Dalam artikel ini kita akan membahas sebuah topik yang masih berkaitan dengan merek, yaitu Citra Merek, atau lebih dikenal dengan istilah Brand Image. Citra merek mewakili keseluruhan persepsi suatu merek dan terbentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu tentang merek tersebut. Citra merek berkaitan dengan sikap berupa keyakinan dan preferensi terhadap merek. Konsumen yang memiliki citra positif terhadap suatu merek lebih mungkin untuk melakukan pembelian.
Tetapi menjadi berbeda dari pesaing Anda saja tidak cukup. Bisnis perlu mengembangkan image mereka untuk menciptakan kesan positif di benak konsumen. Pada akhirnya, kesan positif menyebabkan pelanggan memiliki loyalitas dan kemauan untuk membeli produk di masa depan.
Apa sih pengertian citra merek?
Citra merek dapat didefinisikan sebagai persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat merek suatu produk tertentu.
Apa saja contoh citra merek?
Citra sering dikaitkan dengan kepribadian merek, komponen emosional dari suatu merek. Mereka pasti mirip, hanya berbeda sudut pandang. citra merek dari sudut pandang konsumen, sedangkan kepribadian merek dari sudut pandang perusahaan.
Oke langsung saja, ini beberapa contoh dari citra merek!
- McDonald’s berarti restoran cepat saji yang ramah keluarga dengan harga terjangkau.
- Coca-Cola mengacu pada minuman ringan yang menggambarkan kebahagiaan, kegembiraan, dan ketulusan.
- Nike identik dengan sepatu olahraga yang diasosiasikan dengan ketangguhan dan kesenangan.
Anda mungkin memiliki kesan yang berbeda dari ini. Memang citra sebuah merek tergantung pada pengalaman Anda Ketika berinteraksi dengan mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mengapa citra merek penting dalam pemasaran?
Brand image sangat penting untuk keberhasilan pemasaran dan penjualan suatu produk dan juga merupakan sumber keunggulan kompetitif. Jika sebuah perusahaan memiliki brand image yang kuat dan positif, pelanggan akan tetap setia pada berbagai lini produknya. Siap untuk membeli tanpa ragu-ragu. Dengan cara ini, uang pelanggan terus mengalir ke perusahaan.
Terdapat definisi brand image menurut para ahli:
- Definisikan merek dagang sebagai nama, istilah, merek, simbol, desain, atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing (menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2008)).
- Merek dagang adalah nama, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasinya yang mengidentifikasi penjual atau kelompok produk atau layanan penjual dan membedakannya dari produk atau layanan pesaing (Menurut Kotler dan Armstrong (2008))
- Merek dagang mendefinisikan nama, istilah, simbol, simbol, desain, atau kombinasinya yang digunakan untuk mengidentifikasi produk atau layanan penjual atau kelompok penjual dan membedakannya dari pesaing. Sebagaimana didefinisikan di atas, citra merek ini adalah nama, istilah, simbol, simbol, dan desain yang digunakan untuk membedakan produk Perusahaan dengan produk pesaingnya (Menurut Ginting (2011)).
Terdapat beberapa perbedaan definisi ataupun pandangan ini bergantung pada luas citra dibangun di benak konsumen. Berikut ini adalah beberapa pengertiannya dari beberapa sumber:
- Brand image adalah seperangkat keyakinan konsumen tentang merek tertentu (Kotler dan Armstrong, 2001).
- Brand image adalah kumpulan persepsi merek yang saling terkait yang ada di benak manusia (Ouwersoot dan Tudorica, 2001)
- “Citra Merek adalah merek yang tercermin dalam memori Asosiasi Merek Konsumen. Dapat didefinisikan sebagai pengakuan “”. Oleh karena itu, brand image adalah kesadaran merek dan dijelaskan oleh Asosiasi Merek dalam ingatan konsumen (Keller, 1998).
- “Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang terkait dengan merek dalam ingatan.” Pemahaman ini menunjukkan bahwa asosiasi merek terkait dengan merek dalam ingatan konsumen (Aaker, 1991).
Keller dan Aaker keduanya berpendapat bahwa ada hubungan erat antara asosiasi merek dan citra dan bahwa asosiasi yang ada di dalam dapat membentuk citra merek.Asosiasi merek dapat membantu mendapatkan ulasan produk, terutama selama proses pembelian.Dengan demikian, ada hubungan yang erat dan intim antara branding dan relevansi merek.
Menurut Kotler (2001), citra harus dikonstruksi melalui semua media yang ada dan berkelanjutan, dan pesan dapat disampaikan melalui simbol, media atau visual, suasana dan peristiwa.
Rahman (2010:179) menjelaskan dalam suatu merek memiliki 6 (enam) tingkatan brand image, sebagai berikut:
- Atribut merek mengingatkan pada atribut produk tertentu (baik program purna jual, layanan, dan manfaat), dan perusahaan menggunakan atribut tersebut sebagai materi promosi.
- Manfaat Pelanggan tentu hanya membeli manfaat, bukan hanya karakteristik produk.
- Ekuitas merek mewakili nilai suatu produk. Misalnya, jam tangan merek Rolex yang menawarkan nilai luar biasa bagi pengguna.
- Budaya merek mewakili budaya tertentu
- Kepribadian merek seperti orang yang mencerminkan kepribadian tertentu
- Image pengguna menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk.
Tjiptono dalam Akbar (2012) menerangkan bahwa pemahaman mengenai peran merek tidak bisa dipisahkan dari tipe-tipe utama merek, karena masing-masing tipe memiliki citra merek berbeda. Ketiga tipe tersebut meliputi:
-
Merek Atribut
adalah merek dengan gambar yang dapat menyampaikan suatu keyakinan/keyakinan terhadap sifat-sifat fungsional suatu produk. Dalam banyak kasus, sangat sulit bagi konsumen untuk menilai secara objektif kualitas dan karakteristik dari begitu banyak jenis produk, sehingga konsumen cenderung memiliki merek yang diakui kualitasnya.
-
Merek Impian
adalah merek yang menyampaikan citra dari tipe orang yang membelinya. Foto tidak mencakup banyak produk, tetapi ada hubungannya dengan gaya hidup yang didambakan Konsumen percaya bahwa jenis merek ini menciptakan hubungan yang kuat dengan kelompok-kelompok tertentu yang muncul. .. Dalam hal ini, tidak hanya nilai fungsional produk, tetapi juga status, kognisi sosial, dan identitasnya jauh lebih penting.
-
Poin pengalaman
Poin pengalaman mencerminkan tanda yang menyampaikan citra asosiasi dan emosi umum. Pria ini memiliki citra yang melampaui aspirasi belaka dan lebih peduli dengan filosofi umum antara merek dan konsumen individu.
Bagaimana caranya perusahaan menciptakan brand image yang kuat ?
Perusahaan dapat mengambil beberapa upaya untuk membangun citra merek yang kuat.
- Menciptakan kepribadian merek
- Mengembangkan merek yang mudah diingat.
- Membuat proposisi penjualan yang unik.
- Memperkuat kesan merek melalui kampanye iklan atau bauran promosi lainnya.
- Mempertahankan proposisi nilai kompetitif yang unik dari waktu ke waktu.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan serangkaian kepercayaan konsumen tentang merek tertentu sehingga asosiasi merek tersebut melekat di benak konsumen.