Dalam memasarkan suatu produk Tentu saja, Anda memerlukan strategi penerapan psikologi marketing untuk membawa produk Anda ke pasar. Namun strategi yang digunakan tidak hanya tentang bagaimana cara sukses memasarkan suatu produk, tetapi juga psikologi marketing dan sebagainya.
Strategi ini membidik pikiran dan hati konsumen dalam memandang produk. Dengan menguasai psikologi marketing, Anda dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Lantas seperti apa strategi psikologi pemasaran itu? Yuk, baca artikel di bawah ini untuk penjelasannya.
Strategi penerapan psikologi marketing
Sekarang setelah Anda memahami apa itu psikologi pemasaran, saatnya untuk mengenal banyak strategi dalam tindakan. Jika strategi penerapan psikologi marketing ini dijalankan dengan baik, bisnis Anda bisa lebih sukses karena telah berhasil menjual banyak produk ke konsumen.
Biar nggak penasaran, berikut adalah beberapa strategi untuk menerapkan psikologi marketing:
Membantu calon customer agar terhindar dari action paralysis
Ada beberapa pendekatan yang dapat Anda gunakan dalam psikologi marketing untuk membuat calon pelanggan/klien mengetahui uji coba gratis yang Anda tawarkan.
Sebagian besar perusahaan memilih untuk menyalin template yang biasa digunakan oleh orang-orang seperti: Misalnya: “Daftar untuk uji coba gratis 30 hari”, atau dalam bahasa Inggris, “Try premium trial for 30 days” dengan kalimat singkat.
Namun, sebaiknya gunakan pendekatan yang lebih ringan seperti “tidak ada pembayaran untuk bulan pertama”.
Tujuannya sama, tetapi dapat menghasilkan hasil yang berbeda. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan subteks untuk meningkatkan CTA Anda. Misalnya, “batalkan kapan saja” atau “akses penuh ke semua fitur premium”. Contoh ini adalah perubahan atau penambahan subteks yang bagus yang dapat digunakan untuk pengujian A/B testing.
Memberikan hierarki label pada customer
Penerapan psikologi pemasaran yang tepat dapat membuat pelanggan Anda merasa istimewa. Ini bisa menjadi alat retensi hebat yang memberi Anda kesempatan untuk mengubah pelanggan Anda menjadi duta produk secara gratis. Ini juga merupakan metode akuisisi yang hebat, mengingat dari mulut ke mulut dapat menghasilkan pelanggan baru yang berkualitas tinggi.
Berikut cara untuk menerapkan hierarki label pelanggan Anda:
- Tambahkan label ke produk yang memberi calon pelanggan status lebih tinggi daripada yang lain.
- Kirim sesuatu yang nyata yang dapat digunakan pelanggan (e-book eksklusif, merchandise eksklusif, dll.).
- Berikan lencana digital yang dapat ditampilkan di situs web Anda untuk menunjukkan bahwa mereka adalah anggota terakreditasi yang telah mencapai status gold/Emas, silver/Perak, dll.
Memahami jenis pembeli
Ahli neuroekonomi mendefinisikan tiga jenis pembeli: Tightwads, Spendthrifts, dan Average spenders.
Anda perlu mengidentifikasi dan memahami tiga jenis pembeli dan mempelajari trik pemasaran untuk setiap kategori pembeli.
- Tightwads
Adalah tipe pembelanja yang lebih suka menabung daripada menghabiskan banyak uang. Orang yang berpikiran sempit menahan diri untuk tidak menghabiskan uang selama mungkin untuk menghemat uang, seperti membeli barang langka.
Alternatifnya, mereka bisa menunggu hingga hype produk mereda dan kemudian menunggu harga produk target turun. Menjual ke pembeli jenis ini membutuhkan waktu. Bersiaplah untuk memainkan permainan yang agak melelahkan. Jika penawaran Anda tidak sesuai dengan anggaran mereka, mereka mungkin tidak akan pernah memakan umpan pemasaran yang Anda tawarkan.
Coba katakan sesuatu seperti, “Investasi di sini sekarang dan menabung lebih banyak untuk masa depan!”
- Spendthrifts
Adalah tipe pembeli yang kebal terhadap rasa penyesalan yang biasanya dirasakan sebagian besar pembeli pasca pembelian. Pembelanja jenis ini cenderung menghabiskan lebih banyak dan menabung lebih sedikit daripada kebanyakan orang.
Cara menjual ke pembeli jenis ini sangat mudah. Karena biasanya mereka tidak membutuhkan banyak bujukan untuk membeli. Gunakan iklan emosional ini bisa menjadi video dengan banyak gambar.
- Average spenders
Jenis pembeli ini berada di antara dua jenis pembeli lainnya. Kebanyakan average spenders membeli apa yang mereka dapat membenarkan sebagai investasi yang baik, tetapi juga tidak menimbulkan risiko keuangan mereka.
Jadi, sementara jenis pembeli ini masih memanjakan diri dalam berbelanja, mereka melakukannya karena alasan rasional sambil mencoba menghemat uang. Jika Anda menjual kepada Average Spenders, Anda dapat menyertakan jaminan uang kembali, garansi seumur hidup, atau pengiriman gratis untuk meredakan ketakutan pembeli akan penyesalan di kemudian hari.
Membangun urgensi
Misalnya, jika Anda menggunakan platform bisnis online, Anda juga harus menyoroti fitur unik produk Anda dan bagaimana Anda dapat mencegah pengguna dari profit-loss saat mereka tidak menggunakannya .
Alih-alih membangun urgensi dengan klise, penting untuk lebih spesifik dan unik untuk membuatnya lebih outstanding.
Melakukan penawaran menggunakan Teknik Devil’s Advocate
Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang lebih cenderung membeli produk jika mereka memiliki premis bahwa perusahaan akan menantang mereka.
Pada dasarnya, saat melakukan penjualan, Anda harus mengatasi masalah pelanggan potensial dan tidak terpaku pada teori dan penelitian yang membosankan. Cobalah untuk memberikan studi kasus yang paling relevan dan terkini. Ini membuatnya lebih menarik dan menawarkan lebih banyak potensi penjualan.
Jangan pernah meremehkan beberapa strategi yang muncul dalam pikiran Anda. Karena bisa jadi strategi inilah yang bisa memberikan jalan menuju kesuksesan bisnis Anda.
Dengan 5 tips psikologi marketing ini, Anda dapat memenangkan pelanggan dan meningkatkan omset bisnis Anda. Maka Anda harus fokus pada cara mengelola keuangan bisnis Anda dengan baik dan benar. Terima kasih telah mengunjungi artikel kami, semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda.