Iklan Berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Table of Contents

Pendapatan Influencer

Perkembangan teknologi semakin membuka berbagai kemungkinan baru dalam dunia pemasaran, dan salah satu yang paling mencolok adalah augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Kedua teknologi ini, meskipun memiliki perbedaan fundamental, telah mulai digunakan dalam iklan untuk menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan interaktif bagi konsumen. Dengan menggunakan AR dan VR, merek dapat mengubah cara audiens berinteraksi dengan iklan mereka, memberikan pengalaman yang jauh lebih mendalam daripada iklan konvensional. Dalam artikel ini, kita akan membahas iklan berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), bagaimana kedua teknologi ini diterapkan dalam dunia pemasaran, serta manfaat dan tantangan yang terkait dengan penggunaannya.

Baca juga: Strategi Pemasaran Berbasis AI dan Data: Era Digital yang Cerdas

Apa Itu Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang peran AR dan VR dalam iklan, penting untuk memahami apa yang membedakan kedua teknologi ini:

1. Augmented Reality (AR) 

Teknologi yang menggabungkan elemen-elemen virtual (seperti gambar, suara, atau data) dengan dunia nyata. AR memungkinkan pengguna melihat objek digital yang ditempatkan di dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata AR. Sebagai contoh, dengan aplikasi AR di ponsel, pengguna dapat melihat gambar 3D dari produk atau konten lain yang ditampilkan di dunia nyata melalui layar perangkat mereka.

2. Virtual Reality (VR) 

Teknologi yang menciptakan dunia digital sepenuhnya yang dapat diakses pengguna menggunakan perangkat seperti headset VR. Pengguna sepenuhnya tenggelam dalam dunia virtual, yang sepenuhnya terpisah dari kenyataan fisik mereka. VR memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan imersif dibandingkan AR karena pengguna berada sepenuhnya di dunia yang diciptakan oleh komputer.

Peran AR dan VR dalam Iklan

Dalam dunia iklan, AR dan VR menawarkan cara baru untuk menarik perhatian audiens dengan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik. Berikut adalah beberapa peran penting dari AR dan VR dalam industri periklanan:

1. Meningkatkan Keterlibatan Pengguna (User Engagement) 

AR dan VR memungkinkan iklan menjadi lebih interaktif dan imersif, yang meningkatkan keterlibatan pengguna. Berbeda dengan iklan tradisional yang pasif, AR dan VR memberi konsumen kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan produk atau merek. Misalnya, dengan AR, pengguna dapat mencoba produk secara virtual atau melihat bagaimana produk tersebut akan terlihat di rumah mereka. Di sisi lain, VR bisa membawa pengguna ke dalam pengalaman yang sepenuhnya baru, seperti tur virtual suatu destinasi atau pengalaman menggunakan produk dalam lingkungan simulasi.

2. Menciptakan Pengalaman Berbelanja yang Lebih Realistis 

Salah satu aplikasi terbesar AR dan VR dalam iklan adalah di dunia e-commerce. Dengan AR, konsumen dapat mencoba produk sebelum membeli. Contohnya, IKEA menggunakan aplikasi AR untuk memungkinkan pelanggan melihat bagaimana furnitur akan terlihat di ruang mereka sebelum membuat keputusan pembelian. Hal ini mengurangi ketidakpastian dalam membeli produk secara online, memberikan pengalaman yang lebih nyata bagi pengguna. VR juga digunakan untuk memberikan pengalaman belanja virtual.

3. Meningkatkan Pengalaman Brand dan Storytelling 

Iklan berbasis AR dan VR memberi merek peluang besar untuk bercerita dengan cara yang lebih imersif. Merek dapat membawa konsumen ke dalam cerita atau dunia merek mereka melalui pengalaman yang melibatkan emosi dan imajinasi. Sebagai contoh, beberapa merek mobil menggunakan VR untuk memberikan pengalaman berkendara simulasi dengan mobil baru mereka, memberikan audiens kesempatan untuk merasakan produk mereka dalam situasi yang lebih menarik daripada sekadar melihatnya di layar.

4. Personalisasi Iklan

Salah satu keunggulan AR dan VR adalah kemampuan untuk menyesuaikan pengalaman dengan kebutuhan atau preferensi individu. Misalnya, aplikasi AR dapat digunakan untuk menyesuaikan produk yang akan ditampilkan kepada pengguna berdasarkan preferensi mereka. Dengan teknologi ini, pengguna dapat memilih produk dengan berbagai warna atau ukuran dan melihat bagaimana setiap variasi terlihat secara langsung melalui layar ponsel atau perangkat AR mereka. VR juga memungkinkan merek menciptakan pengalaman yang sangat personal. Misalnya, pengalaman tur VR yang disesuaikan berdasarkan preferensi audiens, seperti tur properti yang menunjukkan fitur-fitur yang paling relevan bagi calon pembeli rumah.

