimana kompetisi yang ada. Maka dari sanalah Anda dapat menentukan upaya apa yang harus dilakukan agar menjadi lebih unggul dari pesaing. Akan tetapi Anda harus tetap fokus pada bisnis Anda sendiri. Jangan terlalu memperhatikan pesaing karena hal ini dapat membuat Anda malah menjadi pengikutnya dan akan membuat bisnis Anda semakin tertinggal.

  1. Penggunaan Media Sosial secara Tidak Tepat

Saat ini hampir semua orang mempunyai akun media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Dan mereka menghabiskan waktu rata-rata 3 jam 26 menit setiap harinya untuk mengakses media sosial dengan tujuan apapun itu. Akan tetapi masih ada saja pebisnis yang tidak memanfaatkannya dengan tepat. Pada sebuah akun bisnis tidaklah perlu berada di setiap platform media sosial. Cukup fokuskan konten branding pada platform dengan basis konsumen yang potensial. Lalu Anda perlu menyajikan konten secara rutin, karena hal ini merupakan sebuah keharusan. Namun juga jangan berlebihan.

  1. Tidak Menyeimbangkan Branding Produk dengan Kualitas

Sekeras apapun usaha yang Anda lakukan dalam sebuah branding, jika tidak diimbangi dengan kualitas produk serta layanan yang disediakan, maka konsumenpun tidak akan bertahan pada sebuah merek. Banyak juga konsumen yang tidak terpengaruh pada janji yang telah diberikan dalam sebuah iklan. Karena menjanjikan suatu hal yang begitu besar dan juga mustahil justru akan menutup mata dari para pelanggan pada sebuah bisnis.

  1. Melupakan Branding produk secara Offline

Para pebisnis saat ini cenderung melakukan branding produk secara online karena dianggap lebih mudah dan efektif serta dapat dilakukan dimana saja dan juga cukup menghemat biaya. Akan tetapi Anda juga tidak boleh mengabaikan proses branding secara offline. Karena para calon konsumen yang akan Anda tuju juga perlu untuk melihat secara langsung bagaimana produk dan juga layanan bekerja sebelum akhirnya memutuskan untuk memilih sebuah merek tersebut.

Itulah penjelasan singkat mengenai kesalahan yang sangat sering dilakukan saat melakukan branding produk. Setelah mengetahui beberapa kesalahan tersebut, diharapkan para pebisnis dapat lebih berhati-hati dan mengantisipasi serta dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.