Iklan dengan Suara atau Musik Unik: Kekuatan Audio dalam Menarik Perhatian Konsumen

Table of Contents

Ads dengan CTA langsung beli

Iklan dengan suara atau musik unik, dalam dunia periklanan modern, visual memang menjadi pusat perhatian. Namun, satu elemen penting yang sering kali tak mendapat sorotan cukup adalah audio khususnya suara dan musik. Padahal, elemen ini punya kekuatan besar dalam membentuk emosi, membangun ingatan, dan bahkan mendorong tindakan. Di era digital seperti sekarang, di mana video marketing semakin dominan dan platform seperti TikTok dan YouTube menjadi tempat utama beriklan, penggunaan suara atau musik yang unik bisa menjadi pembeda yang sangat kuat.

Iklan dengan suara atau musik yang khas mampu melekat dalam pikiran konsumen, bahkan setelah videonya selesai ditonton. Dari jingle sederhana, efek suara lucu, sampai latar musik dramatis semuanya bisa menciptakan identitas audio yang kuat bagi brand. Artikel ini membahas bagaimana memanfaatkan elemen suara secara strategis dalam iklan agar mencuri perhatian dan memperkuat daya ingat konsumen.

Baca juga: Iklan dengan Suara atau Musik Unik: Kekuatan Audio dalam Menarik Perhatian Konsumen

Mengapa Audio Penting dalam Iklan?

Audio, baik berupa suara manusia, musik, maupun efek suara, memainkan peran penting dalam menciptakan atmosfer dan menyampaikan pesan emosional. Tidak hanya itu, audio bisa mengaktifkan bagian otak yang berbeda dari visual. Penelitian menunjukkan bahwa suara dapat meningkatkan daya ingat hingga 60% lebih baik dibanding iklan yang hanya visual saja.

Sebagai contoh, suara khas pembuka video Netflix atau jingle ikonik dari iklan McDonald’s menjadi bukti bagaimana audio bisa membentuk koneksi emosional dan memperkuat brand recall. Dalam dunia digital saat ini, konsumen mungkin tidak selalu melihat layar, tapi mereka bisa tetap terhubung lewat suara. Oleh karena itu, membangun iklan yang tidak hanya enak dilihat, tapi juga enak didengar, merupakan keharusan.

Bekerja pada laptop di rumah foto stok

Musik sebagai Penguat Emosi dalam Iklan

Musik adalah bahasa universal yang bisa langsung menyentuh emosi tanpa perlu kata-kata. Pemilihan musik yang tepat bisa membuat sebuah iklan terasa lebih menyentuh, lucu, inspiratif, atau bahkan dramatis. Musik juga mampu mempercepat proses storytelling, membangun tensi, dan menciptakan klimaks yang membuat penonton tak bisa berhenti menonton.

Misalnya, iklan yang ingin menyampaikan kebahagiaan bisa menggunakan musik ceria dan upbeat. Sementara iklan yang ingin menyampaikan kesan elegan bisa memilih musik instrumental dengan nada lembut. Banyak brand sukses yang menggunakan musik bukan sekadar latar, tetapi sebagai inti dari pesan.

Suara Unik yang Jadi Ciri Khas Brand

Selain musik, suara baik itu suara manusia, narasi, atau efek suara tertentu juga dapat menjadi identitas brand. Suara dengan karakter tertentu, seperti suara maskot, suara lucu, atau suara dengan aksen khas, dapat membuat iklan lebih personal dan mudah dikenali.

Voice over dengan gaya bicara tertentu juga sangat berpengaruh. Gaya santai dan akrab cocok untuk produk anak muda, sementara suara formal dan berwibawa lebih sesuai untuk produk premium atau jasa profesional. Bahkan, suara “ngasal” yang viral di TikTok pun bisa jadi strategi yang ampuh jika digunakan tepat sasaran.

Dua Teknik Audio yang Efektif dalam Iklan

Berikut merupakan dua cara supaya teknik audio anda yang dalam iklan bisa efektif:

  • Penggunaan Jingle

Jingle adalah musik pendek dengan lirik yang catchy dan mudah diingat. Jingle yang baik bisa menjadi earworm lagu yang terus terngiang di kepala. Ini adalah teknik yang sudah lama dipakai di iklan TV dan radio, dan kini kembali populer di platform seperti TikTok dan Instagram Reels. Jingle dapat memperkuat nama brand, fitur produk, atau tagline, dan seringkali menjadi alasan utama kenapa orang mengingat sebuah iklan.

  • Sound Branding (Logo Audio)

Ini adalah efek suara atau musik pendek yang digunakan sebagai identitas audio sebuah brand. Contohnya adalah suara khas “ta-dum” milik Netflix atau “Intel Inside”. Sound branding menciptakan asosiasi langsung dan cepat dengan brand, hanya dari suara. Ketika digunakan konsisten di setiap iklan atau konten, sound branding membantu memperkuat citra dan kehadiran brand di benak audiens.

Peran Suara dalam Iklan Digital dan Sosial Media

Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts sangat mengandalkan suara. Di platform ini, lagu atau sound viral bisa menjadi pemicu keterlibatan pengguna. Banyak brand sekarang memanfaatkan lagu tren atau menciptakan sound mereka sendiri untuk challenge, parodi, atau storytelling. Sound yang lucu, relatable, atau dramatis bisa membuat konten brand menyebar lebih luas karena pengguna ikut menggunakannya di konten mereka.

