Apa Itu Brand Switching Dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Loyalitas adalah proses yang harus diikuti oleh setiap perusahaan. Ketika Anda tidak membangunnya dengan benar, ada sesuatu yang disebut brand switching. Situasi di mana pelanggan akan meninggalkan Anda dan beralih ke pesaing. Tentu saja ini merupakan kerugian besar yang harus dihindari. Disni kami akan membahas tentang switching dan bagaimana cara penjegahannya.

 

Pengertian

Brand switching atau perpindahan merek adalah saat dimana seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan berpindah kesetiaan dari satu merek sebuah produk tertentu ke merek produk lainnya. Semakin tinggi tingkat brand switching, semakin tidak loyal tingkat pelanggan Anda. Artinya brand yang Anda kelola juga berisiko kehilangan pelanggan dengan mudah dan cepat. Juga, perlu dicatat bahwa  ini tidak boleh disamakan dengan tidak percaya merek. Jenis pelanggan ini sering beralih dari produk ke produk dalam kategori tertentu. Jadi tidak ada risiko kehilangan loyalitas karena mereka tidak memilikinya.

 

Faktor Brand Switching

Brand Switching adalah kebalikan dari loyalitas merek atau brand loyalty. Dengan kata lain, pelanggan berhenti membeli dari satu perusahaan dan memilih merek lain dengan produk serupa. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini. Sejumlah hasil penelitian menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi brand switching, antara lain:

1. Harga

Harga adalah sesuatu yang ditawarkan konsumen untuk membeli barang atau jasa.Ketika Anda dapat menawarkan harga yang terjangkau dan diskon kepada pelanggan, itu menciptakan keinginan bagi pelanggan untuk beralih merek. Harga ini sering menjadi faktor penting bagi konsumen yang sadar harga. Pengiklan akan sering menggunakan model belanja komparatif untuk mendapatkan perhatian konsumen dari suatu merek untuk mencoba merek baru yang ditawarkan. Idenya adalah untuk meyakinkan pengguna bahwa adalah mungkin untuk membeli jumlah produk yang sama sambil menghabiskan lebih sedikit uang.

2. Kualitas produk

Kualitas produk didefinisikan sebagai penilaian keseluruhan pelanggan atas kinerja barang dan jasa yang baik. Bahwa ketika pemasar dapat menyediakan produk yang berkualitas baik, dapat diandalkan, menawarkan fitur yang menarik dan layanan yang baik sebagai keunggulan kompetitif, dapat menciptakan keinginan pelanggan merek lain untuk mengkonversi merek dagang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas produk maka semakin rendah niat konsumen untuk berpindah merek.

3. Iklan

Iklan adalah suatu bentuk komunikasi tidak langsung yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau manfaat suatu produk yang diatur sedemikian rupa untuk menciptakan perasaan yang menyenangkan dan mendorong orang untuk membeli. Semakin sering seing Anda membuat iklan maka semakin menarik iklan dan semakin tinggi keputusan konsumen untuk beralih merek. bahwa banyak iklan dibuat dengan tujuan mendorong konsumen untuk berpindah merek, sehingga membantu meningkatkan pangsa pasar merek tertentu.

4. Komunikas dari mulut ke mulut

Dari mulut ke mulut adalah kegiatan dimana konsumen berbagi informasi dengan teman tentang penawaran menarik pada produk tertentu, untuk menciptakan kesadaran di antara konsumen yang mulai berinteraksi langsung dengan program promosi. Semakin aktif dan sering komunikasi dari mulut ke mulut, semakin banyak konsumen membuat keputusan untuk beralih merek.

5. Kepribadian

Kepribadian umumnya merupakan pola respons yang relatif konsisten  terhadap paparan lingkungan  individu. pengaruh kepribadian terhadap peralihan merek, dimana individu dengan kepribadian aktif cenderung paling kecil kemungkinannya untuk beralih merek dan akan mencoba merek lain jika mereka merasa menemukan merek yang lebih baik. meneliti efek dari tipe kepribadian self-monitoring yang tinggi dan tingkat self-monitoring yang rendah pada loyalitas merek konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan tingkat self-monitoring yang tinggi cenderung beralih merek, sedangkan individu dengan tingkat self-monitoring yang rendah cenderung loyal terhadap merek.

6. Kebutuhan mencari variasi

Kebutuhan mencari variasi adalah komitmen yang dirasakan untuk membeli merek yang berbeda karena alasan yang berbeda seperti keinginan untuk mencoba hal yang berbeda, rasa ingin tahu dengan hal yang baru atau mengatasi kebosanan dengan produk yang sama. Pelanggan produk lama juga merasa ingin tahu dengan produk baru dan suka mencoba hal baru sehingga meninggalkan produk yang lama.

7. Citra merek

Citra merek adalah pendapat tentang suatu produk yang orang kaitkan dalam pikiran mereka dengan nama merek. Bahwa sebagian besar konsumen beralih ke merek lain karena citra merek dan fitur-fitur canggih. Banyak perusahaan telepon seluler menginvestasikan sejumlah besar uang  untuk membangun reputasi di pasar. Citra merek ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk beralih merek ke merek lain.

8. Promoai

Promosi adalah kegiatan penjual untuk menyampaikan informasi tentang produknya dan membujuk konsumen untuk membelinya. Promosi berumur pendek akan memotivasi konsumen untuk membeli produk lebih cepat. Jika iklan memberikan alasan untuk membeli, promosi tersebut menawarkan insentif pembelian seperti kupon, diskon, hadiah gratis, dan lainnya. Semakin tinggi nilai promosi maka semakin tinggi pula niat untuk membawa merek tersebut kepada konsumen.

9. Ketidak puasan konsumen

Ketidakpuasan adalah situasi yang muncul ketika kegunaan suatu produk tidak seperti yang diharapkan. Ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif terhadap perpindahan merek, artinya semakin besar ketidakpuasan yang dirasakan konsumen maka semakin besar kemungkinan konsumen akan beralih merek. Perpindahan merek berarti semakin tinggi kepuasan dan semakin rendah niat konsumen untuk beralih merek.

 

Mencegah Brand Switching

1. Buat konsumen merasa aman

Memberikan keamanan kepada konsumen dengan memenuhi kebutuhan mereka secara tepat atau secara konsisten melebihi harapan mereka. Ini akan membangun kepercayaan konsumen pada merek Anda.

2. Buat konsumen terkesan

Cobalah untuk menciptakan sesuatu yang tak terlupakan bagi konsumen. Ini akan membantu mendapatkan loyalitas jangka panjang. Faktanya, menjadi lebih memperhatikan konsumen saat ini dapat memiliki manfaat yang signifikan bagi merek Anda.

3. Buat konsumen merasa nyaman

Konsumen dapat merasakan rasa nyaman jika merek tersebut memiliki brand personality yang kuat. Ini akan memberi konsumen perasaan menjadi bagian dari kelompok atau keluarga kita saat membeli. Ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan kepribadian merek yang sedang dibangun, mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal.

 

Jadi itu adalah serba serbi tentang brand switching. Ada berbagai cara yang bisa kamu gunakan untuk menghindari brand switching. Semoga bermanfaat dan menjaga bisnis Anda tetap stabil. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang copywriting, manajemen konten, dan SEO Anda bisa mengunjungi blog pada laman DIGIMA.