Mengenal Micro Content dan 4 Tips Cara Membuatnya

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Membuat rencana pemasaran konten yang sukses melibatkan penggunaan berbagai jenis konten yang paling sesuai dengan audiens Anda pada poin-poin penting dalam perjalanan pelanggan mereka. Ketika Anda dapat membuat banyak bagian yang berbeda, seperti posting sosial, video, bentuk panjang, bentuk pendek, dan salinan iklan, Anda dapat menyesuaikan strategi Anda untuk memenuhi tujuan Anda, contohnya strategi digital marketing. Salah satu bentuk konten yang mungkin tidak Anda kenali namanya adalah micro content.

Apa itu Konten Mikro atau Micro Content?

Konten mikro adalah konten pendek berukuran gigitan yang dapat dikonsumsi dengan cepat oleh audiens Anda, terutama di media sosial. Meskipun ada beberapa ketidaksepakatan tentang seberapa pendek konten mikro, konsensus umum adalah bahwa itu harus dikonsumsi dalam waktu kurang dari 30 detik, apakah itu membaca posting atau menonton video pendek.

Tips Membuat Micro Content

1. Buat Gambar dan Grafik yang Kuat

Sebuah gambar bernilai seribu kata dan beberapa gambar yang paling mengharukan dan menyentuh secara emosional adalah gambar-gambar yang tidak perlu Anda gambarkan dengan kata-kata. Gambar dianggap sebagai konten mikro karena dapat membangkitkan perasaan dan mendorong tindakan hanya dengan kehadirannya. Mereka relatif kecil dalam ukuran file serta mampu melibatkan audiens dengan cepat. Informasi sensorik visual biasanya merupakan salah satu motivator yang lebih kuat bagi sebagian orang dan gambar karena konten mikro memanfaatkan fakta ini.

2. Buat Postingan Singkat

Ketika datang ke situs media sosial seperti Twitter, Anda tidak punya banyak pilihan di sini. Di situs media sosial lain seperti Facebook atau LinkedIn, Anda dapat menggunakan kata-kata sebanyak yang Anda inginkan, tetapi posting yang lebih panjang biasanya tidak terlalu melibatkan audiens. Konten bentuk panjang di jaringan ini perlu direncanakan dengan hati-hati. Untuk keterlibatan yang lebih baik, lebih baik ringkas dan to the point dengan konten mikro Anda. Idealnya, Anda harus mencoba menjaga jumlah hashtag pada postingan dari 2 hingga 4.

3. Jadikan Konten Dapat Ditumpuk

Membuat konten Anda singkat tidak berarti bahwa ini adalah kesempatan sekali pakai untuk menarik audiens Anda. Manusia, terutama di era digital ini, cenderung memiliki rentang perhatian yang sangat pendek, tetapi cenderung lebih cepat masuk ke tren daripada pendahulunya.

Dengan membangun konten Anda di sekitar video kecil atau aplikasi yang disinkronkan dengan jenis media sosial lainnya, Anda dapat membawa imersi kepada pengguna, sementara pada saat yang sama menjaga konten Anda seminimal mungkin. Ini membutuhkan latihan dan penelitian untuk mencari tahu apa yang paling berhasil, tetapi menggabungkan berbagai media sosial menjadi cara yang bagus untuk membuat potongan konten mikro Anda yang terpisah bermain satu sama lain.

4. Menulis dengan Baik

Meskipun Anda mungkin tidak banyak menulis tentang hal-hal seperti video atau foto Instagram, micro-blogging Anda akan tetap menjadi sesuatu yang harus Anda kuasai. Anda memiliki jumlah kata minimum untuk menyampaikan pesan Anda.

Anggap saja sebagai headline copywriting: mencoba menarik minat pembaca hanya dengan satu baris. Ini adalah keterampilan yang sangat menantang dan banyak diabaikan, tetapi keterampilan yang sangat berharga di dunia atau konten mikro. Untuk terhubung dengan audiens Anda hanya dalam satu kalimat dapat menjadi tantangan, tetapi itu sepadan dengan usaha.

Nah, itulah pengenalan micro content dan tips untuk membuat micro content, Selain itu, Anda bisa menguak informasi lain di DIGIMA. Semoga artikel ini dapat membantu Anda.