Meningkatkan Jumlah Barang

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

peningkatan Jumlah barang (Kuantitas) dan Mutu (Kualitas) Produksi bagi Produsen mutlak dilakukan. Jika dahulu kebutuhan manusia akan barang kebutuhan bisa dibilang sederhana, semakin maju seiring dengan berkembangnya peradaban maka semakin komplek juga kebutuhan yang diperlukan.

4 Cara

4 cara efektif untuk meningkatkan jumlah barang di keranjang belanjaan.

1.Berikan kontras pada princing plan yang kamu kehendaki untuk lebih dipilih oleh pelanggan – mu

2.Konsep Penerapan Kontras:

Visual Attention: Orang memilih suatu pilihan yang pandangan mereka atau melirik pilihan tersebut lebih lama dari pilihan yang lain.

Visual Fixation: Ketika orang memilih suatu objek dari beberapa pilihan, mereka mengarah pada objek yang paling terakhir yang mereka lihat.

Upaya Pemerintah Untuk Memajukan UMKM Indonesia

peningkatan atau penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di pengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya keterlibatan UMKM. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang mandiri dan memiliki kemampuan besar untuk meningkatkan masyarakat. UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Konstribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia untuk kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimbau sampai 60,4% dari total investasi.

Tingginya UMKM di Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan serta kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong perubahan pada pola konsumsi barang dan momentum jasa menjadi untuk mengakselerasi digital.

Peran Pentingnya UMKM Terhadap Perekonomian Indonesia

Sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran yang signifikan yaitu sebagai berikut:

  1. UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB yaitu 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun pada tahun 2020.
  2. UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yaitu 97% dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020. Jumlah UMKM yang banyak berbanding lurus dengan banyaknya lapangan pekerjaan di Indonesia sehingga UMKM memiliki jasa besar dalam penyerapan tenaga kerja.
  3. UMKM menyerap kredit terbesar pada tahun 2018 sebesar kurang lebih Rp. 1 triliun

Menurut teks Tulus Tambunan dalam bukunya yang berjudul Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, ada beberapa alasan yang mengutamakan pentingnya UMKM bagi perekonomian nasional:

  1. Jumlah UMKM yang sangat banyak dan tersebar di perkotaan maupun perdesaan bahkan sampai di pelosok terpencil.
  2. UMKM tergolong sangat padat karya, memiliki potensi pertumbuhan peluang kerja yang besar dan peningkatan pendapatan.
  3. UMKM banyak terdapat di sektor pertanian yang secara tidak langsung mendukung pembangunan.
  4. UMKM membantu dalam menampung banyak pekerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
  5. Dalam kondisi krisisekonomi, UMKM bertahan, seperti yang terjadi pada tahun 1997/1998.
  6. Menjadi titik awal investasi di perdesaan sekaligus wadah bagi meningkatkan kemampuan wiraswasta.
  7. Menjadi alat untuk memilih luarankan konsumsi warga menjadi hemat tabungan.
  8. UMKM mampu menyediakan kebutuhan barang-barang relatif murah.
  9. Melalui berbagai jenis investasi dan penanaman modal, UMKM mampu beradaptasi dengan cepat dalam perkembangan zaman sekarang.
  10. Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi.

Permasalahan UMKM Akibat Pandemi

Penyusutan jumlah UMKM dan kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia yang diakibatkan oleh pandemi sejak tahun 2020 lalu. Permasalahan yang di alami yaitu:

  1. Perubahan pola konsumen barang dan jasa masyarakat di masa pandemi dari offline ke online
  2. UMKM mengalami permasalahan tenaga kerja akibat pemberlakuan Penghambatan Sosial Berskala Besar (PSBB)
  3. Hambatan distribusi produk
  4. bahan baku produksi

Upaya Pemerintah Untuk Memajukan UMKM Indonesia

  1. Undang-Undang Cipta Kerja

Dari total keselurahan jumlah UMKM di Indonesia, sebanyak 64,13 juta merupakan UMK yang masih berada di sektor informal sehingga perlu dibagikan untuk bertransfarmasi ke sektor formal. Indonesia masih memiliki kendala dalam perizinan yang rumit serta tertimbun antara regulasi di tingkat pusat dan daerah. Oleh karena itu Pemerintah berupaya mengakomodir permasalahan tersebut melalui penyusunan UU Cipta Kerja yang telah di sahkan pada tahun 2020. Salah satu substansi yang diatur mengenai harapan dapat melalui UU Cipta Kerja, UMKM terus meningkat dan berdaya saing.

  1. Program PEN

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan salah satu program yang dibuat pemerintah untuk pengakuan ekonomi Indonesia yang disebabkan oleh dampak Covid-19. Program ini juga merupakan tanggapan dari pemerintah atas mengetahui aktivitas masyarakat yang dimiliki, khususnya sektor informal atau UMKM. Program ini dibuat berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian diubah menjadi PP Nomor 43 tahun 2020.

Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan UMKM, selanjutnya merupakan rincian program PEN untuk UMKM, yaitu:

  • Subsidi bunga/margin
  • Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
  • Penetapan Dana Pemerintah di perbankan
  • Penjaminan loss limit kredit UMKM
  • Pajang penghasilan final UMKM menjadi tanggungan pemerintah
  • Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) koperasi UMKM
  • Program Bantuan Presiden (Banpers) Produktif Usaha Mikro
  1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Upaya lain dari pemerintah untuk mengembangkan UMKM yaitu program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui lembaga keunangan dengan pola penjaminan. Adapun biaya jasa (suku bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja di subsidi oleh pemerintah. Tujuan KUR adalah untuk mengembangkan akses pembiayaan dan memperkuat permodalan UMKM.

  1. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)

Garakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya pemerintah untuk mengembangkan UMKM yang dirilis pada tahun 2020. Tujuan Gernas BBI yaitu mendorong branding nasional produk lokal unggulan untuk menciptakan industri baru dan tentunya mengembangkan pertumbuhan ekonomi. Melalui program ini, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk bergabung ke platform digital.

  1. Peluasan Ekspor Produk Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day (AOSD)

ASEAN Online Sale Day (AOSD) atau Hari Belanja Daring ASEAN merupakan cara belanja yang dilakukan secara serentak oleh platform niaga-elektronik di sepuluh negara ASEQAN . AOSD di selenggarakan bertetapan pada hari ulang tahun ASEAN yaitu 8 Agustus sejak tahun 2020. Peserta AOSD adalah pelaku usaha di Kawasan ASEAN yang menyediakan barang dan jasa melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). AOPSD merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan dan membangun citra produk lokal nusantara ke kancah ASEAN serta mendorong dan mengembangkan kegiatan ekspor produk Indonesia. Upaya upaya tersebut diharapkan dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan demikian, semakin banyak pekerjaan yang di buka sehingga angka pengganguran dan kemiskinan di negri ini dapat menyusut.