Pentingnya Mengetahui 5 Etika Dalam Bermedia Sosial

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Banyak orang yang pastinya telah mengenal istilah ‘media sosial’. Terutama pada era reformasi saat ini. Beragam jenis media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp dan media sosial lainnya yang dapat menjadi media pendukung utama pada komunikasi jarak jauh. Adanya media sosial seperti ini bisa mempermudah para pengguna, contohnya saja bertukar kabar, pelaksanaan pendidikan secara daring (dalam jaringan), hingga melakukan pemasaran melalui media sosial. Maraknya penggunaan media sosial bisa mengakibatkan munculnya penyimpangan karena kurangnya etika dalam bermedia sosial. Terutama dari beberapa pihak yang kurang bertanggung jawab.

Penyebaran informasi yang sangat tidak jelas kebenaran dan sumbernya seperti halnya foto/video yang mengandung SARA dan kekerasan yang sangat tidak layak ditonton kerap muncul dalam trending. Akibatnya, media sosial bisa dianggap sebagai platform yang kurang mempunyai manfaat, bahkan bisa dianggap tidak berguna. Padahal, apabila seseorang bisa berperilaku bijak dan beretika dalam memanfaatkan media sosial, pastinya banyak manfaat yang akan dirasakan dari media sosial yang digunakan. Nah, apakah Anda juga ingin merasakan manfaat dari bersosial media? Yuk, simak penjelasannya!

Pengertian Etika

Kajian tentang etika telah dimulai sekitar 2.500 tahun yang lalu di Yunani dan dibahas oleh berbagai tokoh besar seperti Plato dan Aristoteles. Sejak itu, penelitian di bidang ini juga mengalami perkembangan, berkat karya orang-orang hebat seperti Immanuel Kant, David Hume dan Jeremy Bentham.

Secara etimologis, kata etika sendiri berasal dari dua kata Yunani. Ethos, yang berarti watak, tabiat, kebiasaan, dan tempat yang umum, dan Etikos, yang berarti kesusilaan, kesopanan, atau budi pekerti dan perbuatan baik. Oleh karena itu, Anda dapat menyimpulkan bahwa etika berhubungan dengan karakter seseorang, yang mencerminkan perbuatan baik. Aristoteles menyebut bahwa etika merupakan kebijaksanaan praktis atau practical wisdom. Kata ini berarti bahwa seseorang bertindak untuk kebaikan atau keburukan seseorang yang berhubungan dengan kebenaran dan masuk akal.

Apalagi menurut para ahli, pengertian etika ini meliputi hidup berdampingan, aturan perilaku, dan kebiasaan manusia dalam masyarakat untuk menentukan nilai baik dan buruk (Haryatmoko, 2007). Demikian pula, Keraf (2002) mengidentifikasi etika sebagai doktrin dalam bentuk “dos” dan “don’t” yang menentukan benar dan salah perilaku manusia.

Dengan demikian, etika secara umum dapat diartikan sebagai perilaku manusia yang dilakukan atas dasar menimbang mana yang baik dan mana yang buruk dengan tetap memperhatikan aturan, tradisi, atau adat istiadat yang ada di lingkungannya.

Manfaat Etika

Etika bisa memberikan manfaat yang luar biasa baiknya bagi semua orang, khususnya buat Anda apabila Anda menerapkan etika dengan baik. Lalu, apa saja manfaatnya? Yuk, simak!

  • Orang hidup dalam norma moral, agama, hukum, kesusilaan, adat, dan permainan. Oleh karena itu, seseorang harus rela mengorbankan sedikit kebebasannya.
  • Norma moral memberikan kebebasan kepada manusia untuk bertindak sesuai dengan rasa tanggung jawab. Mengikuti norma-norma moral berarti bahwa seseorang mematuhi diri sendiri agar mandiri dan tidak didikte oleh orang lain.
  • Norma hukum membutuhkan etika, norma hukum tidak pernah mencapai wilayah abu-abu, norma hukum cepat menjadi usang, sehingga sering terjadi celah hukum, norma hukum memiliki implikasi etis di masa depan yang sering kali gagal mengenali persyaratan etika pemahaman dan pertimbangan, asas legalitas harus tunduk pada prinsip moralitas untuk memastikan kejujuran, keadilan, dan proses hukum terhadap orang dan masyarakat.
  • Manfaat etika adalah mendorong manusia untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara mandiri, guna mengorientasikan pembangunan masyarakat menuju suasana tertib, tertib, damai dan sejahtera.
  • Etika dapat membuka mata seseorang untuk melihat baik buruknya perilaku.
  • Etika dapat meneliti semua tindakan yang diserahkan kepadanya tanpa kepatuhan hukum pada adat istiadat manusia, tetapi semua pendapat tunduk pada sudut pandang (teori) ilmu pengetahuan.
  • Aturan dan standarnya hanya diambil dari Etika mempengaruhi dan mendorong keinginan kita untuk hidup suci, menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan, serta memberi manfaat bagi orang lain.

Pengertian Media Sosial

Media sosial sering disebut sebagai sosial media, merupakan platform digital yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain dan berbagi konten dalam bentuk teks, foto, dan video, menyediakan sarana bagi setiap pengguna untuk terlibat dalam aktivitas sosial. Media sosial merupakan sebuah platform digital yang memberikan fungsionalitas hanya dengan melakukan secara online, yang bisa memudahkan interaksi seseorang dengan orang lain tanpa terikat oleh ruang dan waktu.

