4 Cara Mengatasi Bounce Email

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Dalam dunia email marketing, ada istilah yang disebut bounce email. Ini terjadi ketika penerima memiliki pesan email yang tidak terkirim. Ada banyak alasan dan alasan mengapa email yang Anda kirim tidak sampai ke penerima.

Insiden email terpental tentu sangat tidak menyenangkan. Terdapat dua tipe bounce, yaitu soft bounce dan hard bounce. Selain itu, kedua masalah tersebut tidak dapat diatasi dengan cara yang sama. Jika pesan email yang Anda kirim tidak sampai ke penerima. Biasanya ada pesan balasan tentang masalah yang terjadi.

Walaupun terlihat sederhana terjadinya bounce dalam dunia email marketing sangat tidak diharapkan. Karena hal ini dapat membuat pemasaran menjadi tidak maksimal, sehingga dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Apa itu bounce email?

Bounce email adalah ketika email tidak pernah mencapai ke inbox penerima. Karena server penerima email menolak pengiriman email, sehingga kembali kepada Anda selaku pengirim. Penyedia email Anda biasanya mengirimi Anda pesan bouncing email. Biasanya, provider email akan mengirimi Anda pesan bouncing email.

Jenis-jenis bounce email

Isi pesan bouncing email dari provider, yaitu tentang pengiriman yang gagal dan detail teknis kegagaglan tersebut. Selain itu, email bouncing juga bisa berdampak negative pada akun email Anda dengan membuat akun Anda jadi lebih rentan terhadap filter spam. Tentu hal ini juga bisa menurunkan skor pengiriman email dan tingkat keterkiriman.

Oleh karena itu, sangat penting bagi email marketer untuk mengetahui tentang berbagai bouncing email dan metode untuk mencegahnya. Secara garis besar, bouncing email terbagi menjadi tiga macam, berikut penjelesannya:

  • Hard bounce

Hard bounce adalah jenis email bouncing ketika alamat email penerima tidak valid atau tidak ada. Ini paling sering terjadi ketika alamat email tidak lagi aktif atau domain telah kedaluwarsa.

Hard bounce juga dapat terjadi jika alamat email yang Anda masukkan salah dan tidak sepenuhnya diketahui oleh penyedia layanan email Anda. Misalnya, masukkan @gmail.con alih-alih @gmail.com.

  • Soft bounce

Adalah jenis email bouncing dimana alamat email penerima untuk sementara tidak dapat menerima email.

Bouncing email ini biasanya terjadi ketika kotak masuk penerima penuh atau server penerima menerima beberapa email sekaligus. Namun, ini bersifat sementara dan akan diperbaiki setelah beberapa waktu.

  • General bounce

General bounce adalah jenis pemantulan email di mana penerima tidak dapat menerima pesan karena keterbatasan server teknis. Jenis email terpental ini umumnya aman dan tidak akan memengaruhi akun email dan reputasi pengiriman Anda.

Cara mengatasi bounce back email

  • Gunakan opsi ganda

Pilihan ganda adalah salah satu cara terbaik untuk membuat segmentasi untuk mailing list Anda. Saat pengguna mendaftar ke mailing list Anda, minta mereka untuk memverifikasi akun mereka. Jadi Anda tahu alamat email mereka benar-benar valid dan aktif.

  • Kurangi bounce email dengan memperbarui daftar email

Cara yang sama pentingnya untuk menangani email bouncing adalah dengan memperbarui daftar email Anda secara teratur. Alamat email biasanya kedaluwarsa seiring waktu, yang meningkatkan kemungkinan bouncing email Anda. Juga, jangan lupa untuk merencanakan kampanye email Anda setelah meningkatkan daftar email Anda.

  • Periksa ulang typo

Anda juga harus sangat berhati-hati saat memberikan alamat email Anda sebelum mengirim kampanye Anda. Periksa ulang untuk kesalahan ketik. Misalnya, segera ganti @yahooo.com dengan @yahoo.com.

  • Jangan melebihi batas pengiriman harian

Setiap server email biasanya memberikan batas pengiriman email tertentu. Email juga akan ditolak jika Anda mencoba mengirim lebih dari batas harian. Jadi buat jadwal pengiriman untuk menghindari konten spam dan memenuhi jadwal pengiriman email.

Sudah paham cara mengatasi email bounce back?

Nah, itulah penjelasan terkait bouncing email besert cara mengatasinya. Kesimpulannya, bouncing email terjadi Ketika pesan Anda tidak dapat terkirim ke penerima. Jadi, dengan mengetahui penyebab serta cara meminimalisirnya bisa membantu Anda dalam mensukseskan email marketing.