KENAPA HARUS JUALAN DI MEDIA SOSIAL?

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Di era serba digital saat ini, media sosial telah menjadi suatu bagian esensial dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari pemerintahan, pendidikan, hingga jual beli bisa dilakukan melalui jejaring online. Akses informasi yang begitu bebas pun segera dimanfaatkan oleh siapapun untuk bertukar informasi, membangun jenama atau personal branding, bahkan berjualan. 

 

Kini, media sosial telah menjadi cara pemasaran yang dianggap paling efektif untuk meningkatkan jualan di media sosial secara online. Setiap usaha didorong untuk mencoba mengembangkan digital marketing. Mengapa begitu? Apa yang membuat media sosial sehebat dan sepenting itu dalam strategi pemasaran kini? 

Aktivitas Media Sosial yang Tinggi

Berdasarkan data dari Smart Insights per Juni 2022, kini pengguna media sosial di seluruh dunia telah mencapai angka 4,62 triliun orang atau 58,4% dari total populasi.  Di Indonesia sendiri, ada sekitar 191 juta pengguna media sosial. Seluruh pengguna ini setidaknya menghabiskan waktu 2 hingga 3 jam di media sosial. Aktivitas yang tinggi ini membuka peluang yang besar pula bagi usaha untuk meningkatkan brand awareness di antara konsumen maupun calon konsumen. 

Meningkatkan  Brand Awareness 

Brand awareness atau visibilitas produk bisa juga disebut sebagai seberapa luas jangkauan usaha Anda di konsumen atau seberapa banyak orang yang mengetahui tentang usaha Anda. Hal ini sangat berguna terutama apabila usaha atau produk Anda masih terhitung baru. Anda bisa meningkatkan branding dengan mengunggah konten yang menarik agar konsumen berdatangan ke laman media sosial dan tertarik untuk membeli. Konten di tiap jenis media sosial juga sebaiknya berbeda, menyesuaikan dengan audiens atau pengguna utama pada tiap platform. 

 

Dengan konten dan kualitas brand yang menarik, brand Anda akan semakin mudah disebar luaskan melalui word-of-mouth atau dari mulut ke mulut oleh para pengguna media sosial. Word-of-mouth merupakan salah satu strategi pemasaran klasik yang alami dan klasik, namun berpengaruh cukup besar. 

 

Berinteraksi Secara Langsung dengan Konsumen 

Tidak seperti hotline atau surel, media sosial yang bebas dapat menciptakan interaksi dua arah di antara Anda dan konsumen. Oleh karena itu, konten yang diunggah sebaiknya tidak selalu bersifat hard-selling, tetapi bisa juga soft-selling. Anda bisa mengunggah konten-konten yang interaktif dan updated dengan tren saat ini untuk menarik konsumen. Selain itu, konsumen juga dapat menyampaikan kritik maupun saran terhadap brand Anda secara langsung, misalnya melalui fitur mention maupun direct message di Twitter.

Biaya Lebih Efektif

Memasarkan melalui platform digital tentunya berbeda dengan pemasaran konvensional, baik dalam strategi maupun budgeting. Dengan berjualan secara online melalui marketplace atau media sosial, Anda tidak perlu lagi membayar sewa tempat atau membeli tempat. Pendanaan tersebut dapat dialihkan untuk pengembangan konten atau pemberian promo untuk menarik konsumen. Untuk usaha yang masih berskala kecil, Anda juga bisa memanfaatkan banyak sumber dari Internet untuk mengembangkan konten. Sumber-sumber tersebut ada yang berbayar, tetapi juga ada yang tidak. 

 

Nah, itu tadi merupakan alasan mengapa harus jualan di media sosial. Jika ditekuni, penggunaan media sosial  dapat benar-benar meningkatkan penjualan hingga 70%. Namun, digital marketing melaui media sosial juga tidak bisa asal dilakukan. Strategi ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam menganalisis pola dan tren yang ada pada pengguna media sosial. Oleh karena itu, kini tak sedikit brand atau perusahaan yang membutuhkan digital marketing specialist untuk mengelola media sosial mereka, salah satunya bisa Anda dapatkan di Digima. Digima menawarkan layanan pengelolaan media sosial hingga paket lengkap digital marketing, beserta strategi promo dan konten. Semoga bermanfaat!