5 Strategi marketing Fear of Missing Out

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Konsep Fear of Missing Out atau FOMO sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013, namun konsep “takut ketinggalan” sudah ada jauh sebelum media sosial dan ponsel. Dalam beberapa hal, FOMO adalah ketakutan tidak bisa menghadiri acara bersama teman atau tidak menggunakan teknologi dan perangkat yang sama dengan orang-orang di sekitar kita.

Selain itu, semakin banyak perusahaan yang menggunakan perangkat lunak otomatisasi pemasaran untuk memamerkan produk mereka kepada pelanggan mereka. Inilah yang banyak digunakan pemasar untuk membuat strategi pemasaran FOMO khusus untuk kaum milenial.

Apa itu FOMO ?

Fear of Missing Out, atau FOMO, adalah istilah psikologis untuk kegelisahan ketika Anda melewatkan sesuatu yang menyenangkan atau sedang tren. FOMO dalam pemasaran menggunakan ketakutan dan kecemasan itu untuk mempercepat pembelian konsumen. Jika tidak, Anda akan kehilangan fasilitas seperti diskon dan stok terbatas. Dengan munculnya internet, strategi pemasaran FOMO ini menjadi jauh lebih mudah dan efektif.

Strategi marketing FOMO

Data menunjukkan bahwa lebih dari 60% milenial membeli, menyewa, atau menggunakan sesuatu karena takut akan takut kudet atau kurangnya update dari teman. Berikut adalah lima strategi marketing Fear of Missing Out yang kami yakini sangat efektif jika diterapkan pada kaum milenial. Berikut lengkapnya:

  • Tampilkan testimoni pelanggan

Sebuah survei terhadap milenial di Kanada menunjukkan bahwa 68% responden dipengaruhi untuk membeli oleh pengguna lain yang pertama kali menggunakan suatu produk. Inilah mengapa bisnis endorsement laris manis di berbagai media sosial. Jika Anda adalah perusahaan B2B, Anda dapat memposting testimonial dari perusahaan yang telah menggunakan produk di situs Anda. Selain testimonial, Anda dapat memanfaatkan software marketing automation dapat digunakan untuk membuat dan mengirim marketing campaign yang relevan sesuai dengan segmentasi prospek atau pelanggan.

  • Ciptakan urgensi

Ini bisa dibilang metode yang paling umum, tetapi sangat efektif untuk membuat pelanggan lebih sering membeli produk Anda. Dari flash sale hingga stok terbatas, cukup efektif untuk memicu FOMO pelanggan. Tambahkan visualisasi hitung mundur atau istirahat ke situs web Anda agar pelanggan Anda segera mengambil tindakan.

  • Hadirkan produk eksklusif

Menciptakan rasa eksklusivitas dalam strategi pemasaran Anda dapat menciptakan rasa FOMO pelanggan.Buat pelanggan Anda merasa elit dan membuat iri pelanggan lain. Dorong pelanggan setia untuk bergabung dengan program loyalitas Anda dengan menawarkan manfaat yang mereka dapatkan dari program tersebut.

  • Bonus untuk pembeli pertama

Strategi pemasaran FOMO ini klasik, tetapi sangat efektif. Khusus untuk kaum milenial, sulit untuk menahan godaan hadiah ekstra, layanan ekstra, dan pengiriman gratis. Pembeli asli yang dimaksud sebenarnya bukan benar-benar pembeli pertama. Dapat dibatasi dalam bentuk kuota. Misalnya, 100 pembeli pertama menerima kupon belanja gratis dan banyak lagi.

  • Ciptakan rasa kompetitif

FOMO adalah kompetisi. Dipicu oleh pemasaran FOMO, Mereka yang ter-trigger dengan marketing FOMO biasanya memiliki kepribadian tak mau kalah dengan orang lain. Anda dapat menunjukkan berapa banyak orang yang membeli produk tertentu atau menggunakan layanan di halaman toko online Anda. Anda tidak hanya dapat membangun suasana kompetitif, tetapi Anda juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap merek Anda.

Klasik, tapi masih berlaku sampai sekarang. Pebisnis retail, restoran, dan bisnis B2B mendorong pelanggan FOMO untuk tertarik membeli produk mereka. Namun cara ini membutuhkan riset yang cukup panjang untuk mengetahui seperti apa kepribadian pelanggan Anda agar strategi pemasaran Anda bisa berjalan dengan baik nantinya.