Cara Menulis Pada WEB dan Media Sosial

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Cara menulis pada web serta media sosial tidaklah mudah, Berikut ini beberapa tips untuk Anda agar dapat menulis berita dengan baik. 

  • Menulis dengan Jujur dan sesuai Fakta

Cara menulis pada web yang pertama yakni dengan tulisan yang jujur, yaitu tulisan yang tidak bohong, tidak ditambahkan, serta tidak juga dikurangi. Jika Anda menulis berita, maka tidak boleh memasukkan opini pribadi atau perasaan dan juga dugaan. Karena hal ini dapat melanggar UU ITE, misalnya berita bohong, menyesatkan, atau bahkan dapat menimbulkan permusuhan.

  • Menuliskan kalimat yang jelas dan lengkap sesuai dengan fakta

Agar tulisan yang telah Anda buat tidak menjadi salah arti atau menjadi informasi yang melanggar UU ITE, misalnya bohong/penyesatan, maka kalimat yang dibuat pun harus jelas dengan tata Bahasa yang baku dan menggunakan pedoman ejaan Bahasa yang digunakan. Minimal kalimat tersebut mengandung subjek serta predikat. 

  • Sebuah fakta tidak boleh dipelintir

Memutarbalikkan fakta dapat menimbulkan permusuhan. Contohnya saja jika jumlah orang yang berdemo hanya puluhan orang, jangan Anda tulis dengan ratusan atau bahkan ribuan orang. Karena berita bohong seperti ini sangat sering muncul dalam media sosial, terutama berita yang menyangkut tentang pilkada, pemilu, ataupun pilpres.

  • Jika harus menulis interpretasi, tuliskan secara jelas dan juga terpisah

Informasi berupa berita ataupun fakta yang sudah diteliti kebenarannya dan isinya tidak melanggar UU ITE, dapat berubah menjadi tidak benar atau penyesatan dan pelanggarannya lainnya jika diberikan tambahan interpretasi penulis. Jika penulis harus memberikan interpretasi atau penilaian terhadap informasi, maka tulisan di paragraf atau postingan harus terpisah dengan penjelasan bahwa kalimat itu interpretasi Anda, bukanlah fakta.

  • Fokus pada topik yang sesuai dengan fakta, tidak melebar dengan konsep piramida terbalik

Informasi dari tulisan Anda yang melebar dari topik atau masalah utama dapat menyulitkan pembaca untuk memahami informasi yang utama. Jika seorang pembaca salah memahami, kemudian informasi yang didapat tadi disebarluaskan dengan tambahan interpretasi pembaca, maka semakin menambah kesalahannya.

Piramida yang terbalik artinya bagian awal dari tulisan berisi hal-hal yang paling penting, selanjutnya penjelasan yang lebih detail, dan yang paling akhir adalah berisi penjelasan kurang penting. Misalnya saja penjelasan tambahan atau pelengkap saja sehingga dapat dihapus tanpa harus menghilangkan informasi pokok atau isi berita utama.

  • Tulis secara proporsional, Tidak berlebihan

Jika tulisan Anda tidak proporsional atau berlebihan maka dapat menimbulkan kesalahpahaman atau miskomunikasi. Dan tulisan yang berlebih dapat dinilai melanggar UU ITE karena telah menyebarluaskan informasi bohong, atau bahkan informasi yang dapat menimbulkan permusuhan serta pelanggaran lainnya.

  • Jika mengutip dari pendapat orang lain, maka tuliskan dengan jelas nama atau sumbernya

Penyebutan sumber informasi bertujuan untuk menunjukkan bahwa si penulis hanya menyampaikan fakta yang benar dan tidak berbohong, selain itu juga untuk menghargai hak cipta jika kutipan tersebut mengandung unsur hak cipta. Meskipun tulisan atau pun postingan adalah kutipan atau copy-paste namun tetap harus memastikan terlebih dahulu bahwa isi informasi itu tidak melanggar UU ITE. Yang di antaranya tidak melanggar kesusilaan, berita bohong (hoax), perjudian, ancaman kekerasan (cyber bullying), penyesatan, dan juga pencemaran nama baik.

 

Berkaitan dengan pencemaran nama baik, tulisan yang telah dipublikasikan dalam media web pribadi, portal perusahaan, ataupun media sosial tidaklah dilindungi oleh Undang-Undang Pers. Media sosial  bukanlah media massa ataupun pers. Sedangkan yang dimaksud pers atau media massa tentu memiliki Kode Etik Jurnalistik dan Dewan Pers lah yang dapat menentukan media mana saja yang termasuk pers sehingga dilindungi UU Pers. Informasi pada media massa tidak dapat dinilai melanggar UU ITE pencemaran nama baik, karena yang telah merasa dicemarkan nama baiknya memiliki hak jawab, yaitu menulis tulisan pembelaan yang dimuat media massa dinilai memuat tulisan pencemaran nama baik.

 

Demikian ulasan ringkas tentang cara menulis pada WEB serta media sosial agar Anda dapat menulis berita dengan baik.