Peraturan Publikasi di Scopus: Panduan dan Ketentuan Terbaru

Table of Contents

Buyer Persona

Scopus merupakan salah satu basis data terbesar dan paling bergengsi dalam dunia akademik yang digunakan oleh peneliti, akademisi, dan profesional untuk menemukan jurnal ilmiah yang kredibel dan memantau perkembangan riset di berbagai bidang. Dengan mencakup lebih dari 23.000 jurnal dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari sains, teknologi, kedokteran, hingga ilmu sosial, Scopus memberikan akses yang sangat berharga bagi komunitas ilmiah global. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai peraturan dan ketentuan publikasi di Scopus sangat penting untuk memaksimalkan peluang penulis dalam mendapatkan artikel mereka diterima oleh jurnal yang terindeks di platform ini. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang peraturan dan pedoman utama yang perlu diperhatikan oleh penulis yang ingin mempublikasikan artikel di jurnal terindeks Scopus. Pembahasan ini meliputi langkah-langkah dari pengajuan artikel hingga kriteria kualitas dan etika yang harus dipatuhi oleh penulis dan pengelola jurnal.

Baca juga: Apa saja Kriteria Evaluasi Scopus?

Apa Itu Scopus?

Scopus adalah sebuah basis data bibliografis yang diterbitkan oleh Elsevier. Basis data ini mencakup lebih dari 23.000 jurnal ilmiah yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu pengetahuan alam, teknik, kedokteran, hingga ilmu sosial. Scopus juga menyediakan berbagai fitur untuk memantau kutipan dan dampak riset, yang memungkinkan peneliti dan akademisi untuk mengevaluasi bagaimana hasil penelitian mereka dipengaruhi oleh karya ilmiah lainnya. Scopus dikenal sebagai platform yang sangat dihargai dalam komunitas akademik, berkat integritas dan kualitas jurnal yang terindeks di dalamnya. Hal ini menjadikan Scopus sebagai sumber daya yang sangat berharga untuk peneliti yang ingin mendapatkan visibilitas global dan memperkuat kredibilitas akademiknya. Oleh karena itu, banyak peneliti yang ingin agar karya mereka dipublikasikan di jurnal yang terindeks oleh Scopus, karena publikasi semacam ini memberikan peluang lebih besar untuk pengakuan dalam dunia riset internasional.

Persyaratan untuk Jurnal yang Terindeks di Scopus

Sebelum membahas peraturan untuk publikasi artikel di jurnal yang terindeks oleh Scopus, penting untuk memahami bahwa tidak semua jurnal dapat terdaftar di Scopus. Scopus hanya menerima jurnal yang memenuhi berbagai persyaratan kualitas yang ketat. Berikut adalah beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh jurnal agar dapat diterima di Scopus:

1. Kualitas Editorial dan Proses Peer Review

Jurnal yang terindeks Scopus harus memiliki proses peer review yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses ini memastikan bahwa setiap artikel yang diterbitkan telah diperiksa oleh para ahli di bidangnya, untuk menilai kualitas ilmiah dan keaslian karya tersebut. Selain itu, sistem editorial jurnal harus jelas, dengan komite editorial yang terdiri dari para ilmuwan yang berkompeten.

2. Kepatuhan terhadap Standar Etika Publikasi

Etika publikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam menjaga kredibilitas jurnal. Jurnal yang terindeks Scopus harus mematuhi pedoman etika yang ketat terkait dengan masalah plagiarisme, manipulasi data, dan penyalahgunaan sumber daya penelitian. Jurnal yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip etika ini dapat berisiko dicabut dari daftar indeks Scopus.

3. Keteraturan dan Frekuensi Publikasi

Scopus mengharuskan jurnal untuk memiliki jadwal publikasi yang teratur dan konsisten. Jurnal yang tidak mampu mempublikasikan artikel secara teratur baik itu bulanan, triwulanan, atau tahunan berisiko kehilangan statusnya di Scopus. Keteraturan ini penting untuk memastikan bahwa artikel yang diterbitkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan penelitian di bidang terkait.

4. Diversitas Konten dan Topik yang Relevan

Scopus menginginkan jurnal yang mencakup berbagai topik dan disiplin ilmu yang relevan dengan tren penelitian terbaru. Oleh karena itu, jurnal yang terdaftar di Scopus harus memiliki beragam topik dan area penelitian yang mencakup berbagai bidang ilmu yang berkembang. Ini memastikan bahwa jurnal dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap komunitas ilmiah global.

5. Transparansi dalam Proses Pengelolaan Jurnal

Jurnal yang terindeks oleh Scopus harus memiliki struktur pengelolaan yang jelas dan transparan. Ini mencakup kebijakan editorial, pedoman pengelolaan, serta informasi terkait akses publikasi, biaya (jika ada), dan prosedur editorial. Penulis juga harus diberikan informasi yang jelas mengenai bagaimana artikel mereka akan diproses setelah pengajuan, serta apa yang diharapkan dari mereka selama proses revisi.

