Apa Itu Ekuitas Merek dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Setelah bisnis dibangun dan produk siap dipasarkan, strategi apa  yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan? Selain keuntungan dalam uang, sebuah bisnis juga harus mempertimbangkan citranya agar produk atau jasa yang ditawarkan memiliki tempat dalam kondisi pasar yang sangat kompetitif. Disni kami akan membahas bagaimana cara membangun ekuitas merek, yuk disimak.

 

Pengertian Ekuitas Merek

Brand Equity atau ekuitas merek adalah kekuatan dari sebuah merek. Dengan merek yang kuat, perusahaan dapat mengelola asetnya dengan baik, meningkatkan arus kas, memperluas pangsa pasar, penilaian tinggi, mengurangi biaya promosi, meningkatkan penjualan, menjaga stabilitas dan meningkatkan keunggulan bersaing. Dengan ekuitas merek yang kuat, sebuah perusahaan dapat dikenal secara luas.

 

Contoh Brand Equity

sebelum membahas bagaimana membangun ekuitas merek. Berikut beberapa ekuitas merek yang dianggap memiliki nilai merek yang kuat selama ini sebagai berikut.

1. Coca-Cola

Merek soda paling populer di dunia. Coca-Cola juga dikenal sangat ikonik karena kampanye pemasarannya yang unik.

2. Starbucks

Starbucks adalah pengusaha kopi terbesar di dunia. Hingga saat ini, ia memiliki 31.000 toko dan dinobatkan sebagai perusahaan keenam yang paling dikagumi di dunia oleh majalah Fortune pada tahun 2020.

3. Google

Google menguasai 90%  pasar mesin pencari global. Sekitar empat miliar orang di seluruh dunia menggunakan Google, bahkan tidak mengetahui merek mesin pencari lainnya.

 

Cara Meningkatkan Brand Equity

Bisnis akan sangat diuntungkan dari ekuitas merek, tetapi dibutuhkan banyak upaya berkelanjutan dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan tingkat ekuitas merek yang  positif. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat meningkatkan nilai merek perusahaan Anda.

1. Membangun identitas merek

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan fondasi yang kuat melalui identitas merek. Kesadaran  merek perlu dibangun agar konsumen mengetahuinya dan melihatnya seperti yang mereka inginkan.

2. Merespon dengan baik

konsumen tentu merespon merek yang ditawarkan melalui pertimbangan dan perasaan. Pertimbangan berangkat dari kualitas, kredibilitas, atau seberapa relevan produk yang ditawarkan dengan kebutuhan sang konsumen. Sedangkan perasaan dapat mengacu pada kesenangan, rasa aman, kehangatan, penerimaan sosial hingga menghargai diri sendiri.

3. Tentukan nilai dari brand

Nilai harus diambil dari citra  dan kinerja yang dibangun perusahaan Anda. Citra adalah aspek sosial dan psikologis dari sebuah merek. Citra ini akan menimbulkan loyalitas pelanggan. Bahkan pelanggan dapat melakukan dari mulut ke mulut jika bisnis tersebut sudah memiliki citra yang baik. Sedangkan kinerja merupakan gambaran seberapa baik produk Anda memenuhi kebutuhan pelanggan. Jadi, untuk memiliki ekuitas yang baik, nilai brand yang Anda bangun perlu punya unsur kinerja dan citra di atas.

4. Bangun hubungan dengan pelanggan

Langkah terakhir ini bisa dibilang paling sulit dilakukan. Anda harus menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan Anda, sehingga mereka dapat merasa dihargai dan dihargai. Menciptakan ikatan psikologis yang kuat dengan sebuah merek dapat menghasilkan peningkatan loyalitas konsumen. Rasa memiliki dan menjadi bagian dari suatu komunitas dengan konsumen lain dan juga perwakilan dari perusahaan. Hubungan yang baik antara konsumen dan merek memungkinkan konsumen bertindak sebagai duta merek tertentu yang aktif di forum, acara, atau media sosial.

 

Membangun ekuitas merek itu penting, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati dan dengan semangat yang kuat. Bukan hal yang aneh bagi mereka yang perlu melakukan upaya pemasaran jangka panjang untuk mendapatkan hasil maksimal dari upaya mereka. Jika ekuitasnya kuat, perusahaan Anda tetap dapat berjalan dengan baik meskipun ada beberapa keadaan yang tidak terduga.Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang copywriting, manajemen konten, dan SEO Anda bisa mengunjungi blog pada laman DIGIMA.