Strategi Retargeting Untuk Tingkatkan Penjualan

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Tahukah Anda bahwa rata-rata pengunjung pertama kali ke situs web Anda hanya 2%? Anda mungkin ingin mengonversi 98% pengunjung lain ke situs Anda. Jika Anda ingin melakukan ini, Anda dapat menerapkan strategi retargeting ads untuk bisnis Anda.

Strategi ini menargetkan iklan kepada orang-orang yang telah mengunjungi situs web Anda. Menerapkan strategi ini dapat memberikan banyak manfaat, antara lain peningkatan brand recall, peningkatan strategi digital marketing lainnya, peningkatan brand awareness, dan kemampuan untuk mengonversi pengunjung website.

Nah, pada artikel kali ini akan secara spesifik mempelajari tentang retargeting Ads, hingga strategi serta tips jitu dalam menjalankan retargeting. Yuk, terus ikuti pembahasan selanjutnya, ya!

Apa itu retargeting?

Retargeting adalah strategi pemasaran online yang membantu Anda melibatkan kembali calon pelanggan yang sebelumnya mengenal dan berinteraksi dengan situs web Anda.

Pada dasarnya, strategi Retargeting dilakukan untuk membidik calon konsumen yang sudah mengenal brand Anda. Pelanggan potensial yang dibawa oleh iklan Retargeting Ads adalah mereka yang benar-benar bisa menjadi pembeli.

Strategi Retargeting Ads diharapkan dapat meningkatkan tingkat konversi dan memudahkan prospek bisnis di masa depan. Strategi Retargeting Ads didasarkan pada data pelanggan saat mereka berinteraksi dengan situs web Anda. Dengan kata lain, strategi Retargeting Ads menerapkan prinsip kerja “pixel-based”.

7 Strategi Retargeting Untuk Tingkatkan Penjualan

Sekarang, ke topik utama artikel ini. Berikut adalah beberapa tips dalam Retargeting Ads agar strategi tersebut dapat meningkatkan bisnis penjualan dengan maksimal. Selamat membaca!

Kenali konsumen

Penting untuk mengetahui siapa “target pasar” atau pelanggan potensial Anda. Hal ini sangat berguna untuk menguraikan strategi pemasaran yang akan dijalankan. Iklan yang ditampilkan kepada calon konsumen juga harus sesuai dengan segmentasi tersebut.

Misalnya, segmentasi konsumen wanita lebih suka melihat dan melihat iklan dengan visual dan kombinasi warna yang menarik. Jadi, Anda dapat menambahkan visual dan kombinasi warna yang indah ke video promosi Anda untuk calon konsumen wanita.

Selain itu, dengan mengenali dan menyegmentasikan konsumen, bisnis dapat menciptakan pengalaman periklanan yang menarik dengan menyoroti produk dan layanan yang telah dilihat konsumen saat mereka sebelumnya mengunjungi situs web Anda.

Menggunakan jangka waktu tertentu

Kita tahu bahwa strategi periklanan Retargeting Ads yang diterapkan tidak langsung menghasilkan konversi penjualan yang tinggi. Ini akan memakan waktu bagi konsumen untuk mengadopsi strategi ini dan membeli atau berlangganan produk Anda.

Mengatur durasi Retargeting Ads menjadi 30-90 hari adalah salah satu pengaturan yang dapat Anda pilih. Setelah periode ini, Anda dapat mengevaluasi jenis Retargeting Ads mana yang menghasilkan konversi penjualan paling banyak di situs web Anda.

Melakukan eksperimen iklan

Eksperimen periklanan diperlukan untuk memastikan bahwa strategi Retargeting Ads Anda berkinerja optimal dan dapat berkembang lebih jauh di masa mendatang. Anda dapat memulai dengan durasi iklan reguler 2-3 hari untuk setiap iklan.

Jika Anda menerapkan strategi Retargeting Ads dan mendapatkan hasil yang baik dalam periode ini, Anda dapat memperpanjang periode jenis iklan yang sama di masa mendatang. Di sisi lain, jika hasil tampilan tidak terlalu bagus, jenis tampilan dapat diubah sesuai dengan segmentasi dan preferensi konsumen.

Menggunakan CTA (call to action) yang menarik

Dalam strategi pemasaran, CTA (Call to Action) berperan penting sebagai media untuk memperoleh umpan balik langsung dari konsumen sasaran dan pelanggan.

Oleh karena itu, menambahkan CTA yang menarik ke iklan Anda adalah suatu keharusan. Kami merekomendasikan untuk menempatkan CTA Anda di lokasi yang mencolok dan menggunakan warna dan desain yang menarik sehingga calon pelanggan dapat dengan mudah mengidentifikasi CTA Anda.

Dengan menambahkan CTA ke iklan Anda, kami berharap lebih banyak calon pelanggan akan mengikuti tautan di situs web Anda dan akhirnya berlangganan produk yang Anda tawarkan.

Merencanakan anggaran biaya iklan

Seperti yang Anda ketahui, beriklan dengan Facebook Ads atau Google Ads tidak gratis. Dan tentunya Anda tidak ingin uang iklan Anda terbuang percuma, kan, jadi Anda perlu merencanakan anggaran iklan Anda dengan matang agar biaya yang Anda keluarkan sesuai dengan hasil yang Anda harapkan. Untuk Retargeting Ads, Anda dapat memulai dengan anggaran iklan minimal dan meningkatkan ke anggaran yang lebih besar berdasarkan hasil konversi yang Anda dapatkan.

Memilih format visual iklan yang sesuai

Saat ini, ada banyak format Retargeting Ads visual yang dapat dipilih berdasarkan segmen audiens dan goals marketing Anda. Format visual iklan yang paling umum digunakan adalah:

  • Collection

Struktur iklan dalam bentuk collection menyajikan banyak (lebih dari 2) objke visual seperti foto dan video untuk setiap tampilan iklan.

  • Corousel

Struktur visual iklan dalam bentuk carousel menampilan 2 atau lebih foto dan video dengan scroll behaviour berupa swipe left and right (geser).

  • Single image or video

Nah, format visual iklan yang terakhir adalah single image or video. Format ini menyajikan satu foto atau video saja dalam satu unggahan iklan.

Menerapkan strategi A/B testing untuk setiap iklan

apa itu A/B Testing? Berikut penjelasan ringkasnya. A/B Testing adalah sebuah metode untuk membandingkan dua pilihan dari tampilan iklan sebelum secara resmi diunggah.

Sebenarnya A/B Testing pun dapat dilakukan kembali setelah iklan diunggah melalui Facebook Ads atau Google Ads untuk keperluan menilai efektivitas iklan. Dari dua opsi iklan yang diuji melalui A/B testing, maka dapat diketahui kira-kira iklan mana yang mampu meningkatkan jumlah pengunjung serta tingkat konversi penjualan di website.

Retargeting adalah sebuah strategi untuk online marketing yang berguna dalam mendapatkan Kembali para calon pelanggan yang sebelumnya telah mengenal dan berinteraksi dengan website Anda. Strategi Retargeting Ads menbidik para calon pelanggan yang telah mengenal brand serta pernah berinteraksi pada website bisnis anda. Untuk menerapkan strategi Retargeting Ads Anda dapat memilih untuk menggunakan tools populer Facebook Ads atau Google Ads.

Nah, diharapkan melalui semua pembahasan pada artikel kali ini mengenai strategi Retargeting Ads dapat memperluas wawasan Anda tentang dunia pemasaran digital. Semoga bermanfaat, ya!