Meluncurkan sebuah brand baru merupakan momen yang sangat krusial dalam siklus bisnis. Tidak hanya menjadi titik awal pengenalan kepada publik, peluncuran brand juga menjadi kesempatan pertama untuk membentuk persepsi, membangun ekspektasi, dan menciptakan koneksi emosional dengan audiens. Dalam fase ini, iklan memainkan peran sentral. Iklan yang tepat saat launching tidak hanya memperkenalkan nama brand, tetapi juga menyampaikan nilai, kepribadian, dan keunikan yang membedakan brand tersebut dari kompetitor.
Namun, menciptakan iklan yang efektif untuk peluncuran brand baru bukanlah perkara sederhana. Dibutuhkan perencanaan yang matang, strategi komunikasi yang jelas, dan pemahaman mendalam terhadap pasar sasaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menyusun iklan untuk launching brand baru secara efektif, mulai dari konsep hingga eksekusi, serta kesalahan yang perlu dihindari agar peluncuran dapat mencapai hasil maksimal.
Baca juga: Mengoptimalkan Branding Produk Lokal di Marketplace
Memahami Tujuan dari Iklan Peluncuran
Sebelum masuk ke ranah teknis, penting untuk memahami bahwa iklan launching brand baru berbeda dengan iklan biasa. Tujuan utama dari iklan launching bukan semata-mata penjualan, melainkan membangun identitas dan menciptakan awareness. Iklan ini harus mampu menjawab tiga pertanyaan penting dalam benak calon pelanggan:
- Siapa kamu (brand)?
- Apa yang kamu tawarkan?
- Kenapa mereka harus peduli?
Iklan untuk launching brand baru, membangun kepercayaan sejak awal adalah kunci. Audiens harus merasa bahwa kehadiran brand tersebut membawa nilai tambah, relevan dengan kehidupan mereka, dan layak untuk dicoba atau diikuti. Oleh karena itu, pendekatan yang dipakai harus lebih mengarah pada storytelling dan edukasi, bukan sekadar promosi produk.
Merancang Pesan yang Kuat dan Relevan
Konten pesan dalam iklan launching harus benar-benar mencerminkan DNA brand. Tidak hanya menyampaikan “apa” yang ditawarkan, tapi juga “mengapa” brand ini ada. Narasi seperti “kami hadir karena ada celah yang belum diisi” atau “kami ingin membawa solusi yang berbeda” jauh lebih menggugah daripada sekadar memperkenalkan nama dan produk.
Misalnya, jika sebuah brand fashion baru hadir dengan konsep pakaian sustainable, maka pesan iklannya harus menonjolkan dampak lingkungan, proses produksi yang etis, atau gaya hidup yang sejalan dengan konsumen modern yang sadar lingkungan. Pesan tersebut perlu disampaikan secara ringkas, emosional, dan mudah diingat.
Tone of voice juga perlu diperhatikan. Apakah brand ingin tampil formal, santai, jenaka, atau inspiratif? Konsistensi tone ini akan membantu menciptakan keunikan tersendiri di benak konsumen.
Menentukan Platform Iklan yang Tepat
Pemilihan platform iklan harus didasarkan pada siapa audiens utama brand tersebut. Jika menyasar Gen Z dan milenial, maka platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube adalah pilihan utama. Namun, jika targetnya adalah profesional atau pelaku bisnis, LinkedIn dan email marketing bisa lebih efektif.
Media sosial merupakan tempat yang sangat strategis untuk launching brand baru karena memungkinkan interaksi langsung, viralitas, serta konten visual dan naratif yang beragam. Tetapi jangan abaikan media lain seperti website, blog, atau bahkan media offline seperti billboard, tergantung dari skala dan segmentasi brand yang diluncurkan.
Dalam banyak kasus, kombinasi platform justru memberikan efek terbaik karena menciptakan kehadiran yang konsisten di berbagai touchpoint konsumen.
Strategi Soft Launch vs Hard Launch
Brand launching bisa dilakukan dalam dua pendekatan: soft launch atau hard launch. Soft launch adalah peluncuran terbatas, sering kali dilakukan kepada komunitas kecil atau audiens yang sudah familiar untuk mendapatkan feedback awal. Sementara hard launch adalah peluncuran resmi secara besar-besaran kepada publik.
Soft launch cocok digunakan jika brand masih ingin menguji reaksi pasar atau sedang membangun buzz perlahan. Di sisi lain, hard launch ideal untuk brand yang sudah memiliki strategi besar, modal promosi yang cukup, dan siap bersaing secara terbuka.
Keduanya membutuhkan strategi iklan yang berbeda. Soft launch lebih menekankan pendekatan organik, komunitas, dan storytelling. Sedangkan hard launch fokus pada eksposur maksimal melalui berbagai media dan kampanye simultan.
