Konten Ads yang Seru Buat Share: Cara Efektif Bikin Iklan Jadi Viral

Table of Contents

Konten Ads dari Keseharian

Konten ads yang seru buat share, di era digital saat ini, keberhasilan sebuah iklan tidak hanya diukur dari berapa banyak orang yang melihatnya, tapi juga dari seberapa sering iklan tersebut dibagikan oleh audiens. Konten iklan yang menarik dan menyenangkan membuat orang tidak ragu untuk menyebarkannya ke teman, keluarga, atau followers mereka. Inilah yang dinamakan dengan konten yang “shareable”.

Membuat konten iklan yang bisa viral bukan hanya soal kreativitas, tapi juga pemahaman terhadap psikologi pengguna media sosial. Orang cenderung membagikan sesuatu yang membuat mereka merasa senang, tertawa, tersentuh, atau merasa “gue banget”. Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana menciptakan konten iklan yang bukan hanya dilihat, tapi juga dibagikan dengan senang hati oleh audiens.

Baca juga: Peran Gamification dalam Digital Ads: Bangun Loyalitas Pengguna

Mengapa Konten Shareable Sangat Penting?

Konten shareable memberikan efek promosi berantai yang bisa menyebar luas tanpa biaya tambahan. Ketika satu orang membagikan iklanmu, ada kemungkinan puluhan hingga ratusan orang lain akan melihatnya. Ini menciptakan efek viral yang sangat efisien dari sisi biaya dan waktu.

Selain itu, konten yang dibagikan secara organik cenderung lebih dipercaya. Audiens akan lebih percaya pada konten yang dibagikan oleh orang yang mereka kenal daripada iklan berbayar biasa. Maka dari itu, fokus pada membuat iklan yang seru dan layak dibagikan bisa menjadi strategi pemasaran yang sangat menguntungkan.

pengusaha muda menggunakan tablet digital saat bekerja di kantor bisnis. - orang menggunakan laptop potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Ciri-Ciri Konten Iklan yang Gampang Dibagikan

Sebuah iklan bisa viral karena memiliki elemen yang membuat orang merasa terhibur atau terhubung secara emosional. Konten yang berhasil biasanya singkat, padat, menyentuh emosi, dan mudah dicerna. Di samping itu, keunikan dan originalitas juga menjadi nilai tambah.

Konten ads yang seru buat share, konten yang mengandung humor, kejutan, storytelling, atau informasi yang sangat berguna juga punya peluang besar untuk dishare. Begitu juga dengan konten yang relevan dengan tren atau peristiwa yang sedang ramai dibicarakan. Semakin relate dengan kehidupan audiens, semakin besar kemungkinan mereka akan membagikannya.

Cerita Pendek yang Relate: Kunci Bikin Orang Terhubung

Salah satu strategi paling efektif dalam membuat iklan yang seru adalah storytelling singkat. Cerita pendek yang menyentuh atau lucu sering kali membuat audiens merasa “terwakili”. Mereka merasa kisah itu seperti mencerminkan pengalaman pribadi mereka, sehingga muncul dorongan untuk membagikannya.

Misalnya, iklan skincare yang menceritakan perjuangan seseorang melawan jerawat dengan cara yang jujur dan penuh semangat bisa menyentuh banyak orang yang mengalami hal serupa. Storytelling semacam ini jauh lebih kuat dampaknya daripada sekadar menampilkan manfaat produk secara teknis.

Visual yang Menarik Itu Wajib

Di media sosial, visual adalah senjata pertama untuk menarik perhatian. Gunakan warna-warna cerah, font yang jelas, dan desain yang bersih. Gambar atau video harus langsung menyampaikan pesan dalam hitungan detik karena pengguna cenderung cepat scrolling.

Selain itu, video pendek dengan narasi ringan atau animasi sederhana sangat digemari karena tidak membutuhkan waktu lama untuk dipahami. Format seperti reels, TikTok, atau story sangat cocok untuk menampilkan iklan dengan gaya visual yang dinamis dan menyenangkan.

Dua Jenis Konten Ads Paling Gampang Dishare

Berikut dua jenis konten iklan yang paling sering dibagikan oleh audiens karena daya tariknya yang kuat:

1. Konten Humor yang Relevan

Iklan dengan sentuhan humor ringan yang relate dengan keseharian selalu jadi favorit. Entah itu parodi, lelucon situasional, atau plesetan kata-kata, humor membuat audiens merasa terhibur dan ingin berbagi tawa dengan orang lain.

Contohnya, sebuah brand mie instan membuat video parodi tentang mahasiswa akhir bulan yang hanya bisa makan mie. Konten seperti ini lucu, dekat dengan kehidupan banyak orang, dan mudah dibagikan.

2. Konten Interaktif dan Tantangan Mini

Konten yang mengajak audiens untuk ikut serta juga sangat shareable. Polling, kuis, atau tantangan singkat membuat audiens merasa terlibat. Setelah berpartisipasi, biasanya mereka akan membagikan hasilnya ke story atau feed untuk memancing respon dari teman-teman mereka.

Misalnya, brand fashion membuat kuis “gaya kamu yang mana?” lalu menampilkan hasilnya secara visual. Banyak orang akan tertarik membagikannya karena merasa itu mencerminkan diri mereka.

Gaya Bahasa yang Akrab Bikin Iklan Nempel

Gunakan gaya bahasa yang santai dan sesuai dengan audiens target. Bahasa yang terlalu formal justru membuat iklan terasa kaku dan jauh dari audiens. Sebaliknya, bahasa yang akrab seperti gaya ngobrol sehari-hari lebih mudah diterima dan dipahami.

