Menggunakan digital campaign marketing yang menyentuh hati para konsumen Anda dengan menerapkan strategi storytelling marketing dan bisa memenangkan hati para konsumen tentunya sangat penting bagi Anda. Strategi promosi penjualan yang kebanyakan membosankan menyebabkan strategi storytelling ini menjadi salah satu strategi terbaru dalam media pemasaran pilihan konsumen. Di mana penjual dan pembeli membentuk ikatan emosional yang menyentuh hati. Lalu, apa saja strategi storytelling marketing itu? Sebelum membahas lebih lanjut, yuk ketahui pengertiannya terlebih dahulu ya!
Pengertian storytelling marketing
Sebenarnya, storytelling itu lebih dari hanya sekedar bercerita. Tetapi, storytelling merupakan media yang terpenting bagi Anda untuk melibatkan konsumen. Strategi ini merupakan strategi yang digunakan untuk mengumpulkan data dan cerita untuk disampaikan kepada pembaca supaya mereka tertarik dengan penawaran Anda.
Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan strategi storytelling marketing ini untuk melengkapi penjelasan mengenai produk atau layanan Anda dan menciptakan ikatan yang baik antara konsumen Anda dengan konsumen Anda. Apabila Anda mengetahui tata cara bercerita dengan benar, dapat dipastikan bahwa konsumen Anda akan sangat bersemangat untuk mendengarkan penjelasan dari Anda.
5 Strategi storytelling marketing
Strategi storytelling marketing yang pertama yaitu Ketahui audiens target Anda
Tentu saja, sebelum membuat cerita, Anda perlu mengetahui audiens yang ingin Anda targetkan dan reaksi yang ingin Anda dapatkan. Jadi, Anda perlu memahami audiens yang Anda targetkan dan siapa yang akan membeli produk yang Anda promosikan. Melakukan analisis audiens tentu saja penting untuk mengetahui target pasar Anda dan persona yang ingin Anda tunjukkan kepada target konsumen Anda. Hal ini dilakukan agar Anda dapat menyajikan cerita yang disukai pembaca.
Proses analisis ini bisa memakan waktu lama mengingat kebutuhan untuk membaca, menonton dan mendengarkan cerita mereka. Selain itu, Anda juga perlu memahami cerita yang akan Anda ceritakan sehingga Anda bisa mengecek konsistensi cerita dengan tujuan yang dimaksud.
Strategi kedua ialah Gunakan bahasa sederhana
Bahasa adalah penghubung antar manusia. Bagaimana cara menyampaikan cerita dengan baik dan memberikan kepuasan sehingga terjalin koneksi? Jadi Anda perlu menggunakan bahasa yang mudah dipahami audiens Anda. Misalnya audiensan bahasa yang sederhana, tidak perlu bahasa tingkat lanjut yang sulit dipahami. Anda perlu menggunakan bahasa yang familiar di telinga mereka agar hubungan yang Anda bangun terasa lebih dekat dan bukan sekedar hubungan brand dengan audiens.
Strategi ketiga, Tentukan pesan inti
Meskipun pemberian materi atau presentasi yang dibungkus dengan cerita dapat mengurangi kebosanan. Karena, cerita yang terlalu panjang dan kacau juga tidak disarankan karena membosankan. Agar pendengar tidak bosan dengan cerita tersebut, tentukan terlebih dahulu inti pesan yang ingin disampaikan. Setelah itu, Anda cukup menambahkan beberapa kalimat lagi untuk melengkapinya. Penonton lebih menyukai cerita yang pendek dan to the point.
Strategi keempat yaitu Tawarkan nilai lebih
Konten cerita yang bagus pasti memiliki nilai dan pesan penting yang akan selalu diingat oleh pembaca, sehingga selalu mengingat produk yang Anda jual. Anda dapat menambah nilai sebuah cerita dengan memasukkan sisi emosional dan membangun karakter serta situasi yang mudah dipahami pembaca sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menambah nilai hidup juga membantu Anda ketika cerita tersebut mengandung fakta atau informasi yang tidak diketahui orang lain.
Strategi storytelling marketing yang terakhir yaitu Pemilihan media
Ada banyak jenis dan bentuk cerita yang bisa dipilih. Ada cerita yang dibaca, ada cerita yang ditonton, dan ada cerita yang didengarkan. Dalam hal ini, media cerita yang Anda pilih akan bergantung pada jenis cerita dan sumber daya yang tersedia, termasuk uang dan waktu yang dicurahkan untuk pemasaran cerita.
Nah, itulah penjelasan tentang 5 strategi storytelling marketing yang perlu Anda coba dalam bisnis Anda. Penonton akan lebih tertarik jika Anda bisa menghadirkan cerita yang menarik dan tidak biasa. Setelah audiens tertarik, tidak sulit untuk mengubahnya menjadi konsumen nyata yang akan membeli dan menggunakan produk Anda. Namun bercerita saja jelas tidak cukup. Selain cerita yang bagus dan menarik, kualitas produk juga harus ditingkatkan. Jangan sampai konsumen menganggap bisnis Anda hanya menjual cerita bukan produk.