Native Advertising: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Table of Contents

Native Advertising: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Dalam era di mana iklan online semakin mendominasi, konsep native advertising telah memainkan peran yang semakin penting dalam strategi pemasaran digital. Mari kita telaah konsep ini, memahami esensinya, dan melihat bagaimana native advertising mengubah lanskap iklan digital.

Apa itu Native Advertising?

Native advertising adalah strategi pemasaran yang dirancang untuk menyatu dengan konten yang ada di platform tempat iklan tersebut ditampilkan. Iklan ini disusun sedemikian rupa sehingga tampak alami, sesuai, dan serupa dengan konten organik di sekitarnya. Tujuannya adalah agar iklan tersebut tidak terasa mengganggu pengalaman pengguna, melainkan menjadi bagian yang wajar dari lingkungan tempatnya muncul.

Ciri-Ciri Native Advertising

Native advertising memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari iklan konvensional. Berikut adalah beberapa ciri khas dari jenis iklan ini:

1. Relevan dengan Konten

Native advertising disusun untuk sesuai dengan konten yang ada di platform tertentu. Misalnya, iklan di media sosial seperti Instagram atau Facebook yang tampil seperti postingan organik dari pengguna lain.

2. Tidak Mengganggu Pengalaman Pengguna

Salah satu kekuatan native advertising adalah kesan alaminya. Iklan yang disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya tidak terasa mengganggu, sehingga pengguna tidak merasa terganggu olehnya.

3. Berbagai Bentuk Format

Native advertising bisa muncul dalam berbagai format, seperti artikel sponsori, video, ulasan produk, atau postingan media sosial. Mereka bisa disesuaikan dengan tata letak dan gaya visual platform di mana mereka ditampilkan.

4. Peningkatan Keterlibatan

Karena kemiripannya dengan konten organik, native advertising cenderung mendapatkan keterlibatan yang lebih tinggi daripada iklan konvensional.

Jenis Native advertising

Ada beberapa jenis native advertising yang populer dalam ranah pemasaran digital, masing-masing menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menyajikan iklan yang berintegrasi secara alami dengan konten yang ada di platform tertentu. Berikut adalah beberapa jenis native advertising yang umum digunakan:

1. Artikel Sponsori

Artikel sponsori merupakan jenis native advertising yang muncul di situs web, blog, atau publikasi daring lainnya. Mereka disusun sedemikian rupa sehingga terlihat seperti artikel biasa tetapi sebenarnya adalah iklan yang disisipkan di tengah-tengah konten editorial. Biasanya, artikel sponsori mencantumkan label atau tanda khusus untuk membedakannya dari konten organik.

2. Iklan di Media Sosial

Native advertising di platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, atau Twitter, dapat berbentuk postingan yang di-sponsored oleh merek tertentu. Postingan ini muncul di umpan berita pengguna dengan tata letak yang serupa dengan konten organik, tetapi memiliki label atau tanda khusus yang menandakan statusnya sebagai iklan.

3. Video Promosi

Iklan video merupakan jenis native advertising yang semakin populer. Mereka muncul di platform seperti YouTube, Vimeo, atau platform streaming lainnya. Video iklan ini dapat tampil sebelum video konten utama atau terintegrasi ke dalam daftar putar sehingga terlihat alami bagi pengguna.

4. Iklan Pencarian

Iklan pencarian, seperti yang ditawarkan oleh mesin pencari seperti Google, juga bisa dikategorikan sebagai native advertising. Mereka muncul di hasil pencarian sebagai bagian dari hasil yang relevan dengan kata kunci yang dicari oleh pengguna, tetapi memiliki label atau tanda yang membedakannya dari hasil organik.

5. Konten Promosi di Platform Berbagi

Platform berbagi konten seperti Reddit atau Quora juga menyediakan opsi untuk native advertising dengan cara menyisipkan iklan yang sesuai dengan aliran konten pengguna. Misalnya, iklan dapat disematkan di antara diskusi atau jawaban pengguna dengan label yang menandakan statusnya sebagai iklan.

Setiap jenis native advertising ini memanfaatkan konteks platform tempat mereka ditampilkan, berusaha untuk menyatu dengan konten organik, dan menyampaikan pesan iklan dengan cara yang lebih alami sehingga lebih menarik bagi pengguna. Kesuksesan native advertising bergantung pada kemampuan untuk menyajikan iklan secara relevan tanpa mengganggu pengalaman pengguna.

Mengapa Native Advertising Penting?

Native advertising menjadi penting dalam ranah pemasaran digital karena beberapa alasan yang memengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan iklan dan konten promosi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa native advertising menjadi penting:

1. Mengatasi “Blind Spot” Pengguna

Banyak pengguna telah mengembangkan kecenderungan untuk mengabaikan iklan konvensional. Native advertising mengeksploitasi ini dengan menyediakan iklan yang tidak terasa terganggu.

2. Peningkatan Keterlibatan dan Konversi

Keterlibatan yang tinggi karena kesan alami native advertising dapat berujung pada peningkatan konversi dan keterlibatan pengguna yang lebih tinggi dengan merek.

3. Kustomisasi yang Fleksibel

Kelebihan dari native advertising adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan iklan dengan platform dan audiens yang dituju.

Tantangan dalam Menggunakan Native Advertising

Penerapan native advertising tidaklah tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam menggunakan native advertising meliputi:

1. Transparansi

Ada risiko bahwa pengguna bisa bingung antara konten organik dan iklan. Oleh karena itu, transparansi menjadi kunci untuk memastikan pengguna memahami bahwa mereka sedang melihat iklan.

2. Penyesuaian dengan Algoritma Platform

Setiap platform memiliki kebijakan dan algoritma tersendiri terkait tata cara native advertising. Pemasar perlu terus mempelajari perubahan ini dan menyesuaikan strategi mereka.

3. Pencapaian Sasaran yang Tepat

Mengidentifikasi audiens yang tepat dan mencapai mereka dengan pesan yang relevan tetap menjadi tantangan, meskipun dengan native advertising.

Penutup

Native advertising terus berevolusi seiring perkembangan teknologi dan perubahan perilaku pengguna. Meskipun memiliki tantangan tersendiri, kesesuaian dan ketidakterasaan iklan ini terhadap pengguna membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi para pemasar digital dalam menjalankan kampanye mereka.

DIGIMA dapat membantu klien menyusun strategi yang terintegrasi dengan baik, memanfaatkan keunggulan dari berbagai saluran pemasaran online untuk hasil yang lebih optimal. Dengan menyelaraskan strategi pemasaran digital yang kokoh dan memanfaatkan konsep native advertising, DIGIMA dapat membantu klien mencapai tujuan pemasaran mereka, meningkatkan brand awareness, dan mendapatkan interaksi yang lebih baik dengan audiens mereka. Hubungi Admin DIGIMA atau DM Instagram DIGIMA untuk konsultasi lebih lanjut.