CPM mirip dengan PERT
Perbedaan antara CPM dan PERT adalah bahwa CPM menggunakan satu jenis waktu untuk perkiraan waktu penyelesaian setiap kegiatan sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu, yaitu: perkiraan waktu optimis, waktu paling mungkin, dan waktu pesimis.
CPM digunakan jika waktu penyelesaian setiap kegiatan diketahui dengan pasti, di mana tingkat deviasi realisasi penyelesaian di banding rencana relatif minim atau bahkan dapat diabaikan. Sedangkan PERT digunakan pada kegiatan yang waktu penyelesaiannya tidak dapat dipastikan karena belum pernah dilakukan sebelumnya atau kegiatan tersebut memiliki variasi waktu perkiraan penyelesaian yang lebar.
Jika memiliki dari sisi waktu, kedua metode ini dikembangkan hampir bersamaan. Jika PERT dikembangkan pada tahun 1950 – an, CPM mulai digunakan oleh DuPont ditahun 1957.
Critical Path Method (CPM) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang di gambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan busur atau garis antara titik.
CPM memberikan manfaat yaitu:
- Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek
- Memprediksi waktu ynag dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek
- Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek.
Pengertian CPM dan PERT
PERT merupakan singkatan dari program Evaluation and Review Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program), sedangkan CPM adalah singkatan dari Critical Path Method (metode jalur kritis) di mana keduanya merupakan suatu teknik manajemen. Teknik PERT adalah suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepatnya proyek. Teknik ini mendukung suatu pekerjaan yang tidak terkendali dan teratur, karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan ditentukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Langkah – langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM:
Tentukan rincian kegiatan.
Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek, tambahkan informasi durasi dan indentifikasi kan prasyarat kegiatan sebelumnya yang harus terselesaikan terlebih dahulu.
Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan.
Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur. Susun perkiraan waktu penyelesaian waktu penyelesaian untuk masing – masing kegiatan.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan dari para praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu penyelesaian, sehingga hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan waktu setiap kegiatan.
Identifikasi jakur kritis (jalan terpanajang melalui jaringan).
Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda. Pada jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Update Diagram CPM.
Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat diperbarui sesuai dengan memperoleh informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis baru mungkin akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus dilakukan. Keterbatasan CPM adalah digunakannya satu angka perkiraan waktu penyelesaian bagi setiap kegiatan. Jika memang dibutuhkan perencanaan proyek yang lebih kompleks, metode PERT dengan tiba varian waktu akan dapat memberikan alternatif perkiraan waktu untuk menyelesaikan proyek yang lebih terbuka.
Demikian penjelasan mengenai apa itu CPM Apa itu CPM? Perbedaan CPM dan PERT, pengertian dan langkah CPM dan PERT. Semoga bermanfaat bagi campaign klan online anda!