Pentingnya Etika dalam Bermedia Sosial

Etika sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Etika diperlukan untuk hidup bahagia, damai dan merasa terlindungi tanpa merugikan pihak lain yang kepentingannya dirugikan. Anda pastinya telah mengetahui bahwa penggunaan media sosial berkembang pesat. Ada lebih dari 3,484 miliar pengguna media sosial pada Februari 2019, menurut laporan Smart Insights. Menurut laporan Smart Insights, pengguna media sosial tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 9%, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Saat ini, 45.000 orang di populasi dunia menggunakan media sosial. Rata-rata pengguna adalah generasi milenial pada pergantian abad ke-21.

Saat ini, berbagai platform media sosial digunakan untuk segala hal mulai dari pemasaran produk, pengumpulan berita, pendidikan nilai, perawatan kesehatan, keterlibatan sipil hingga politik. Internet yang dulunya merupakan salah satu forum untuk bertukar pikiran dan mendiskusikan ide dan informasi, kini digunakan sebagai arena sensasional, di mana kata-kata dan kalimat yang tidak pantas diekspos ke publik, sehingga menimbulkan konflik antar komunitas.

Karena hilangnya akuntabilitas dan kedewasaan masyarakat saat menggunakan media sosial merupakan masalah yang perlu segera dibenahi dengan penguatan etika dan moralitas dalam berkomunikasi. Etika dalam komunikasi membantu membangun hubungan, kepercayaan, dan menciptakan citra positif. Segala sesuatu yang lain yang kita lakukan di dunia digital direkam. Oleh karena itu, standar etika dan prinsip moral ketika berkomunikasi di ruang publik, terutama di media sosial, merupakan aturan penting yang harus diikuti oleh setiap orang. Lalu, apa saja etika yang harus Anda ketahui pada saat bermedia sosial?

5 Etika Dalam Bermedia Sosial

Dalam bermedia sosial, pastinya Anda harus mengutamakan etika. Nah, Beberapa etika yang wajib Anda utamakan ketika bermedia sosial antara lain,

Penggunaan Komunikasi yang Bersifat Baik dan Menyenangkan.

Anda sebagai pemberi informasi maupun penerima informasi, sangatlah penting bagi Anda untuk menggunakan komunikasi yang baik agar Anda dapat menjadi pengguna media sosial. Memilih kata dan bahasa yang tepat membuat informasi berguna bagi masyarakat umum. Bahkan jika Anda paham media sosial, jika Anda ingin membalas unggahan, sebaiknya Anda berkomunikasi dengan cara yang sopan dan santun.

Bijak Dalam Memilah Informasi yang Ingin Diunggah.

Kebenaran atau keaslian informasi merupakan hal terpenting yang perlu ditekankan. Sebagai pengguna jejaring sosial, Anda perlu secara cerdas menyaring berbagai informasi yang ditampilkan. “Apakah pesan saya aman? Apakah sumber pesannya jelas?”. Hal ini untuk menghindari mengonsumsi informasi palsu. Penyedia berita juga harus cerdas dalam menyampaikan berita dan memastikan kontennya akurat berdasarkan hasil ulasan.

Tidak Menyebarkan Berita yang Belum Tentu Benar(Hoax).

Di media sosial, banyak orang berbagi banyak informasi dan berita terkini tentang bermacam-macam fenomena dan peristiwa. Namun, sebagai penerima informasi, sebaiknya Anda tidak langsung menerimanya tanpa memfilter. Ini berarti bahwa Anda perlu mengkonfirmasi informasi lebih lanjut. Demikian pula, orang yang memberikan informasi harus mengetahui kebenaran informasi yang akan mereka bagikan. Tentunya banyak orang yang membaca informasi tersebut, sehingga Anda perlu lebih cerdas dan lebih baik dalam mengategorikan apa yang perlu anda distribusikan. Jangan menyebarkan berita bohong ya, karena merugikan banyak orang dan bertentangan dengan etika menggunakan media sosial.

Unggahan Tidak Mengandung Aksi Kekerasan, SARA, Dll.

Setiap informasi yang diunggah ke media sosial harus menghindari penyebaran kekerasan, pornografi dan SARA (suku, agama dan ras). Beberapa ingin memberikan informasi dunia nyata atau peristiwa TKP, sementara yang lain mengunggah gambar korban kecelakaan, kekerasan, dll. Alangkah baiknya jika informasi yang diberikan bersifat informatif dan edukatif.

Menghargai Karya Orang Lain.

Setiap orang berhak untuk bekerja, termasuk mengunggah karyanya ke jejaring sosial. Baik karya mereka berupa foto, video, atau sekadar teks biasa, jika Anda ingin menggunakan karya mereka, Anda harus mencantumkan sumbernya. Ini adalah salah satu cara Anda berterima kasih padanya atas pekerjaannya dan juga karena dapat menggunakan karyanya. Bentuk apresiasi lain terhadap karya orang lain dapat dicapai dengan tidak memaki atau secara terang-terangan menghina karya mereka. Jika Anda menginginkan umpan balik, saran, atau informasi, Anda dapat menghubungi pemilik karya secara pribadi. Dengan menggunakan kalimat yang baik, dan tidak menghina tentunya.

Sekian penjelasan singkat mengenai pentingnya mengetahui 5 etika dalam bermedia sosial. semoga bisa menambah pengetahuan Anda.