Saat Anda menjadi content writer pemula, mungkin Anda pernah melakukan beberapa kesalahan yang menjadikan hal tersebut sebagai cara terbaik untuk belajar. Karena bagi seorang content writer, artikel yang baik dan menarik bukanlah yang tulisannya enak dibaca saja, melainkan konten yang disajikan pun juga harus dibutuhkan dan bisa menjawab pertanyaan dari para audiens. Oleh karena itu, jika menulis konten artikel dengan asal-asalan tentu akan membuat Anda sulit untuk mendapatkan pembaca setia dan mempengaruhi kredibilitas perusahaan. Supaya konten artikel Anda bisa mempunyai nilai bagi pembaca, berikut ini perlu Anda perhatikan 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh content writer pemula.
- Tidak Melakukan Riset Secara Teliti
Riset merupakan bagian dari pekerjaan seorang content writer. Sebelum membuat sebuah artikel, tentu Anda harus melakukan sebuah riset terlebih dahulu untuk mencari tahu apa topik yang dapat menarik dan dibutuhkan oleh para audiens. Content writer pemula sering sekali tidak melakukan riset topik yang dibutuhkan oleh pembacanya dan hanya menulis apa yang diinginkan saja. Padahal sebuah artikel ditulis untuk dapat menjawab kebutuhan serta pertanyaan dari pembaca akan suatu informasi. Sehingga saat pembaca mendapatkan jawaban dari artikel yang Anda buat, secara otomatis akan membuat audiens tersebut menjadi pembaca setia.
- Tidak Memperhatikan SEO
Saat Anda menjadi content writer, pengetahuan tentang SEO tentu menjadi salah satu bekal yang harus dimiliki. Hal ini dikarenakan sebaik apapun artikel yang Anda buat jika tidak muncul pada mesin pencari, tentu tidak akan ada yang membacanya. Namun sayangnya, tidak semua content writer paham tentang pentingnya SEO tersebut. Kebanyakan dari content writer hanya menulis dan tidak memperhatikan SEO. Sebaiknya Anda mulai mencari tahu dan mempelajari bagaimana cara optimasi SEO yang tepat pada sebuah artikel. Hal ini bisa dilakukan dengan belajar sendiri ataupun belajar langsung oleh ahlinya, seperti lewat Glints Expert Class. Disana tersedia kelas yang akan membahas soal content writing dan juga dunia content marketing secara umum.
- Tidak Menyisipkan CTA
Idealnya dalam sebuah artikel tentu harus dilengkapi dengan satu atau lebih CTA (call-to-action) untuk mendorong pembaca melakukan suatu tindakan. Misalnya saja agar pembaca artikel lain yang ada di blog, berlangganan newsletter, atau bahkan menuju ke halaman produk. Tanpa adanya tambahan CTA akan membuat audiens merasa kurasa jelas dan akan membuat mereka tak tahu untuk mengambil langkah apa untuk selanjutnya.
- Terlalu Promosi
Saat Anda menjadi content writer pemula, kesalahan yang satu inilah yang cukup sering ditemukan di artikel yang memiliki tujuan untuk menjual produk ataupun sebuah layanan. Tidak dipungkiri jika artikel memang bisa Anda gunakan sebagai alat untuk membantu penjualan. Namun, sebaiknya Anda jangan membuat artikel yang terlalu menunjukkan sebuah promosi. Hal ini karena pembaca mencari artikel yang isinya dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Jadi, saat artikel yang Anda buat terlalu menonjolkan promosi sebuah produk atau layanan, secara otomatis pembaca pun akan merasa tertipu dan membuat audiens tersebut menjadi pembaca yang tidak setia.
- Kurang Memperhatikan Proses Editing
Sebelum tulisan yang Anda buat diserahkan kepada editor, sebaiknya Anda sudah melakukan proses editing terlebih dahulu pada artikel yang telah dibuat. Anda perlu membaca kembali tulisan tersebut dan temukan apakah ada kesalahan dalam penulisan, tata Bahasa yang mungkin kurang tepat, atau bahkan kalimat yang masih membingungkan.
Itulah pembahasan singkat mengenai kesalahan yang sering sekali dilakukan oleh para content writer pemula. Perlu Anda ingat untuk kenali audiens terlebih dahulu sebelum Anda memposting dan membagikan sebuah konten. Dan setelah Artikel anda terbit, pastikan Anda tidak mengabaikan komentar baik yang memiliki nilai positif maupun yang negatif. Dan kedua komentar tersebut perlu sekali untuk Anda respon.