Di dunia digital yang semakin berkembang, pengiklan tidak hanya perlu berfokus pada akuisisi pelanggan baru, tetapi juga pada cara menjaga perhatian dan mendorong tindakan dari pengguna yang sudah berinteraksi dengan brand mereka sebelumnya. Di sinilah remarketing (atau retargeting) memainkan peran yang sangat penting. Remarketing adalah strategi yang memungkinkan pengiklan menampilkan iklan kepada pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau berinteraksi dengan aplikasi mereka tetapi belum melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mendaftar. Artikel ini akan membahas berbagai strategi remarketing yang dapat diterapkan untuk meningkatkan konversi, serta tips dan alat yang dapat digunakan untuk memaksimalkan hasil.
Baca juga: Optimalisasi Google Ads dan Facebook Ads: Hasil Iklan Digital
Apa itu Remarketing?
Remarketing adalah pendekatan pemasaran yang melibatkan penargetan ulang audiens yang sebelumnya telah berinteraksi dengan situs web atau aplikasi bisnis namun tidak melakukan tindakan konversi (seperti pembelian). Biasanya, remarketing dilakukan dengan menggunakan iklan display atau iklan yang ditargetkan di platform-platform seperti Google Ads, Facebook, dan Instagram. Strategi ini memanfaatkan cookies yang memungkinkan pengiklan untuk melacak perilaku pengunjung situs dan kemudian menayangkan iklan yang relevan kepada mereka di berbagai platform digital, termasuk media sosial, mesin pencari, dan situs web pihak ketiga.
Mengapa Remarketing Efektif untuk Meningkatkan Konversi?
Remarketing sangat efektif untuk meningkatkan konversi karena beberapa alasan yang berkaitan dengan perilaku konsumen dan psikologi pembelian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa remarketing dapat memberikan dampak positif terhadap konversi:
1. Meningkatkan Kesadaran dan Pengingat
Pengguna yang telah mengunjungi situs Anda atau melihat produk tertentu namun belum melakukan pembelian mungkin telah melupakan produk atau layanan tersebut. Remarketing membantu mengingatkan mereka tentang apa yang mereka lihat atau lakukan sebelumnya, meningkatkan peluang untuk mendorong mereka kembali dan menyelesaikan konversi.
2. Meningkatkan Kepercayaan dan Kredibilitas
Pengguna yang melihat iklan Anda beberapa kali mungkin merasa lebih percaya terhadap brand Anda, yang berpotensi meningkatkan rasa percaya dan kemungkinan mereka untuk melakukan konversi. Proses ini sering kali disebut sebagai “mere exposure effect” (efek paparan berulang), yang menunjukkan bahwa paparan berulang terhadap suatu merek atau produk dapat meningkatkan preferensi dan pengenalan.
3. Targeting yang Lebih Tepat Sasaran
Dengan remarketing, Anda bisa menargetkan audiens berdasarkan perilaku mereka di situs Anda, seperti produk yang mereka lihat, halaman yang mereka kunjungi, atau tindakan yang mereka ambil (misalnya, menambah produk ke keranjang tetapi tidak checkout). Ini membuat pesan iklan lebih relevan dan meningkatkan kemungkinan konversi dibandingkan dengan iklan yang lebih umum.
Strategi Remarketing yang Efektif untuk Meningkatkan Konversi
Berikut adalah beberapa strategi remarketing yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan konversi:
1. Segmentasi Audiens Berdasarkan Perilaku
Salah satu kunci kesuksesan remarketing adalah segmentasi audiens yang tepat, di mana Anda perlu mengelompokkan audiens berdasarkan perilaku mereka di situs Anda, seperti pengunjung yang meninggalkan keranjang belanja (menargetkan pengguna yang sudah menambahkan produk ke keranjang tetapi belum menyelesaikan pembelian), pengunjung halaman produk tertentu (menargetkan pengguna yang telah melihat halaman produk tetapi belum membeli produk tersebut), dan pengunjung yang telah mendaftar tetapi belum membeli (pengguna yang telah mengisi formulir pendaftaran atau menunjukkan minat, tetapi belum melanjutkan untuk membeli produk atau layanan).
