Tidak ada iklan yang bisa tayang selamanya. Anda perlu mengenal fase digital ads memperbarui iklan tersebut dan menjangkau kembali audiens yang anda target. Ketahui fase – fase iklan anda dan tentukan waktu tepat untuk mengganti. Tidak ada 1 strategi yang akan berlaku selamanya, begitu juga dengan strategi di dalam digital advertising. Ada fase – fase di mana iklan bisa berkembang, mendapatkan hasil yang baik. namun ada juga fase di mana hasilnya akan menurun. Bagaimana caranya mengetahui fase – fase tersebut? Dan apa saja tandanya?
Mengenal Fenomena “Ad Fatigue”
Anda tentu pernah mengalami kondisi ad fatigue, atau kondisi di mana anda sudah jenuh terhadap 1 iklan tertentu yang berulang – ulang sepanjang hari. Mungkin waktu pertama kali anda melihatnya, anda mengagumi iklan tersebut. Namun jika iklan tersebut ditampilkan setiap waktu, tentu akan membosankan. Apa lagi jika anda sudah membeli produk yang diiklankan, namun anda masih terus melihatnya. Maka efek kejengkelan anda bisa naik berkali – kali lipat. Bukan tidak mungkin anda memblokir iklan tersebut di kemudian hari.
Nah kondisi ini juga berlaku kepada audiens anda. Anda tidak bisa menganggap kalau audiens akan senang dengan 1 format iklan, sekreatif apapun iklan tersebut. Apalagi jika iklannya ditayangkan di media personal yang dimiliki oleh audiens, seperti media sosial. Meskipun pada dasarnya fenomena ad fatigue sudah ada sejak jaman iklan televisi, dan ini alasan mengapa iklan produk di televisi selalu berubah.
4 Fase Utaman dalam Digital Ads
Secara umum fase digital ads dibagi menjadikan empat tahap, mulai dari belajar sampai jenuh. Kenali berbagai cirinya dan pastikan anda mendapatkan hasil yang paling optimal dari iklan anda.
Fase Belajar (Learning)
Iklan yang pertama kali ditayangkan, akan memasuki fase belajar terlebih dahulu. Bergantung dari ukuran audiens dan strategi bidding yang anda pilih, masa belajar bisa cukup cepat atau lambat. Semakin luas target audiens – nya dan semakin mudah goal yang anda pilih, maka fase belajar akan lebih cepat. Algoritma bisa menentukan kapan iklan anda optimal lalu segera menurunkan biaya akusisi (CPA) (cost per acquisition) atau CPR (cost per result) segera setelah fase belajar selesai.
Fase Peningkatan (Scaling)
Jika fase belajar sudah selesai, Anda akan melihat kalau iklan Anda mulai mendapatkan hasil yang konstan setiap harinya (atau bahkan cenderung meningkat). Ini artinya Anda sudah masuk ke fase kedua di dalam digital ads, yaitu fase peningkatan. Di fase inilah Anda bisa meningkatkan budget iklan secara bertahap. Dan seiring dengan kenaikan budget, Anda akan mendapatkan hasil yang semakin banyak juga, namun dengan biaya akuisisi yang sangat terkontrol.
Fase Puncak (Optimized)
Akan ada titik di mana budget Anda sudah cukup untuk menjangkau semua audiens yang ditargetkan, fase ini masuk ke dalam fase puncak atau optimized. Jika Anda meningkatkan budget lagi, maka ada kemungkinan budget tidak akan terpakai sepenuhnya. Di tahap ini Anda juga dapat menentukan batas CPA dari tawaran strategi Anda serendah mungkin, tanpa memengaruhi performa iklan. Pertandingan CPA yang benar akan membuat iklan Anda mendapatkan hasil maksimal dari anggaran yang disediakan.
Fase Jenuh (Jenuh)
Setelah iklan mendapatkan hasil sebanyak mungkin, anda akan melihat bahwa iklan anda sudah jenuh dan penurunan hasil pun terjadi. Fase ini disebut fase jenuh atau jenuh. Biasanya ditandai dengan meningkatnya frekuensi pembatasan rata – rata setiap audiens.
Demikian artikel kita hari ini membahas tentang Mengenal 4 fase digital ads, mulai dari tayang hingga jenuh. Semoga bermanfaat.