Algoritma media sosial juga sering memprioritaskan konten yang menggunakan audio populer. Jadi, pemilihan musik atau suara yang sedang tren bisa memberikan boost tambahan dari sisi jangkauan. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk selalu update terhadap tren audio yang sedang berlangsung.

Kreativitas dalam Memilih dan Menggunakan Musik

Kreativitas memainkan peran utama dalam membuat suara atau musik jadi benar-benar unik. Tidak semua brand harus menciptakan musik dari nol—beberapa cukup memodifikasi lagu lama, mengaransemen ulang lagu tradisional, atau bahkan memakai suara lingkungan sekitar. Misalnya, suara mesin kopi, bunyi kunci pintu, atau detak jam bisa dijadikan bagian dari sound design yang khas dan memorable.

Brand yang ingin tampil berbeda juga bisa bekerja sama dengan musisi lokal atau komposer untuk menciptakan musik yang benar-benar sesuai dengan identitas mereka. Ini tidak hanya meningkatkan keaslian, tetapi juga menciptakan peluang kolaborasi yang memperluas jangkauan audiens.

Narasi dan Voice Over yang Menyentuh

Kadang, yang membuat iklan jadi menyentuh bukan hanya musiknya, tetapi bagaimana narasinya disampaikan. Voice over yang disuarakan dengan emosi yang pas bisa mengubah tone iklan secara drastis. Dalam iklan storytelling, narasi menjadi jembatan antara visual dan perasaan audiens. Narasi yang dituturkan dengan suara yang hangat, tulus, atau bahkan sedikit lirih, bisa membuat audiens terhubung lebih dalam dengan pesan.

Narasi juga bisa digunakan untuk memperkuat CTA (call to action), memberikan informasi tambahan, atau menyampaikan konteks yang tidak bisa dijelaskan dengan gambar saja. Di sinilah pentingnya memilih voice talent yang sesuai karakter brand dan pesan iklan.

Adaptasi Audio untuk Berbagai Platform

Saat merancang iklan audio-visual, penting untuk mempertimbangkan platform distribusi. Audio untuk iklan YouTube bisa lebih panjang dan kompleks karena durasinya memungkinkan. Namun untuk Instagram Reels atau TikTok, audio harus langsung “menjual” sejak detik pertama. Bahkan di Spotify atau podcast, brand bisa menayangkan iklan hanya berbasis suara sehingga skrip dan kualitas audio harus benar-benar maksimal.

Memahami perilaku audiens di tiap platform juga penting. Di TikTok, suara lucu atau absurd bisa lebih efektif. Di Spotify, suara yang menenangkan dan skrip yang to the point lebih cocok. Fleksibilitas ini harus diimbangi dengan konsistensi branding agar suara brand tetap dikenali meski tampil dalam berbagai bentuk.

Menghindari Kesalahan Umum dalam Penggunaan Audio

Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan musik populer tanpa izin, yang bisa menyebabkan masalah hak cipta. Pastikan menggunakan musik bebas lisensi atau bekerja sama dengan pembuat musik. Kesalahan lainnya adalah mencampur terlalu banyak efek suara hingga membuat audio jadi berantakan dan sulit dipahami.

Volume juga penting. Audio terlalu pelan membuat pesan tidak sampai, sedangkan audio terlalu keras bisa mengganggu. Lakukan uji coba (sound test) untuk memastikan kualitas audio tetap optimal di berbagai perangkat baik di headphone, speaker laptop, maupun smartphone.

Menggabungkan Visual dan Audio untuk Efek Maksimal

Audio yang hebat saja tidak cukup tanpa visual yang mendukung, begitu juga sebaliknya. Harmoni antara gambar dan suara akan menciptakan pengalaman yang lebih kuat. Sinkronisasi antara beat musik dan transisi visual bisa meningkatkan kualitas storytelling. Misalnya, beat-drop yang disesuaikan dengan momen perubahan gambar bisa menimbulkan efek dramatis yang memikat.

Kombinasi ini penting dalam membangun atmosfer iklan. Dalam video pendek, momen pertama sangat krusial. Jika dalam 3 detik pertama penonton sudah tertarik baik dari sisi visual maupun suara, peluang mereka menonton hingga akhir meningkat signifikan.

Kesimpulan

Suara dan musik bukan hanya pelengkap dalam iklan, tetapi elemen utama yang bisa menjadi pembeda antara iklan yang biasa saja dan iklan yang membekas di benak audiens. Di era digital, ketika konten berlimpah dan perhatian sangat terbatas, kekuatan audio bisa menjadi senjata rahasia untuk mencuri perhatian dan membangun koneksi emosional.

Dengan strategi yang tepat mulai dari pemilihan jingle, sound branding, musik latar, hingga narasi yang menyentuh brand bisa menciptakan identitas audio yang kuat dan konsisten. Kuncinya adalah kreativitas, kepekaan terhadap emosi audiens, dan keberanian untuk tampil beda. Jangan ragu bereksperimen dengan gaya, suara, dan irama. Karena kadang, satu suara bisa lebih menggugah daripada seribu kata.

Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.