Dua Elemen Kunci dalam Iklan Launching yang Efektif
Berikut dua elemen penting yang harus dimiliki oleh setiap iklan peluncuran brand:
- Hook yang Menarik Perhatian dalam 3 Detik Pertama
Di era digital, perhatian audiens sangat singkat. Oleh karena itu, iklan harus memiliki pembuka yang langsung membuat orang berhenti scrolling dan menyimak. Ini bisa berupa pertanyaan yang menyentuh masalah audiens, visual yang mencolok, atau pernyataan unik yang tidak biasa.
- Call to Action (CTA) yang Jelas dan Relevan
Meskipun fokus iklan launching bukan langsung menjual, namun tetap harus ada CTA. Ajak audiens untuk follow akun, kunjungi website, subscribe, atau daftar newsletter. CTA harus relevan dengan tahap brand saat ini dan tidak terasa memaksa.
Menggunakan Storytelling untuk Membangun Koneksi
Salah satu cara terbaik untuk membuat iklan peluncuran berkesan adalah dengan storytelling. Cerita memiliki kekuatan untuk menyentuh emosi dan membuat orang merasa terhubung. Gunakan cerita tentang bagaimana brand ini dimulai, tantangan yang dihadapi, atau harapan besar yang dibawa brand ini ke dunia.
Storytelling juga bisa mengambil bentuk persona pengguna pertama brand. Misalnya, kisah fiktif atau nyata dari orang yang mendapatkan solusi dari kehadiran brand tersebut. Cerita seperti ini lebih mudah dicerna dan dibagikan oleh audiens karena terasa personal dan relevan.
Manfaatkan Momen dan Tren untuk Meningkatkan Daya Tarik
Jika memungkinkan, jadwalkan peluncuran brand bersamaan dengan momen atau tren yang sedang relevan. Misalnya, brand skincare bisa diluncurkan bersamaan dengan momentum Hari Perempuan Internasional. Brand teknologi bisa ikut dalam tren “tech week” atau pameran startup.
Mengaitkan peluncuran dengan momentum akan memberikan konteks tambahan dan bisa memperluas jangkauan melalui penggunaan tagar, partisipasi dalam diskusi, atau bahkan kolaborasi dengan kreator atau komunitas yang relevan.
Contoh Gaya Iklan Launching yang Berhasil
Beberapa brand berhasil menciptakan peluncuran yang mengesankan karena kombinasi narasi kuat, visual yang memikat, dan timing yang tepat. Misalnya, banyak brand fashion lokal yang sukses menggunakan teaser misterius sebelum peluncuran resmi. Mereka membangun rasa penasaran dengan konten seperti “Ada yang baru akan hadir… siap-siap ya!”
Strategi ini berhasil menciptakan antisipasi dan membuat audiens merasa terlibat dalam perjalanan brand. Ketika hari peluncuran tiba, audiens sudah siap dan penasaran untuk menyambut produk baru tersebut.
Kesalahan Umum Saat Melakukan Iklan untuk launching brand baru
Sebagus apapun produknya, kesalahan dalam perencanaan iklan launching bisa membuat brand tenggelam tanpa jejak. Kesalahan umum yang harus dihindari antara lain:
- Tidak memiliki pesan yang jelas: Iklan menjadi membingungkan karena tidak fokus pada satu nilai utama.
- Terlalu banyak informasi dalam satu konten: Alih-alih membuat penasaran, audiens malah merasa kewalahan.
- Mengabaikan audiens: Iklan terasa seperti monolog, bukan dialog.
- Tidak adanya tindak lanjut: Setelah launching, tidak ada konten lanjutan yang menjaga keterlibatan.
Mengukur Keberhasilan Kampanye Launching
Untuk menilai efektivitas iklan launching, tentukan terlebih dahulu metrik yang relevan. Apakah brand ingin dilihat oleh sebanyak mungkin orang? Apakah ingin mendapatkan 1000 followers pertama? Atau ingin mengumpulkan 500 email untuk kampanye berikutnya?
Beberapa metrik umum yang bisa digunakan antara lain:
- Reach dan impressions di media sosial
- Engagement rate (like, comment, share)
- CTR (Click Through Rate)
- Jumlah traffic ke website atau toko online
- Konversi seperti pendaftaran, pembelian pertama, atau unduhan aplikasi
Dengan data ini, brand bisa memperbaiki strategi di kampanye selanjutnya dan lebih memahami perilaku pasar terhadap kehadiran mereka.
Kesimpulan
Membuat iklan untuk launching brand baru adalah sebuah seni yang memadukan strategi, kreativitas, dan pemahaman mendalam tentang audiens. Di tengah padatnya lanskap digital, brand harus bisa menonjol bukan hanya karena produk yang dijual, tetapi karena cerita yang dibawa dan nilai yang ditawarkan.
Dengan merancang pesan yang kuat, memilih media yang tepat, dan membangun koneksi emosional lewat storytelling, peluncuran brand bisa menjadi langkah awal yang penuh dampak. Jangan ragu untuk menggabungkan elemen visual, narasi, komunitas, dan momen yang relevan agar pesan semakin terasa hidup.
Peluncuran yang sukses bukan hanya membuat orang tahu bahwa brand kamu ada, tapi membuat mereka percaya bahwa brand kamu layak untuk diikuti.
Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.