Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna media sosial terbanyak di dunia. Lebih dari 50% orang Indonesia menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LINE, WhatsApp, dan YouTube. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, banyak hal yang didigitalkan. Selain itu, kedatangan pandemi COVID-19 telah menyebabkan lonjakan pengguna media sosial, dengan semua aktivitas dilakukan di rumah. Twitter merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Menurut data tahun 2019, lebih dari 22,8% pengguna internet di Indonesia menggunakan Twitter. Jika ada sesuatu yang sedang dibahas (trending), Twitter menjadi patokannya. Twitter sering membahas segala hal mulai dari politik, agama, hiburan, perbisnisan, dan skandal hingga kisah menarik dan provokatif, baik yang serius maupun kasual. Ada baiknya, kenali lebih dahulu mengenai pentingnya menyebar konten yang bersifat relevan di Twitter. Banyak konten yang menyebar di Twitter. Yuk, membahas Twitter lebih luas!
Apa Sih Twitter Itu?
Twitter adalah jejaring sosial pertama yang memperkenalkan topik yang sedang tren. Topik hangat adalah topik yang dibicarakan banyak pengguna Twitter berdasarkan tagar, kata, atau frasa. Trending Topics membantu Twitter dan penggunanya memahami apa yang terjadi di dunia dan di mana mereka berada. Termasuk konten Twitter yang menyebar secara luas. Twitter telah melakukan banyak perubahan dalam perkembangannya untuk menghindari manipulasi tren saat ini.
Faktanya, trending topik masih menjadi strategi yang berdampak besar bagi masyarakat, baik positif maupun negatif. Namun, Twitter akan terus memantau topik yang dibahas dan menyensor jika berdampak negatif pada isu sosial. Jika Anda ingin berbagi cerita atau posting pendek 280 karakter, Anda dapat menggunakan Twitter sebagai gantinya. Jika tweet Anda terlihat menarik dan unik, dampaknya akan lebih cepat daripada di platform media sosial lainnya. Bahkan, tak jarang pengguna Twitter membagikan postingan singkat di platform media sosial lain seperti Instagram dan Facebook.
Konten apa pun bisa menjadi viral di Twitter dan menyebar secara luas. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal-hal tertentu menyebar lebih cepat dan lebih akrab bagi banyak orang di situs microblogging. “Pesan yang direkomendasikan atau dibagikan oleh teman di Twitter adalah yang paling mudah disebarkan,” kata peneliti di Universitas Columbia dan Institut Nasional Prancis. Seperti dikutip dari The Times of India pada Jumat (17 Juni 2016), rekomendasi pembaca terbukti mendorong 61,5 juta atau 10 juta klik pada sampel acak artikel berita yang dibagikan di Twitter.
Pentingnya Menyebarkan Konten yang Relevan Pada Twitter
Di zaman arus informasi yang lancar ini, pastinya Anda sering sekali tidak sadar telah menyebarkan (share) berbagai konten dan informasi yang Anda terima tanpa mengecek kebenarannya. Misalnya saja membagikan konten Anda dengan mudah melalui media sosial seperti Facebook, aplikasi WhatsApp, dan media lainnya. Penyebaran pesan tersebut menyebabkan kebingungan, provokasi, ketakutan, dan kebingungan di masyarakat dalam berbagai cara. Sebaiknya, pastikan dahulu kebenarannya.
Lalu, setelah memastikan kebenarannya, apakah cukup dengan menyebarkannya saja? Jawabannya tentu saja tidak. Lihatlah, apakah ada manfaat dalam menyebarkan konten yang terbukti kebenarannya. Jika tidak ada manfaat, atau bahkan dapat menimbulkan salah paham, keresahan atau kekacauan sosial, dan hal-hal lain yang tidak diinginkan, mohon untuk tidak segera menyebar (diam), atau paling tidak menunggu waktu dan kondisi yang tepat.