Citra merek atau brand image adalah persepsi konsumen, atau apa yang dipikirkan atau dirasakan konsumen tentang merek produk tertentu, yang didengar atau dilihat konsumen melalui pengalaman langsung terhadap produk atau dari konsumen yang terbentuk dari informasi yang diterima secara tidak langsung melalui pembelajaran. atau belajar.
Definisi menurut ahli:
Menurut Hogan (2007), citra merek adalah asosiasi dari semua informasi yang tersedia tentang produk, layanan, dan perusahaan suatu merek. Informasi ini dapat diperoleh dengan dua cara:
- Melalui pengalaman konsumen langsung yang terdiri dari kepuasan fungsional dan emosional. Merek tidak hanya mampu melakukan yang terbaik dan memberikan kinerja yang dijanjikan, mereka memahami kebutuhan konsumen, mengkomunikasikan nilai-nilai yang mereka cari, dan mereka Anda harus dapat memenuhi kebutuhan Anda. ke merek.
- Persepsi bahwa perusahaan telah membentuk mereknya melalui berbagai sarana komunikasi, termasuk iklan, promosi, PR (hubungan masyarakat), logo, tempat ritel, perilaku penjualan karyawan, dan penyampaian layanan. Bagi banyak merek, media dan lingkungan tempat merek dijual dapat menyampaikan atribut yang berbeda. Masing-masing alat pencitraan ini dapat berperan dalam membangun hubungan dengan konsumen. Kemampuan dan keseimbangan dari semua elemen ini untuk berjalan secara paralel ketika gambaran merek secara keseluruhan muncul sangat penting untuk kesuksesan sebuah merek.
Menurut Arnould (2007), citra ini disebut citra merek atau reputasi merek, dan citra ini bisa positif atau negatif, atau di antaranya. Citra merek terdiri dari atribut objektif/intrinsik seperti ukuran kemasan dan bahan dasar yang digunakan, serta keyakinan, emosi, dan asosiasi yang ditimbulkan oleh merek produk.
Tiga Komponen Citra Merek
Citra Pembuat (Corporate Image)
Ini adalah seperangkat asosiasi yang dirasakan konsumen dengan perusahaan yang menghasilkan produk atau layanan. Manfaat merek bagi perusahaan:
- Merek memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan melacak masalah yang muncul.
- Merek dagang secara hukum melindungi fitur atau karakteristik produk.
- Memungkinkan merek untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan.
- Merek membantu penjual menyegmentasikan pasar mereka.
Citra Pemakai atau Konsumen (user or customer image)
- Merek dapat mengkomunikasikan kualitas kepada pembeli.
- Membantu merek menarik perhatian pembeli ke produk baru yang menguntungkan merek.
Citra Produk (product image)
Ini adalah seperangkat asosiasi yang dirasakan konsumen dengan barang atau jasa. Sehubungan dengan::
- Kualitas asli atau palsu
- Kualitas baik.
- Desain yang menarik.
- Bermanfaat bagi konsumen.
Dimensi Citra Perusahaan
Menurut Irawan (2005), semakin tinggi dimensi suatu perusahaan, semakin baik citranya. Dimensi citra perusahaan adalah:
- Dimensi kualitas. Kualitas menjadi perhatian besar bagi konsumen, kualitas produk atau layanan, keandalan dan inovasi.
- Dimensi kinerja. Sebuah prestasi adalah perusahaan yang memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang dan merupakan perusahaan yang dikelola dengan baik.
- Dimensi tanggung jawab. Bertanggung jawab adalah perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial.
- Dimensi daya tarik. Daya tariknya terletak pada kenyataan bahwa perusahaan adalah pekerjaan impian dan memiliki karyawan yang berkualitas.
4 faktor Pembentukan Citra Sebuah Perusahaan
Citra sebuah perusahaan terbentuk dari beragam sebab, antara lain:
- Identitas Fisik
Secara fisik, bisnis dapat dilihat dari pengenal visual, suara, dan media komunikasi yang digunakan. Pengidentifikasi visual seperti nama terlampir, logo, bangunan, dan lobi kantor. Kemudian, misalnya, pengenal audio perusahaan memiliki jingle atau lagu yang mencerminkan gaya perusahaan. Selain itu, pengidentifikasi media merujuk pada media yang digunakan perusahaan untuk menunjukkan identitasnya. Misalnya dalam bentuk company profile, brosur, laporan tahunan. berita dll. Pengidentifikasi yang berbeda ini biasanya mencerminkan identitas, visi, misi, dan sifat pemilik.
- Identitas Nonfisik
Identitas non-fisik mengacu pada identitas organisasi yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Misalnya, sejarah, filosofi, budaya dalam organisasi, sistem hiburan dan penghargaan. Kemudian ada struktur pemerintahan, keyakinan dan nilai-nilai kemanusiaan yang ditanamkan, dan sebagainya.
- Kualitas, Hasil, Mutu, Dan Pelayanan
Citra perusahaan tidak hanya dibentuk oleh identitasnya, tetapi juga oleh kualitas hasil dan produknya. Dengan kata lain, produk yang dirancang, baik berupa barang maupun jasa, mencerminkan kualitas manajemen. Hasil kerja yang lebih erat terikat dengan kualitas yang konsisten, semakin baik citra organisasi. Untuk menunjang hasil dan menjaga kualitas yang baik di mata konsumen, perusahaan perlu memaksimalkan pelayanannya. Bentuk “pelayanan bintang lima” tentu mengesankan di mata konsumen. Memaksimalkan pelayanan juga merupakan upaya membangun citra perusahaan yang ideal.
- Aktivitas dan Pola Hubungan
Jika sebuah perusahaan sudah memiliki produk dengan kualitas yang konsisten, maka harus terus menjaga hubungan dengan konsumen dan mitra bisnis. Pola aktivitas dan hubungan dengan individu, jaringan dan sumber daya di luar organisasi mencerminkan citra perusahaan. Jujur dan menunjukkan tanggung jawab adalah pola dasar.
Nah itu tadi penjelasan mengenai definisi, komponen citra merek, dimensi dan faktor pembentukan citra perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi perusahaan Anda.