2. Iklan yang Didesain Khusus untuk Remarketing
Iklan remarketing yang efektif harus menarik perhatian audiens dengan cara yang relevan, dan desain iklan sangat penting dalam proses ini. Pastikan iklan Anda berfokus pada aspek yang menarik perhatian audiens berdasarkan perilaku mereka sebelumnya, seperti menampilkan produk yang mereka lihat di situs Anda, menyertakan penawaran khusus atau diskon untuk mendorong pembelian, serta menampilkan ulasan positif atau testimoni yang membangun kepercayaan dan kredibilitas.
3. Gunakan Penawaran Khusus dan Insentif
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan konversi melalui remarketing adalah dengan menawarkan insentif atau penawaran khusus kepada audiens yang sudah mengenal brand Anda, seperti diskon eksklusif untuk pembelian pertama, pengiriman gratis atau penawaran terbatas untuk mendorong konversi segera, serta bundling produk dengan harga lebih murah jika membeli lebih dari satu produk. Penawaran khusus ini menciptakan rasa urgensi dan dorongan untuk membeli, yang dapat mendorong pengunjung untuk kembali dan menyelesaikan transaksi mereka.
4. Gunakan Penargetan Multi-Channel
Jangan hanya mengandalkan satu saluran untuk remarketing. Multi-channel remarketing (melalui iklan display, iklan sosial media, dan iklan di mesin pencari) memungkinkan Anda menjangkau audiens yang lebih luas di berbagai titik kontak mereka. Misalnya, Anda bisa memulai remarketing dengan iklan display di Google, lalu melanjutkannya dengan iklan di Facebook atau Instagram, dan akhirnya menggunakan Google Search Ads untuk menargetkan audiens yang lebih siap untuk melakukan pembelian.
5. Atur Frekuensi Iklan dengan Bijak
Salah satu kesalahan umum dalam remarketing adalah terlalu banyak menayangkan iklan kepada audiens. Ini bisa membuat pengguna merasa terganggu dan bahkan bisa menyebabkan “banner blindness” (ketidakpedulian terhadap iklan yang sering muncul). Oleh karena itu, penting untuk mengatur frekuensi iklan agar iklan yang ditampilkan tidak berlebihan. Platform iklan seperti Google Ads dan Facebook Ads memungkinkan Anda untuk mengontrol frekuensi penayangan iklan, sehingga Anda dapat menyesuaikannya agar tidak membanjiri audiens dengan iklan yang berlebihan. Idealnya, frekuensi iklan harus cukup tinggi untuk mengingatkan audiens tanpa menyebabkan mereka merasa terganggu.
6. A/B Testing untuk Iklan Remarketing
Pengujian A/B sangat penting untuk menentukan iklan mana yang paling efektif dalam meningkatkan konversi. Anda bisa menguji berbagai elemen iklan, seperti teks (copywriting), gambar atau video, dan penawaran atau call-to-action. Dengan melakukan A/B testing, Anda dapat mengidentifikasi kombinasi elemen yang paling efektif dalam menarik audiens untuk kembali dan melakukan pembelian, sehingga Anda bisa mengoptimalkan kampanye remarketing Anda untuk hasil yang lebih baik.
Baca juga: Pemasaran Berbasis Video Pendek: Meningkatkan Engagement
Kesimpulan
Remarketing adalah strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan konversi, karena membantu brand menjangkau audiens yang sudah memiliki minat dan keterlibatan dengan produk atau layanan mereka. Dengan menerapkan teknik-teknik segmentasi yang tepat, menggunakan iklan yang relevan dan menarik, serta memanfaatkan berbagai platform, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi secara signifikan. Namun, penting untuk selalu memonitor dan mengoptimalkan kampanye remarketing secara berkala. Gunakan data dan analitik untuk mengevaluasi kinerja iklan Anda, serta lakukan pengujian dan penyesuaian untuk memastikan bahwa Anda memberikan pesan yang tepat kepada audiens pada waktu yang tepat.
Untuk pelaku usaha yang ingin meningkatkan presensi online dan pertumbuhan bisnisnya, DIGIMA hadir sebagai solusi digital marketing yang tepat. Kami menawarkan layanan lengkap, termasuk pembuatan konten berkualitas, mengoptimalkan landing page, dan produksi video pendek yang atraktif untuk mendukung pengembangan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi tim kami melalui Admin DIGIMA atau langsung DM via instagram DIGIMA. Bersama DIGIMA, konsultasikan segala kebutuhan pemasaran digital bisnis Anda dan temukan strategi yang efektif bersama kami.