Proses Pengajuan Artikel ke Jurnal Scopus

Setelah memilih jurnal yang tepat untuk bidang penelitian Anda, langkah selanjutnya adalah mengajukan artikel untuk diterbitkan. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan artikel diterima. Berikut adalah tahapan yang harus diperhatikan:

1. Penyusunan Manuskrip yang Sesuai dengan Pedoman Jurnal

Setiap jurnal memiliki pedoman penulisan yang berbeda, yang mencakup berbagai aspek, seperti format artikel, panjang manuskrip, gaya referensi, dan instruksi terkait pengiriman. Menyusun manuskrip yang sesuai dengan pedoman ini sangat penting, karena jurnal akan menilai kesesuaian format dan struktur artikel dalam tahap pertama penerimaan.

2. Pengajuan Artikel Melalui Sistem Online

Banyak jurnal yang terindeks oleh Scopus sekarang menggunakan sistem pengajuan artikel secara online, seperti ScholarOne, Editorial Manager, atau platform sejenis. Proses ini biasanya melibatkan pembuatan akun penulis, pengunggahan artikel sesuai instruksi, dan pengisian informasi terkait artikel, seperti abstrak, kata kunci, dan detail kontak penulis.

3. Proses Peer Review

Setelah artikel diterima oleh jurnal, artikel akan dikirim ke para reviewer yang ahli di bidang terkait untuk evaluasi lebih lanjut. Proses ini biasanya memakan waktu antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada jurnal tersebut. Reviewer akan memberikan umpan balik mengenai kualitas artikel, termasuk saran untuk revisi, klarifikasi, atau bahkan keputusan untuk menolak artikel.

4. Revisi dan Pengajuan Ulang

Jika artikel mendapatkan komentar revisi dari reviewer, penulis harus menanggapi komentar tersebut dengan hati-hati dan memperbaiki artikel sesuai dengan saran yang diberikan. Setelah revisi selesai, artikel dapat diajukan kembali untuk evaluasi lebih lanjut oleh editor jurnal.

5. Publikasi dan Pengarsipan

Setelah artikel diterima, proses publikasi dimulai. Artikel dapat diterbitkan dalam format cetak atau daring, dan akhirnya diindeks oleh Scopus. Artikel yang dipublikasikan akan dapat diakses oleh peneliti dan akademisi di seluruh dunia melalui database Scopus, yang meningkatkan visibilitas dan sitasi artikel tersebut.

Kriteria Artikel yang Diterima di Jurnal Scopus

Berikut adalah beberapa kriteria utama yang harus dipenuhi oleh artikel agar dapat diterima di jurnal tersebut:

1. Keaslian dan Kontribusi Baru

Scopus memprioritaskan artikel yang menawarkan kontribusi ilmiah yang baru dan orisinal. Artikel yang mengulang penelitian sebelumnya tanpa menambahkan wawasan baru atau pendekatan yang signifikan biasanya akan ditolak. Oleh karena itu, artikel yang dipublikasikan harus menyajikan temuan baru atau pandangan yang berbeda dari penelitian yang sudah ada.

2. Kualitas Data dan Metodologi yang Digunakan

Metodologi yang digunakan dalam artikel harus valid dan jelas. Penulis harus memberikan penjelasan rinci mengenai bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan. Artikel dengan metodologi yang lemah atau data yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kemungkinan besar akan ditolak.

3. Referensi yang Relevan dan Terkini

Artikel yang diterima oleh Scopus harus mencantumkan referensi dari literatur yang relevan dan terbaru. Kualitas referensi ini menunjukkan bahwa penulis mengikuti perkembangan riset terkini di bidang yang diteliti.

4. Bahasa dan Penyajian yang Baik

Selain substansi yang kuat, artikel yang diterima di Scopus juga harus ditulis dengan bahasa yang jelas, lugas, dan terstruktur dengan baik. Artikel yang penuh dengan kesalahan bahasa atau penyajian yang membingungkan cenderung ditolak.

Baca juga: Menganalisis Cakupan Topik di Scopus

Kesimpulan

Publikasi di jurnal yang terindeks Scopus merupakan pencapaian yang sangat signifikan bagi peneliti dan akademisi. Untuk berhasil diterima, penulis perlu memahami dan mematuhi pedoman serta peraturan yang telah ditetapkan oleh jurnal. Dengan memastikan kualitas artikel yang tinggi, mengikuti proses pengajuan yang tepat, dan menjaga integritas ilmiah, peneliti dapat meningkatkan peluang mereka untuk dipublikasikan di salah satu platform riset yang paling dihormati di dunia ini.

Untuk pelaku usaha yang ingin meningkatkan presensi online dan pertumbuhan bisnisnya, DIGIMA hadir sebagai solusi digital marketing yang tepat. Kami menawarkan layanan lengkap, termasuk pembuatan konten berkualitas, mengoptimalkan landing page, dan produksi video pendek yang atraktif untuk mendukung pengembangan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi tim kami melalui Admin DIGIMA atau langsung DM via  instagram DIGIMA. Bersama DIGIMA, konsultasikan segala kebutuhan pemasaran digital bisnis Anda dan temukan strategi yang efektif bersama kami.