5. Meningkatkan Daya Ingat Iklan 

Iklan berbasis AR dan VR cenderung lebih diingat dibandingkan iklan tradisional. Pengalaman interaktif dan imersif yang diberikan oleh AR dan VR meninggalkan kesan yang lebih mendalam. Konsumen lebih cenderung mengingat merek atau produk yang mereka alami melalui teknologi ini, karena mereka tidak hanya sekadar melihat iklan, tetapi juga berpartisipasi dan merasakannya secara langsung.

Contoh Penggunaan AR dan VR dalam Iklan

Beberapa merek besar telah menggunakan AR dan VR dalam kampanye iklan mereka dengan sukses. Berikut adalah beberapa contoh yang menunjukkan bagaimana kedua teknologi ini diterapkan dalam dunia iklan:

1. IKEA dan Aplikasi IKEA Place (AR) 

IKEA menggunakan AR dalam aplikasi mereka yang disebut IKEA Place, yang memungkinkan pengguna untuk melihat bagaimana perabotan IKEA akan terlihat di rumah mereka hanya dengan menggunakan kamera ponsel mereka. Aplikasi ini memungkinkan konsumen untuk meletakkan furnitur virtual di ruang mereka dan melihat bagaimana itu cocok dengan desain interior mereka. Ini memberi pengalaman berbelanja yang lebih realistis dan interaktif.

2. Pepsi dan Kampanye AR “Pepsi Max: Unbelievable”

Pepsi menggunakan AR dalam kampanye iklannya untuk menciptakan pengalaman yang mengejutkan bagi pengguna. Dalam salah satu iklan mereka, mereka menggunakan teknologi AR untuk menampilkan kejadian-kejadian luar biasa yang “terjadi” di layar kaca bus di London, seperti alien yang turun ke bumi atau pembalap mobil yang melintas di jalan. Kampanye ini sukses menarik perhatian besar dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi audiens.

3. L’Oreal dan Aplikasi AR “ModiFace” 

L’Oréal mengembangkan aplikasi AR bernama ModiFace yang memungkinkan pengguna untuk mencoba produk kosmetik secara virtual. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat melihat bagaimana warna lipstik, foundation, atau produk kecantikan lainnya akan terlihat di wajah mereka tanpa perlu mencobanya secara fisik. Hal ini sangat membantu bagi konsumen yang ingin membeli produk secara online tetapi ragu untuk mencoba warna atau produk tertentu.

4. Audi dan Pengalaman VR “Audi City” 

Audi menggunakan VR dalam kampanye pemasaran mereka untuk memberikan pengalaman berkendara simulasi mobil baru mereka. Pengalaman ini membawa calon pembeli lebih dekat dengan produk dan meningkatkan minat terhadap mobil yang dijual.

Tantangan dalam Penggunaan AR dan VR dalam Iklan

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, penggunaan AR dan VR dalam iklan juga memiliki tantangan:

  1. Biaya dan Infrastruktur: Pengembangan dan implementasi AR dan VR dalam iklan membutuhkan investasi yang cukup besar, baik dari sisi teknologi maupun pengembangan konten. Perusahaan perlu memiliki sumber daya yang cukup untuk menciptakan pengalaman yang berkualitas tinggi.
  2. Tingkat Adopsi Teknologi: Meskipun AR dan VR semakin populer, adopsi teknologi ini oleh konsumen masih terbatas. Tidak semua orang memiliki perangkat yang diperlukan untuk menikmati pengalaman AR atau VR, seperti ponsel dengan fitur AR atau headset VR.
  3. Pengalaman yang Memadai: Jika pengalaman AR atau VR tidak dirancang dengan baik, pengguna bisa merasa kecewa. Pengalaman yang buruk bisa berakhir dengan audiens yang tidak tertarik atau bahkan menghindari interaksi dengan iklan tersebut.
Baca juga: Efektivitas Iklan Berbayar di Media Sosial: Tingkatkan Konversi

Kesimpulan

Iklan berbasis AR dan VR membuka potensi besar dalam meningkatkan keterlibatan pengguna dan menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik. Teknologi ini memungkinkan merek untuk menghadirkan produk mereka dengan cara yang lebih imersif, memungkinkan konsumen mencoba produk secara virtual, dan menciptakan pengalaman yang lebih berkesan. Namun, untuk sukses menggunakan AR dan VR dalam iklan, perusahaan harus memperhatikan biaya, infrastruktur, dan kebutuhan audiens untuk memastikan bahwa pengalaman yang diberikan berkualitas dan mudah diakses. Jika digunakan dengan benar, AR dan VR dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan iklan dan membuka peluang baru dalam dunia pemasaran.

Untuk pelaku usaha yang ingin meningkatkan presensi online dan pertumbuhan bisnisnya, DIGIMA hadir sebagai solusi digital marketing yang tepat. Kami menawarkan layanan lengkap, termasuk pembuatan konten berkualitas, mengoptimalkan landing page, dan produksi video pendek yang atraktif untuk mendukung pengembangan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi tim kami melalui Admin DIGIMA atau langsung DM via  instagram DIGIMA. Bersama DIGIMA, konsultasikan segala kebutuhan pemasaran digital bisnis Anda dan temukan strategi yang efektif bersama kami.