Mencari Pelanggan Tetap dengan Lead Generation

Table of Contents

Setiap bisnis tentu membutuhkan pelanggan agar siklus perusahaan terus berjalan. Tanpa adanya pelanggan, bisnis tidak bisa berjalan baik karena tidak ada pemasukan. Begitu pula dalam bisnis D2C. Bisa dibilang, kunci keberhasilan bisnis D2C berada di tangan produsen sendiri. Hal ini disebabkan tidak adanya pihak ketiga yang membantu distributor produk. Oleh karena itu, bisnis D2C harus membangun branding dan menarget pasarnya sendiri.

Dalam mempromosikan produk atau layanannya, perusahaan yang memakai model bisnis D2C menggunakan digital marketing untuk menarik pelanggan. Dengan menggunakan digital marketing, selain menjangkau pelanggan secara luas, diharapkan dapat membentuk digital presence dan reputasi secara baik, sehingga perusahaan semakin dikenal banyak masyarakat.

Lantas, bagaimana cara paling efektif untuk menarik pelanggan yang sesuai dengan skema bisnis D2C? salah satu caranya adalah dengan menggunakan Lead Generation. Apa itu lead generation dan bagaimana prosesnya? Simak artikel berikut untuk mengetahui penjelasannya!

 

Apa itu Lead?

Sebelum membahas tentang lead generation, pertama ada baiknya kita mengetahui apa itu lead. Dalam skema bisnis D2C mengandalkan pemasaran digital untuk menarik lead atau pelanggan. Lead atau prospek bisa dikatakan sebagai calon pelanggan potensial. Kriteria lead adalah orang-orang yang menunjukkan ketertarikan pada satu atau lebih produk yang kalian tawarkan. Bagaimana ketertarikan ditunjukkan? Ketertarikan ditunjukkan dengan mereka yang bersedia mengisi data diri secara sukarela kepada penjual.

Di bisnis bidang apa pun, lead sangat dibutuhkan agar bisnis bisa berhasil. Semakin banyak lead baru yang berdatangan, semakin ada harapan bagi perusahaan untuk berkembang dan sukses di kemudian hari. Mengapa begitu? Karena semakin besar juga peluang terjadinya peningkatan penjualan.

Apakah semua lead sudah pasti menjadi pelanggan? Belum tentu. Tidak semua lead bisa dikonversi menjadi pelanggan. Hanya lead yang memenuhi standar kualitas saja yang memiliki kemungkinan besar untuk terus berada pada saluran penjualan dan melakukan pembelian. Lalu apa saja kriteria lead yang memenuhi standar kualitas tersebut? Berikut cara mengetahuinya!

  1. Menunjukkan minat khusus terhadap produk atau layanan yang ditawarkan
  2. Merespon dengan baik atas informasi produk yang dikirimkan, meskipun belum bisa beli saat itu juga
  3. Pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan produk atau layanan yang ditawarkan
  4. Finansial yang mencukupi untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan
  5. Produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan mereka
  6. Besarnya keinginan untuk membeli.

Apabila lead tersebut memenuhi standar di atas, maka mereka bisa dikonversi menjadi pelanggan. Untuk melancarkan hal tersebut, maka diperlukan kerja sama yang selaras antara tim marketing dan tim sales.

Setelah mengetahui apa itu lead, selanjutnya kita akan membahas tentang apa itu lead generation dan cara kerjanya.

Apa itu Lead Generation?

Menurut Marketo, lead generation adalah tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan lead dengan menarik minat audiens yang sudah ditargetkan pada produk dan layanan perusahaan. Proses ini berpusat pada pengembangan jalur penjualan dan memelihara prospek sampai mereka menjadi pelanggan.

Tahapan ini banyak diterapkan oleh perusahaan kecil, menengah, dan besar dari berbagai industri untuk mengembangkan bisnis mereka. Sebanyak 60% marketer meyakini tahapan ini bisa dijadikan strategi utama untuk mendapatkan pelanggan. Mudahnya, tahapan ini dilakukan tidak hanya diterapkan untuk mendapatkan lead, tapi juga pelanggan tetap.

Ada 7 tahapan yang harus dilalui untuk menerapkannya. Berikut 7 tahapannya:

  1. Akuisisi lead
  2. Memelihara lead
  3. Kualifikasi marketing lead
  4. Transfer penjualan
  5. Kualifikasi sales lead
  6. Konversi
  7. Retensi konsumen

Benefit Lead Generation

Seperti yang diketahui, lead generation sangat penting bagi perkembangan bisnis, karena mengonversi lead menjadi pelanggan tetap. Sehingga banyak perusahaan yang menginvestasikan modal besar untuk menjalankan strategi akuisisi dan lead generation. Lantas, apakah ada alasan lain mengapa hal itu penting? Berikut alasan lainnya mengapa hal itu penting.

  1. Meningkatkan brand awareness
  2. Memudahkan identifikasi dan menargetkan leads yang berkualitas
  3. Tidak menghabiskan waktu dan modal bisnis
  4. Bisa diotomatisasi
  5. Kinerja bisa terukur.

Itulah penjelasan singkat mengenai lead generation dalam bisnis D2C. Proses ini berperan penting untuk berbagai jenis bidang bisnis. Maka tak jarang ditemukan banyak perusahaan menanam modal besar untuk proses ini. Bagaimana dengan bisnis kalian? Apakah sudah menerapkannya? Bagi kalian yang ingin tahu lebih banyak tentang bisnis D2C, silakan mengunjungi halaman blog DIGIMA, ya!