Model Bisnis D2C: Berjualan Efektif Tanpa Perantara

Table of Contents

Pelanggan merupakan faktor penting dalam menjalankan bisnis. Apabila tidak ada pelanggan, maka sebuah bisnis tidak akan berjalan dengan lancar. Begitu juga dalam model bisnis D2C. Model bisnis D2C adalah salah satu strategi bisnis, di mana perusahaan memasarkan produk atau layanan ke klien dan konsumen secara langsung tanpa perantara distributor.

Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan model bisnis ini. Mengapa begitu? Karena model ini mampu membantu bisnis tetap relevan dengan digital presence yang mumpuni. Selain itu, model bisnis ini menghilangkan penghalang antara pihak produsen dan konsumen. Sehingga produsen memiliki kontrol yang lebih besar atas brand, reputasi produk, strategi marketing, dan taktik penjualan mereka.

Nah, lalu apakah model bisnis hanya tentang hubungan antara produsen dan konsumen? Tentu saja lebih dari itu, ya! Kali ini kami sudah merangkum apa itu model bisnis D2C, alur bisnis, dan bagaimana cara menarik pelanggan untuk keberhasilan bisnis.

 

Apa Itu Model Bisnis D2C?

D2C adalah singkatan untuk Direct-to-Consumen. Seperti istilahnya, D2C adalah strategi bisnis yang memungkin produsen menjual produk atau layanan mereka langsung ke konsumen. Namun, jangan salah ya, konsep D2C berbeda dengan konsep bisnis e-commerce yang membutuhkan pihak ketiga untuk menggapai pelanggan.

Dengan tidak adanya pihak distributor, maka D2C menghilangkan penghalang antara produsen dan konsumen. Sehingga, produsen memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengontrol, merek, reputasi brand, pemasaran, dan taktik penjualan. Artinya, produsen akan terus terlibat dalam setiap strategi marketing dan terus menyesuaikan keinginan pelanggan mereka.

 

Alur Distribusi Bisnis D2C

Alur distribusi model bisnis D2C pastinya berbeda dengan retailer tradisional. Pada alur retailer tradisional, produsen akan menyalurkan produk ke penjual grosir. Dari penjual grosir, produk tersebut akan disalurkan oleh distributor ke retailer untuk mengecer produk menjadi jumlah beli yang lebih sedikit. Setelah produk sampai di retailer, produk akan dibeli oleh konsumen.

Sedangkan, pada alur model bisnis D2C berbeda dengan retailer tradisional. Hal ini disebabkan produsen memiliki kontrol yang besar untuk melakukan pemasaran. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan produsen bisa langsung ditawarkan kepada konsumen. Produsen menawarkan produk atau layanan melalui website, media sosial, email, dan iklan.

Hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Salah satu tantangannya adalah bagaimana perusahaan menarik, memenangkan, dan mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari cara untuk menarik pelanggan.

 

Cara Menarik Pelanggan

Seperti bisnis lainnya, tentu keberadaan pelanggan sangatlah penting. Apabila tidak ada pelanggan maka perusahaan tidak mendapatkan pemasukan. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu mencari cara untuk menarik pelanggan. Begitu pula dengan strategi model bisnis D2C.

Tanpa bantuan penyalur dan retailer, strategi pemasaran harus digencarkan. Strategi utama pemasaran model bisnis D2C adalah menggunakan strategi pemasaran digital. Mengapa demikian? Karena pemasaran digital dinilai paling efektif untuk menjangkau dan menjaga hubungan dengan pelanggan secara luas dalam waktu singkat.

Selain itu, pemasaran melalui platform digital akan membentuk digital presence dan reputasi secara baik. sehingga, brand awareness perusahaan naik. Namun, hal itu tentu tidak akan langsung menaikkan jumlah pelanggan. Perlu riset agar keberhasilan digital marketing semakin meningkat. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pemasaran model bisnis D2C:

  1. Menggunakan tools yang tepat

Agar digital presence tetap bertahan, perusahaan perlu mengunggah sesering mungkin konten-konten yang menarik. Namun, mengunggah secara rutin terkadang sulit dilakukan. Oleh karena itu ada beberapa tools yang bisa digunakan untuk menjadwal waktu pengunggahan, sehingga tetap bisa ruting posting setiap hari.

  1. Fokus pada customer service

Bantu konsumen dalam menyelesaikan masalah dan menanggapi keluhan mereka mengenai produk yang ditawarkan. Tidak hanya itu, tingkatkanlah interaksi dengan konsumen baik di kolom komentar atau di kolom pesan untuk membangun kedekatan.

  1. Optimasi akun agar engagement meningkat

Engagement merupakan hal penting dalam digital marketing. Untuk mengoptimalkan akun atau platform pemasaran, bisa menggunakan link promosi, hashtag, hingga keyword yang cocok dengan produk atau layanan. Selain itu, bisa ditingkatkan dengan membagikan konten yang relevan dengan produk atau layanan.

 

Itulah pemaparan singkat mengenai model bisnis D2C, mulai dari definisi, alur bisnis, hingga cara mendapatkan pelanggan. Masih banyak lagi pembahasan mengenai model bisnis D2C. Bagi kalian yang penasaran bisa mengunjungi halaman blog DIGIMA, ya!