5 Perbedaan Pemasaran Online Dan Offline

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Melakukan pemasaran produk merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menarik konsumen dan memperoleh keuntungan. Pemasaran sendiri kegiatan untuk memperkenalkan, menginformasikan, dan menyampaikan nilai suatu produk. Dengan melakukan kegiatan pemasaran, konsumen akan mengenal produk yang ditawarkan dan bisa mendapatkan kepuasan dari produk tersebut. Adapun pemasaran tersendiri terdiri dari dua jenis, yaitu pemasaran online dan offline. Pemasaran online adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui media daring. Pemasaran online dianggap sebagai modal pemasaran modern karena mengandalkan perkembangan teknologi informasi. Sedangkan pemasaran offline, yang lebih dikenal sebagai pemasaran konvensional, mengandalkan media massa untuk menyampaikan informasi. Tujuan pemasaran offline adalah lebih untuk meningkatkan awareness brand. Meski teknologi terus berkembang, pemasaran offline juga masih banyak digunakan oleh  brand.

Berikut ini perbedaan pemasaran online dan offline yang perlu diketahui:

1.Jumlah Modal

Jumlah modal yang dikeluarkan untuk kedua model pemasaran tersebut sangat berbeda. Untuk pemasaran offline biasanya akan menghabiskan budget lebih besar karena menggunakan media massa sebagai media kampanyr. Sebagai catatan, harga untuk satu kali tayangan iklan diacara televisi bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Sedangkan dalam pemasaran online, budget yang dikeluarkan tidak sebesar pemasaran konvesional karena dilakukan melalui media daring. Meskipun dilakukan melalui iklan digital (FB Ads, Google Ads, TikTok Ads, dan sebagainya), budget yang dikeluarkan tidak sebanyak iklan di media massa. Ini karena pada sistem pemasaran offline tidak membutuhkan marketing kit fisik seperti brosur, baliho, videotron, dan sebagainya.

2.Jangkauan pemasaran

Jangkauan pemasaran kedua metode pemasaran ini juga cukup berbeda. Pada pemasaran offline, jangkauan pemasarannya sangat terbatas dibutuhkan kehadiran fisik dari seseorang yang berperan sebagai sales atau media fisik untuk publikasi produk yang dipasarkan. Alhasil, tujuannya hanya sampai pada mereka yang merasakan kehadirannya secara fisik.

Sedangkan pemasaran online dilakukan melalui media internet, di mana orang dapat mengakses bahkan tanpa harus bertemu dengan pihak yang memasarkan. Pemasaran online dapat dilakukan melalui media sosial ataupun media daring lainnya. Jangkauan dari pemasaran ini tak terbatas, bahkan bisa sampai ke luar negeri.

3.Waktu

Pemasaran digital sangat terkait dengan waktu, di mana pesan akan tersampaikan hanya ketika brand menjalankan kampanye. Misalnya, penyebaran informasi akan terjadinya ketika sales menawarkan produknya atau membagikan brosur yang berisi informasi brand.

Sedangkan pemasaran digital akan terus berjalan bahkan ketika brand tidak melakukan aktivitas apapun. Itu karena pemasaran digital terus berjalan selama konten pemasaran masih ada diinternet. Orang bisa kapanpun mengakses content marketing tanpa brand harus bergerak sendiri.

4.Jenis produk

Dalam hal jenis produk, ketika melakukan pemasaran offline, penjual harus memiliki produk untuk ditampilkan kepada pembeli secara langsung. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat mengetahui produk yang akan dibeli secara detail.

Sedangkan pada pemasaran online, produk cukup tampilkan melalui gambar dengan disertai deskripsi yang mendukung. Penjual juga bisa membuat konten video agar konsumen dapat melihat detail dari produk secara lebih lengkap.

5.Jumlah produk

Pada bisnis offline, penjual tidak dapat menampilkan jumlah produk kecuali jika sudah menghitung stok. Hal ini menyulitkan ketika pembeli ingin membeli  barang dalam jumlah yang banyak.

Sedangkan pada bisnis online, data jumlah produk biasanya akan ter update secara otomatis pada sistem ketika terjadinya pembelian. Hal ini memudahkan pembeli dalam mencari informasi tentang jumlah barang yang tersedia. Sekian pembahasan kita hari ini tentang 5 perbedaan pemasaran online dan offline.