Misalnya, brand yang menyasar anak muda bisa menggunakan bahasa gaul atau meme populer agar terasa lebih dekat. Namun, tetap pastikan penggunaan bahasa ini tidak berlebihan atau keluar dari identitas brand yang sudah dibangun.

Masukkan Elemen FOMO (Fear of Missing Out)

Orang cenderung tidak mau ketinggalan tren atau sesuatu yang sedang hype. Gunakan ini dalam konten iklan dengan menyampaikan bahwa produkmu hanya tersedia dalam waktu tertentu atau dalam jumlah terbatas.

Kalimat seperti “Cuma hari ini!”, “Tinggal 3 jam lagi!”, atau “Jangan jadi orang terakhir yang nyoba ini!” bisa mendorong audiens untuk segera membagikan kontenmu agar orang lain juga tahu.

Manfaatkan Trending Topic dan Hashtag

Ketika ada tren viral di media sosial, manfaatkan dengan cepat dan kreatif. Bisa dalam bentuk tantangan, parodi, atau bahkan komentar lucu yang relevan dengan tren tersebut. Namun, pastikan tren yang kamu ambil tetap sesuai dengan nilai brand.

Selain itu, gunakan hashtag yang sedang ramai agar kontenmu ikut masuk ke dalam percakapan yang sedang berlangsung. Ini membuat peluang konten kamu ditemukan dan dibagikan jadi lebih besar.

Buat Audiens Merasa Ikut Terlibat

Konten yang membuat audiens merasa menjadi bagian dari cerita atau komunitas biasanya lebih kuat dampaknya. Misalnya, kamu bisa memunculkan konten dari pelanggan (user-generated content) sebagai bagian dari kampanye.

Kamu bisa repost review video, foto unboxing, atau komentar lucu dari pelanggan. Ini memberikan validasi sosial dan membuat audiens lain merasa terdorong untuk ikut membagikan pengalaman mereka sendiri.

Tambahkan Sentuhan Emosi

Emosi adalah kunci yang membuat iklan menancap di hati. Baik itu emosi positif seperti bahagia dan haru, maupun negatif seperti rasa penasaran atau sedih—semua bisa menjadi pemicu agar kontenmu dibagikan.

Contohnya, brand minuman lokal menampilkan kisah ibu penjual kecil yang bisa membuka warung sendiri karena menjual produk mereka. Kisah seperti ini menyentuh dan menggugah audiens untuk membagikannya sebagai bentuk dukungan.

Waktu Posting Juga Berpengaruh

Meskipun kontenmu sudah menarik dan seru, jika diposting pada waktu yang kurang tepat, potensi dishare bisa menurun. Waktu terbaik untuk posting biasanya saat jam istirahat siang atau malam hari ketika orang sedang santai membuka media sosial.

Posting secara konsisten juga penting agar audiens terbiasa dengan ritme kontenmu. Ini akan membantu membangun ekspektasi dan loyalitas, sehingga mereka lebih mudah tertarik membagikan kontenmu setiap kali muncul.

Tambahkan Call to Action (CTA) yang Halus

Untuk mendorong audiens membagikan konten, tambahkan ajakan yang sederhana namun kuat. Misalnya: “Tag teman yang butuh ini!” atau “Share kalau kamu relate!”. Kalimat seperti ini bisa menjadi pemicu tanpa membuat iklan terasa memaksa.

CTA yang halus namun tepat sasaran sangat efektif dalam mendorong interaksi. Pastikan CTA tidak mendominasi konten, tetapi mengalir secara alami dalam narasi iklan.

Konten Ads yang Seru Buat Share: Kolaborasi dengan Kreator yang Punya Gaya Unik

Kreator konten atau influencer lokal sering kali memiliki gaya komunikasi yang lebih dekat dengan audiens. Bekerja sama dengan mereka untuk membuat iklan dalam format khas mereka bisa meningkatkan kemungkinan konten dibagikan.

Pilih kreator yang benar-benar paham dengan followers-nya dan punya ciri khas tersendiri. Hindari memilih hanya berdasarkan jumlah followers, karena yang terpenting adalah relevansi dan tingkat engagement.

Evaluasi dan Eksperimen

Setelah menerapkan berbagai strategi, lakukan evaluasi terhadap jenis konten mana yang paling sering dibagikan. Perhatikan metrik seperti jumlah share, komentar, tag, dan reach organik.

Jangan ragu untuk mencoba format baru atau bereksperimen dengan gaya penyampaian berbeda. Dari eksperimen-eksperimen ini kamu bisa menemukan formula terbaik untuk iklan shareable versi brand kamu.

Kesimpulan

Membuat konten iklan yang seru dan layak untuk dibagikan membutuhkan kreativitas, kepekaan terhadap audiens, dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Dalam dunia media sosial yang cepat berubah, kemampuan beradaptasi dan membaca tren menjadi kunci sukses.

Ingat, audiens tidak suka dijual, tapi mereka suka merasa terhubung. Maka dari itu, buatlah iklan yang bukan hanya menjual, tapi juga menyampaikan cerita, tawa, dan rasa. Dengan begitu, iklanmu tidak hanya dilihat tapi juga disebarkan dengan sukarela.

Kalau kamu butuh bantuin brainstorming ide konten ads yang shareable, aku siap bantu! Tinggal bilang aja, kita bisa mulai dari segmen audiens atau jenis produk kamu.

Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.