Saat Anda menjalankan kampanye pemasaran(campaign marketing) atau promosi melalui digital marketing, terdapat beberapa istilah yang wajib Anda ketahui untuk mendukung kinerja periklanan. Salah satunya yaitu Cost Per Impression(CPI). Apa sih pengertian dan manfaat dari Cost Per Impression? Yuk, simak!
Pengertian Cost Per Impression(CPI)
Cost Per Impression merupakan suatu metode dalam mengetahui jumlah pengeluaran iklan yang telah ditayangkan. Dalam hal ini, Anda tidak hanya dapat mengetahui dan memeriksa jumlah pengeluaran iklan Anda, tetapi Anda juga dapat memeriksa impression Anda apakah sudah maksimal atau kurang. Impression itu sendiri ialah jumlah pengguna yang telah melihat iklan. CPI dapat dengan jelas menunjukkan harga yang harus dibayar oleh Anda pada tiap-tiap iklan Anda tersebut ditampilkan kepada pengguna.
Tidak hanya itu saja, CPI juga sangat bermanfaat bagi Anda dalam menetapkan total biaya pengembalian investasi atau biasanya disebut sebagai istilah Return Of Investment(ROI) pada kampanye pemasaran yang tengah Anda jalankan. Adanya CPI ini, Anda dapat menggunakan hasilnya dalam membandingkan ROI pada iklan marketing Anda dengan metode periklanan tradisional, contohnya brosur, pamflet, dan leaflet.
Pada saat menampilkan iklan online, Anda harus membayar untuk setiap impression tertentu. Misalnya saja, membayar biaya sebesar Rp 500.000 untuk setiap 500 tayangan. Iklan Anda kemudian akan ditampilkan langsung dengan biaya tersebut. Harus ditekankan juga, bahwa iklan yang berbasis CPI ini tidak mengharuskan pengguna untuk mengklik. Hanya dengan melihat iklan Anda saja itu sudah dianggap sebagai impression.
Pentingnya penggunaan Cost Per Impression(CPI)
Mengapa sih CPI itu sangat penting bagi bisnis dan pemasarnya dalam menjalani strategi pemasaran? Nah, jangan sepelekan hal ini ya! CPI merupakan salah satu algoritma utama yang sering digunakan oleh pemasar dalam menentukan efektivitas iklan promosi di internet. Dengan adanya CPI, Anda sebagai pemasar dapat menentukan biaya pengeluaran kampanye digital marketing. Anda pastinya telah mengetahui pengertian campaign marketing. Di mana, campaign marketing merupakan salah satu strategi untuk mengiklankan atau mempromosikan produk Anda. CPI umumnya dipakai pada saat berkampanye yang berfokus pada peningkatan brand awareness dan lebih baik dibandingkan menghitung rumus CPC(Cost Per Click), PPC(Pay Per Click), maupun CTR(Click Through Rate).
Manfaat penggunaan Cost Per Impression(CPI)
Setelah mengetahui pengertian, dan pentingnya Cost Per Impression(CPI), sekarang kita akan membahas mengenai manfaat penggunaannya. CPI sengaja di pilih pada kampanye yang bertujuan supaya dapat meningkatkan kesadaran merek(brand awareness). Di samping itu, CPI juga dianggap lebih tepat daripada menghitung total biaya CPC, PPC, dan CTR seperti penjelasan sebelumnya. CPI merupakan metode pemilihan yang terbaik apabila kampanye periklanan Anda kemungkinan besar akan diklik. Prediksi klik yang akurat dapat menghemat uang daripada PPC. Manfaat lain dari CPI yaitu dapat membangun brand awareness dengan menghemat biaya. Anda juga harus mengetahui bahwa penggunaan CPI merupakan cara yang tepat dalam memastikan iklan Anda muncul di lokasi yang tepat.
Cara menghitung CPI
Dalam menghitung CPI sebenarnya cukup sederhana. Di mana Anda harus membagi total anggaran kampanye Anda dengan total biaya per tayangan. Contohnya, Anda menghabiskan Rp 2.000.000 dalam kampanye iklan 2.000 tayangan. Makanya, nilai CPI yang Anda peroleh yaitu Rp 2.000 per impression. Ini merupakan salah satu contoh dalam menghitung CPI dengan tepat. Bagaimana? Cukup mudah bukan?
Itu saja penjelasan singkat mengenai Cost Per Impression. Semoga semakin menambah wawasan Anda dan selamat mencoba!