Pengertian Marketing dan Dasar Marketing

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Perkembangan dunia bisnis membuat proses marketing ikut berkembang. Apakah para sobat tau apa itu marketing. Marketing adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh masyarakat. Marketing juga berarti proses pemasaran produk atau jasa,mulai dari dirasakan oleh konsumen. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. (Kotler & Keller, 2015).

Pada empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami konsumen, menciptakan nilai bagi konsumen, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Pada langkah kelima, perusahaan tinggal menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi konsumen. Dalam menciptakan nilai bagi konsumen, perusahaan tinggal menangkap nilai dari konsumen dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas konsumen dalam jangka panjang. Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan empat variabel yang sangat mendukung didalam menetukan strategi pemasaran, kombinasi keempat variabel itu dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion).

4 Variabel Strategi Marketing Mix

Perlu sobat ketahui, marketing mix adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga memunculkan hasil paling memuaskan. Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen. Strategi pemasaran terdiri dari 4P, meliputi 4 variabel yaitu :

  1. Product (Produk)

Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang loh sobat tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa). Berdasarkan tingkat kepuasan konsumen jangka Panjang, produk dapat dibagi menjadi empat yaitu :

  1. Product yang bermanfaat (salutary product), contohnya deterjen tanpa banyak kandungan kimia atau ramah lingkungan.
  2. Produk kurang sempurna (deficient product), contohnya obat-obtan yang rasanya pahit.
  3. Produk yang menyenangkan (pleasing product), contohnya rokok.
  4. Produk yang diperlukan (desirable product), contohnya makan atau minuman yang bernutrisi.
  1. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut. Dalam proses menentukan ada beberapa bertimbangan sobat yaitu factor yang perlu dipertimbangkan, anatara lain biaya, keuntungan, competitor, dan perubahan kebutuhan pasar.

  1. Place (Tempat)

Tempat disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai. Terdapat 3 aspek pokok yang menjadi penentu proses distribusi dalam strategi pemasaran 4P, yaitu system transportasi perusahaan, system penyimpanan, dan pemilihan saluran distribusi (pedagang besar, pengecer, agen atau makelar).

  1. Promotion (Promosi)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Bentuk promosi dapat berupa iklan, public reletions, publikasi (media sosial dan media cetak) dan juga promosi penjualan.

3 Unsur Konsep Pemasaran

Tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah :

  1. Orientasi pada Konsumen

Perusahaan harus menentukan kebutuhan pokok dari konsumen, menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan, menentukan produk dan program pemasarannya, mengadakan penelitian pada konsumen, dan menentukan serta melaksanakan strategi yang paling baik.

  1. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Hal ini bertujuan agar setiap orang dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan pada konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi. Selain itu harus dilakukan penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen.

  1. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Hal ini bertujuan agar setiap orang dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan pada konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi. Selain itu harus dilakukan penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen.

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler, 2005) yaitu :

  1. Sikap orang lain.

Sebelum menentukan minat beli, sikap orang lain akan mengurangi alternatif produk yang disukai oleh konsumen. Konsumen akan bergantung pada dua hal, yaitu intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif produk yang disukai oleh konsumen, dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Jika motivasi konsumen untuk membeli suatu produk rendah, maka biasanya konsumen akan menuruti keinginan orang lain untuk tidak membeli produk yang disukainya.

  1. Faktor situasi yang tidak terantisipasi.

Faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

  1. E-Commerce

E-commerce singkatan dari Electronic Commerce yang berarti sistem pemasaran dengan menggunakan media elektronik. E-Commerce ini mencakup penjualan, pembelian, pemasaran dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah system elektronik seperti Internet atau bentuk jaringan komputer yang lain. Ecommerce adalah suatu proses pembelian dan penjualan produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. Jadi dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah suatu kegiatan penjualan dan pembelian baik produk, jasa, atau informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer.

Menurut Kalakota dan Winston (Suyanto, 2003), definisi E-Commerce dapat ditinjau dari beberapa perspektif, yaitu:

  1. Dari perspektif komunikasi.

E-commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaranmelalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.

  1. Dari perspektif proses bisnis.

E-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi daritransaksi bisnis dan aliran kerja.

  1. Dari perspektif layanan.

E-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan,konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

  1. Dari perspektif online.

E-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

E-commerce pada umumnya dapat diklasifikasikan berdasarkan transaksi. Tipe-tipe e-commerce dapat digambarkan sebagai berikut Turban et. al (2004):

  1. Business to Business (B2B) Hampir seluruh e-commerce saat ini merupakan tipe B2B. Hal tersebut karena tipe ini sudah termasuk transaksi IOS dan transaksi pasar elektronik antar organisasi.
  2. Business to Customer (B2C)

Secara umum, transaksi eceran melibatkan pembelanja individu dan perusahaan yang menyediakan aplikasi ecommerce, dalam kasus ini belanja online.

  1. Consumer to consumer (C2C)

Dalam kategori ini, konsumen menjual produk atau jasa langsung ke konsumen lainnya. Ada beberapa yang menjual produk atau jasa menggunakan iklan dan setelah itu penjualan dilakukan di website.

  1. Consumer to Business (C2B)

Kategori ini termasuk individu yang menjual produk atau jasa ke organisasi.

  1. Non business E-commerce

Jenis dari e-commerce ini termasuk juga institusi non-bisnis seperti institusi akademik, organisasi non-profit, organisasi keagamaan dan agen pemerintah yang menggunakan ecommerce untuk menekan pengeluaran mereka.

  1. Intra business (organizational)

E-commerce kategori ini termasuk semua aktifitas internal, biasanya dilakukan dalam bentuk Intranet yang melibatkan pertukaran produk dan jasa atau informasi.

Menurut Laudon & Traver (2002), model bisnis internet dibagi menjadi 8, yaitu:

  1. Virtual Store Front Model bisnis dengan menjual produk atau jasa bersifat fisik secara online. Pengiriman barang dan jasa bersifat nondigital atau fisik dengan menggunakan perantara, seperti kurir, jasa. Contoh: Amazon.com, Network Bank, dan Virtual Vineyard.
  2. Marketplace Concentrator Model bisnis dengan memusatkan informasi mengenai produk dan jasa dari berbagai produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari,membandingkan serta melakukan transaksi. Contoh: Internet mall dan insure market.
  3. Information Brokers.

Model bisnis yang menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediannya. Beberapa diantaranya juga memfasilitasi 17 transaksi, namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. Contoh : Travelocity dan Partnet.

  1. Transaction Brokers

Model bisnis yang memberikan fasilitas transaksi. Disini pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. Contoh: Ameritrade

  1. Electronic Clearinghouses

Model bisnis ini menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah, tergantung pada relasi konsumen.Contoh: Ebay dan Bid.com.

  1. Reverse Auction

Model bisnis dimana konsumen mengajukan penawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang dispesifikasi oleh konsumen. Contoh: Priceline.com.

  1. Digital Product Delivery

Model bisnis yang menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya melalui internet. Contoh: Sonicnet dan Build-a-card.

  1. Content Provider

Model bisnis yang menyediakan konten. Pendapatan dari model bisnis ini diperoleh dari biaya Iangganan atau biaya akses, penjualan ruang iklan atau biaya penempatan iklan dalam daftar terorginasasi pada searchable database. Contoh: Wall Street Journal.

Tidak rumitkan, demikianlah pengertian marketing dan beberapa informasi tentang dasar pemasaran online yang sangat menarik untuk Anda simak.