Pernahkah Anda, setelah membaca sebuah tulisan di sosial media atau mendengar sebuah iklan di televisi tiba-tiba menjadi tertarik atau tersugesti untuk melakukan atau membeli produk yang ditawarkan? Jika, iya, bisa jadi apa yang baru saja Anda baca dan dengar adalah bagian dari advertising.
Memangnya apa itu advertising dan mengapa memiliki pengaruh sebesar itu? Bisa dikatakan bahwa advertising adalah sebuah tak-tik atau cara yang dilakukan dengan tujuan untuk menarik perhatian audiens atau meningkatkan brand awareness suatu produk/ layanan. Melalui kegiatan advertising ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan audiens terhadap merek yang berujung pada naiknya angka penjualan produk/layanan yang ditawarkan.
Biasanya, pesan-pesan yang disampaikan dalam advertising cenderung bersifat persuasif. Inilah yang menyebabkan audiens merasa percaya dan tertarik dengan produk karena advertiser biasanya sudah melakukan analisis dan memilih kata-kata yang akan menarik perhatian pembaca/pendengar dengan cepat.
Menjadi sebuah bagian dari proses marketing yang dianggap penting, maka penting pula untuk memahami lebih jauh apa itu advertising bukan hanya dari segi pengertian, tapi lebih dalam dari itu seperti jenis dan contohnya dalam marketing.
Baca juga: 7 Rekomendasi Website Builder Terbaik
Jenis-jenis Advertising
Ada banyak jenis advertising yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan strategi marketing produk dan layanan yang Anda tawarkan. Namun, kali ini akan dibahas 8 jenis advertising yang paling sering digunakan.
1. Print Advertising
Sesuai dengan namanya yaitu iklan cetak, iklan ini biasa muncul di majalah, surat kabar, pamflet hingga brosur yang membutuhkan kemampuan membaca audiens. Penggunaan iklan ini dalam untuk advertising cukup menguntungkan dari segi ketahanan karena tidak seperti iklan online maupun siaran yang hanya muncul berapa menit dalam sehari. Selain itu, print advertising juga memungkinkan untuk menentukan target audiens yang lebih terkonsentrasi baik secara geografis, gender, dan usia.
Hanya saja, karena membutuhkan bentuk fisik, maka dana yang dibutuhkan untuk pemuatan iklan cetak di koran maupun biaya produksi brosur pun bisa sangat banyak. Belum lagi jika tren surat kabar dan majalah mengalami penulurunan, maka jelas akan mempengaruhi audiens untuk membaca iklan yang dibuat.
2. Broadcast Advertising
Broadcast advertising merupakan iklan dalam bentuk siaran, biasanya ditayangakan melalui media elektronik seperti televisi dan radio. Iklan ini biasanya berulang setiap berapa menit/jam di waktu-waktu yang telah disepakati antara advertiser dan penyedia layanan. Biasanya iklan dalam bentuk video atau audio menggunakan banyak eleman yang bisa menarik pemirsa.
Dengan menggunakan iklan jenis ini, audiens yang terjangkau bisa jadi lebih luas dalam satu waktu. Namun, ada kemungkinan audiens yang disasar tidak sepenuhnya sesuai dengan target market. Dan perlu diingat bahwa biaya yang dibutuhkan untuk broadcast advertising relatif besar terutama jika durasi video panjang dan menyasar media besar dan terkenal yang mematok tarif tinggi.
3. Online Advertising
Jenis iklan ini muncul di berbagai platform online, termasuk situs web, media sosial, blog, dan aplikasi seluler. Bentuk iklan yang muncuk bisa dalam bentuk video maupun gambar sesuai dengan kebutuhan advertiser.
Online advertising memiliki keunggulan dalam hal menentukan target yang lebih presisi berdasarkan perilaku online, demografi dan minat. Misalnya, jika Anda sering kali menggunakan aplikasi ojek online, terkadang di bebearapa aplikasi beriklan lain yang Anda miliki akan muncul iklan ojek yang biasa Anda gunakan. Ini akan menjadi lebih efektif untuk menyasar target market dengan lebih akurat.
Selain itu, platform iklan online advertising bisanya menyediakan pendataan yang mendalam sehingga Anda akan mendapatkan laporan kinerja kampanye yang lebih tepat. Ini akan memudahkan Anda dalam menganalisis platform-platform yang memiliki kecenderungan tinggi untuk menarik pelanggan melalui iklan.
Namun, karena iklan ini kerap kali muncul saat pengguna telah melakukan aktivitas utama pada platform, maka sering kali iklan mendapat “skip” atau pemblokiran agar tidak muncul bahkan sepersekian detik ketika iklan itu tampil. Tantangan lainnya hadir dari kompetitor yang juga menyadari tingginya potensi online advertising sehingga menciptakan persaingan yang tinggi dalam upaya menarik perhatian pengguna.
