Metode penerapan harga, apa pengertian dan penjelasan beberapa metode penerapan harga?. Dalam menentukan harga sebuah produk tidak hanya asal memberikan nominal harga saja, tetapi harus dengan metode-metode. Pentingnya penerapan sebuah harga produk melingkupi metode penerapan harga berbasis permintaan, persaingan, dan laba. Hal inilah yang harus Anda perhatikan sebelum menerapkan harga produk Anda.
Penjelasan dan pengertian penerapan harga. Seperti kata Hermawan Karta jaya “Price is about positioning” yaitu harga bukan saja sekedar berapa yang dibayarkan tapi juga tentang positioning sebuah merek. Harga merupakan pertanda bagi pembeli, instrument persaingan, dan cara meningkatkan kinerja finansial.
Harga ialah cerminan persepsi konsumen terhadap sebuah produk. Produk yang sebenarnya memiliki nilai tinggi di mata konsumen, jangan sampai turun karena harga yang ditetapkan terlalu rendah. Harga menjadi parameter bagi konsumen, jika harga tersebut mahal, semestinya kualitas produk tersebut baik, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui 6 metode penerapan harga.
5 Metode Penerapan Harga
Enam metode penerapan harga produk ini bisa diterapkan berbasis persaingan, Laba dan juga permintaan. Yang mana ini merupakan rumus dalam menentukan harga sebuah produk. Metode-metode tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Metode Penetapan Harga Cost Based Price
Metode Cost Based Price ialah metode yang paling mudah untuk digunakan. Caranya dengan menghitung total biaya dari biaya tetap, biaya variable, dan biaya semi variable. Penentuan harga jual hanya dengan menambahkan total biaya dengan margin yang diinginkan.
Selanjutnya biaya-biaya yang membentuk biaya total
A. Biaya Tetap/ Fixed Cost
Yaitu biaya yang selalu ditanggung walaupun tidak ada penjualan yang terjadi. Biaya tetap ini meliputi:
• Biaya peralatan.
• Biaya sewa.
• Pajak.
• Asuransi.
• Gaji karyawan.
• Biaya iklan
B. Biaya Variable/Variable Cost
Biaya yang mengikat secara keseluruhan sesuai dengan mengikatnya kualitas penjualan.
Biaya Semi Variable Biaya ini ialah kombinasi dari biaya tetap dan biaya variable. Contohnya seperti pada usaha penginapan atau penyewaan kamar kost, jika kamar tidak ada penyewa maka ada beberapa pemeliharaan yang tetap harus tidak ada nyewa pada beberapa kelas kamar bisa cukup tinggi besarannya.
2. Metode Penerapan Harga Damend Based Price
Metode ini merupakan metode penerapan harga bisnis permintaan. Demand based price simpelnya merupakan harga yang ditetapkan berdasarkan permintaan. Kita bisa menggunakan fungsi seperti ini:
Q = 4000 – 40 p
Keterangan:
Q = Kualitas yang diharapkan dapat dijual
P = Tingkat harga tertentu
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa tidak akan ada produk yang terjual jika harga yang ditetapkan ialah Rp 100 atau lebih dan apabila harga yang ditetapkan ialah Rp 0, permintaanya akan mencapai 4000 unit (pada kenyatannya bisa lebih dari 4000). Hal ini dapat digunakan untuk penetapan harga berdasarkan permintaan.
3. Metode Penetapan Harga Competition Based Price
Metode ini tidak terlalu memperhatikan permintaan dan biaya, hal yang penting harga bersaing dengan pesaing. Pada UKM, metode ini memerlukan dana yang cukup besar untuk bersaing dengan pasar. Bila salah sedikit saja bisa menyebabkan bisnis Anda tutup karena tidak bisa menutupi biaya yang tercipta.
4. Metode Penetapan Harga Mark Up Price
Penetapan harga dengan menggunakan ,metode ini ialah dengan menambahkan mark up untuk menutupi biaya-biaya yang ada dan keunggulan yang diinginkan.
Formulanya:
Harga jual = Biaya produk + mark up = Biaya produk = (% x biaya produk)
Salah satu alasan penggunaan mark up pricing ialah untuk mengurangi ketidak pastian pada biaya permintaan, dengan mendasarkan pada biaya:
- Penerapan harga lebih sederhana dan penjual tidak perlu membuat penyesuaian terhadap permintaan.
- Fleksibilitas terletak pada kemampuannya dalam mendukung tindakan untuk memaksimalkan keuntungan.
5. Metode Penerapan Harga Break Even Price
Dalam metode Break Even Price kita dapat mengetahui berapa produk yang harus dijual agar dapat mengembalikan dana yang digunakan untuk investasi pada produk tersebut. Metode ini mempunyai dua tahap, yaitu:
- Meneliti hubungan pembiayaan
Memasukan ramalan penjualan nyata ke dalam analisa tertentu.
Anda bisa menggunakan formula berikut untuk mengetahui titik break event dari produk yang akan kita jual.
BEP (RP) = BTT1-BVP Atau BEP (Unit) = BTTH-BVR
Keterangan:
BEP:Titik break even
BTT:Biaya tetap total
BV:Biaya variable
P: Penjualan
H: Harga jual per unit
BVR: Biaya variable rata-rata
Dalam metode ini, Anda harus memperhatikan masalah kurangnya permintaan, kaarena berkaitan dengan harga, harga yang optimal sangat dipenngaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk yang akan dibeli oloeh konsumen. Dengan menggabungkan harga dan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
- Estimasi permintaan.
- Penggunaan fasilitas.
Pada metode ini Anda bisa mengetahui grand total investasi. Setelah itu kita melakukan perhitungan depresiasi. Formula depresiasi sebagai berikut:
Depresiasi: Total aktivitas tetap x 50% per tahun
Setelah kita melihat nilai investasinya tentukan target penjualan per tahun. Kita bisa menghitung profitability Index (PI) dengan formula sebagai berikut:
PI: Kas bersih penerimaan/investasi
Jika hasilnya lebih dari satu maka investasi masih untung.
Kesimpulan: Dalam menentukan harga sebuah produk tidak serta merta hanya menentukan nominalnya saja, melainkan harus dengan metode-metode penetapan harga. metode penerapan harga juga harus dilihat apakah memakai metode berbasis permintaan, bersaing, atau berbasis laba. Ini yang perlu Anda perhatikan.
Tidak mudah dalam menentukan harga sebuah produk, apalagi produk tersebut memiliki tingkat persaingan yang tinggi, disinilah Anda bisa memainkan harga tanpa mengurangi kualitas produk tersebut.
Bagi pelaku usaha, jangan hanya memikirkan harga nominalnya saja, melainkan harus cermat dan teliti saat ingin menetapkan harga. karena jika produk memiliki persaingan tinggi dan harga yang dibandrol tinggi maka akan sangat sulit memenangkan persaingan nya. Anda harus memakai metode dengan melihat data-data produksi serta data-data modal dalam produki serta data-data modal dalam produk tersebut.
Dengan menerapkan 5 metode penerapan harga sebuah produk seperti diatas, Anda akan menemukan harga yang pas untuk produk Anda dan Anda tidak akan buntung atau rugi. Karena modal awal serta modal produksi sudah diketahui, sehingga akan mendapatkan nominal harga yang tepat dan cocok dengan produk tersebut.