4. Outdoor Advertising
Jika Anda mencari teknik advertising yang akan menarik semua mata terutama jika berada di tempat umum. Maka, outdoor advertising ini cocok menjadi pilihan, karena iklan jenis ini banyak memanfaatkan media seperti billboard, neon sign, dan reklame yang akan dengan cepat menarik perhatian pelanggan apalagi jika konsep iklannya terbilang unik, maka ini akan memberikan eksposur konstan kepada audiens.
Dan jika Anda tertarik menggunakan outdoor advertising kemungkinan tantangan yang dialami ada pada pencarian ide dan pengolahan kata yang terbatas tapi tetap memberi kesan. Ini dikarenakan keterbatasan ruang pada iklan luar ruangan mengakibatkan kurangnya kesesuaian untuk dilengkapi pesan yang kompleks atau detail.
5. Product Placement Advertising
Jika Anda sering melihat sebuah drama TV di mana pemerannya menggunakan sebuah produk tanpa adanya sensor logo, maka Anda sudah mendapatkan gambaran akurat tentang product placement advertising. Beberapa acara ada yang memunculkan produk secara halus dan alami, tapi ada juga yang memunculkannya secara terang-terangan dalam segment khusus, tergantung kesepakatan dari pihak advertiser.
Dengan menggunakan advertising jenis ini akan memberikan eksposur yang berulang pada audiens, apalagi jika acara yang dituju adalah acara populer dengan rating tinggi. Tentu hal ini akan membawa dampak yang baik untuk produk. Meski tentu saja, masih ada kekurangan yang perlu dipertambangkan seperti apakah produk akan ditempatkan dalam posisi yang relevan pada acara tersebut. Selain itu sulit untuk mengukur dampak dari penempatan produk secara akurat sehingga masih memerlukan analisis tambahan.
6. Native Advertising
Native advertising merupakan jenis iklan yang dibuat agar audiens tidak merasa terganggu atau bahkan tidak menyadari bahkan konten tersebut merupakan bentuk promosi dari sebuah produk. Maka dari itu, pembuatan iklan jenis ini akan memakan waktu yang cukup dan kreatifitas tinggi, sebab advertiser harus bisa memasukkan unsur promosi tanpa mengganggu konten aslinya.
Lalu, bagaimana caranya membedakan konten ini dengan konten biasa? Biasanya konten jenis ini akan ditandai dengan tag bersponsor/iklan oleh media . Jadi, tidak perlu khawatir untuk membedakan konten iklan dengan konten organik dari native advertising ini, ya.
Baca juga: Cara Riset Keyword Untuk SEO
7. Social Media Advertising
Sesuai dengan namanya, iklan jenis ini menargetkan sosial media sebagai sarana penyebarannya. Sosial media yang digunakan bisa seperti Facebook, X (Twitter), Instagram, TikTok, dan lain sebagainya sesuai target pasar yang diinginkan oleh pengguna.
Bentuk dari iklan di sosial media bisa beragam, baik dalam konten gambar maupun video. Dengan menggunakan media sosial akan lebih mudah bagi adviser dalam menarget audiens yang lebih spesifik karena adanya algoritma. Selain itu, dengan menggunakan iklan jenis ini akan mudah bagi seller untuk berinteraksi langsung dengan audiens karena fitur yang tersedia pada sosial media.
Namun, karena tren sosial media saat ini sangat tinggi, advertiser harus bekerja keras dan saling berlomba dengan kompetitor untuk menarik perhatian. Apalagi jika meninjau algoritma platform sosial media yang bisa berubah sewaktu-waktu sehingga akan memengaruhi kinerja iklan.
8. Email Advertising
Email advertising merupakan teknik pengiklanan yang mungkin sering Anda jumpai. Biasanya iklan ini dikirim dalam bentuk email yang berisikan penawaran, promo, dan hal-hal lain yang bersifat informatif dengan tujuan untuk mengingkatkan penjualan produk/layanan.
Penggunaan teknik advertising jenis ini cenderung memakan biaya yang relatif rendah dibanding iklan lainnya, tapi juga dengan resiko pengabaian yang cukup tinggi. Ini dikarenakan kemungkinan adanya iklan yang dihapus tanpa dibaca oleh audiens cukup besar. Belum lagi jika audiens menganggap email yang didapat adalah spam, itu akan memberikan rasa ketidakpuasan pada audiens.
Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menerapkan setiap jenis advertising yang ada. Tertarik menggunakan jenis advertising yang sedang populer saat ini boleh saja, akan tetapi penyesuaian dengan kebutuhan produk juga perlu dipertimbangkan.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam memberikan informasi tentang apa itu advertising. Ikuti lebih banyak artikel DIGIMA lainnya untuk mendapatkan artikel terbaru seputar digital marketing. Lalu, bagi Anda yang membutuhkan jasa pembuatan konten untuk advertising, DIGIMA menyediakan layanan pembuatan konten sosial media dengan harga affordable. Hubungi Admin Digima sekarang dan dapatkan layanan terbaiknya.