Stories menjadi fitur penting dalam strategi pemasaran digital. Format vertikal yang bersifat sementara ini, dengan durasi hanya 24 jam telah menjadi media favorit untuk berinteraksi dengan audiens secara cepat dan dinamis. Dalam konteks ini, Call to Action atau CTA stories memainkan peran krusial dalam mengarahkan audiens untuk bertindak segera.
Tidak seperti konten feed atau video panjang, stories menawarkan ruang terbatas baik dari segi waktu maupun visual. Maka dari itu, CTA stories harus dirancang dengan cermat agar mampu menyampaikan pesan dengan efisien. Baik dalam bentuk teks, stiker, atau gesture, CTA dalam stories harus memicu tindakan instan dari penonton, karena setiap detik sangat berharga.
Baca juga: CTA Reels: Strategi Ajakan Efektif dalam Video Pendek
Peran Penting CTA dalam Stories
CTA stories berfungsi sebagai jembatan antara informasi dan tindakan. Konten stories yang menarik mungkin mampu menarik perhatian, namun tanpa CTA yang jelas, potensi interaksi atau konversi bisa terlewatkan. Oleh karena itu, penting untuk menyisipkan ajakan yang kuat dan spesifik.
CTA ini dapat berupa ajakan untuk menggeser ke atas (swipe up), mengetuk tautan, membalas stories, atau bahkan hanya menekan stiker interaktif seperti polling dan quiz. Setiap jenis CTA memiliki fungsi tertentu, tergantung pada tujuan pemasaran, apakah itu peningkatan trafik website, pertumbuhan audiens, atau penjualan langsung.
Ragam Bentuk CTA Stories
Dalam stories, CTA bisa hadir dalam beragam bentuk. Yang paling umum adalah teks ajakan seperti “Geser ke atas untuk tahu lebih banyak”, “Klik tautan di bawah”, atau “Balas stories ini untuk info lengkap”. Selain teks, stiker interaktif seperti “Ask me a question”, polling, dan emoji slider juga merupakan bentuk CTA yang sangat efektif.
Stiker CTA bersifat dua arah, memungkinkan audiens untuk memberikan feedback secara langsung. Ini memperkuat hubungan dengan followers dan membuat mereka merasa terlibat dalam percakapan, bukan hanya sebagai penonton pasif. Selain itu, platform seperti Instagram kini memungkinkan penambahan tautan langsung pada stories, tanpa harus memiliki jumlah followers tertentu.
Penempatan dan Waktu yang Tepat
Penempatan CTA dalam stories harus mempertimbangkan durasi dan irama tayangan. Biasanya stories berlangsung hanya 15 detik per slide, maka CTA idealnya muncul dalam 3–5 detik pertama untuk menarik perhatian sebelum pengguna berpindah.
Namun, ada kalanya CTA lebih efektif diletakkan di akhir rangkaian stories. Misalnya, ketika sebuah cerita disusun dari beberapa slide, CTA penutup yang menegaskan ajakan bisa memberikan dorongan terakhir untuk bertindak. Intinya, penempatan harus disesuaikan dengan alur narasi dan jenis konten yang disampaikan.
Desain Visual dan Bahasa CTA
Karena stories bersifat visual, desain CTA harus selaras dengan estetika keseluruhan konten. Gunakan warna yang kontras namun tidak mencolok agar CTA tetap terlihat. Pilih font yang mudah dibaca, dan pastikan ukurannya cukup besar agar terbaca tanpa harus mengetuk layar.
Bahasa yang digunakan juga sangat penting. Gunakan frasa singkat dan padat, misalnya “Yuk, geser!”, “Lihat sekarang!”, atau “Coba sekarang juga!”. Kata-kata aktif dan emosional cenderung lebih menggugah ketimbang ajakan pasif. Gaya bahasa juga bisa disesuaikan dengan karakter audiens: formal untuk brand profesional, atau santai untuk konten kasual.
Kombinasi CTA dengan Elemen Interaktif
Salah satu kekuatan stories adalah kemampuannya menggabungkan elemen interaktif. Gunakan fitur polling untuk mengajak audiens memilih, atau stiker pertanyaan untuk menggali opini mereka. Ini bukan hanya meningkatkan keterlibatan, tetapi juga memperluas fungsi CTA menjadi alat riset sederhana.
Penggunaan fitur countdown juga bisa menjadi bentuk CTA yang efektif, terutama untuk peluncuran produk atau pengumuman penting. Dengan menciptakan rasa urgensi, audiens lebih terdorong untuk mengambil tindakan segera. Strategi ini dapat dikombinasikan dengan ajakan seperti “Setel pengingat sekarang!” atau “Jangan lewatkan, tinggal 1 jam lagi!”
CTA Stories untuk Tujuan Khusus
CTA stories bisa digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk baru, mengumpulkan feedback, hingga membangun komunitas. Untuk e-commerce, CTA seperti “Beli langsung di sini!” atau “Cek promo hari ini!” sangat efektif jika disertai gambar produk yang menarik.
Untuk brand yang fokus pada edukasi, stories bisa berisi cuplikan konten disertai ajakan “Swipe up untuk baca selengkapnya” atau “Tonton video lengkapnya di profil kami”. Dalam konteks personal branding, ajakan seperti “Bagikan pendapatmu!” atau “Kamu setuju?” bisa memicu percakapan dan meningkatkan loyalitas audiens.
Konsistensi dan Evaluasi
Seperti halnya strategi pemasaran lainnya, keberhasilan CTA stories memerlukan konsistensi dan evaluasi berkala. Gunakan insight dari platform untuk mengetahui performa stories: berapa banyak yang melakukan swipe up, klik tautan, atau membalas pesan.
Dari sini, Anda bisa menguji berbagai jenis CTA dan mengetahui mana yang paling efektif. Apakah teks ajakan bekerja lebih baik dibandingkan stiker? Apakah ajakan di awal slide lebih efektif daripada di akhir? Eksperimen semacam ini penting untuk menyempurnakan strategi konten ke depan.
CTA Stories dan Algoritma Platform
Penting untuk dipahami bahwa tingkat interaksi juga memengaruhi seberapa sering stories Anda muncul di urutan pertama dalam daftar tontonan pengguna. CTA yang mendorong tindakan akan meningkatkan interaksi, yang kemudian membuat algoritma melihat stories Anda sebagai konten berkualitas.
Dengan demikian, CTA bukan hanya alat untuk mendorong tindakan, tetapi juga sarana untuk memperluas jangkauan. Stories yang sering dibalas atau di-klik akan memiliki peluang lebih besar untuk dilihat oleh lebih banyak orang.
Membangun Hubungan Lewat Stories
CTA yang baik tidak hanya fokus pada konversi, tetapi juga pada hubungan. Gunakan stories untuk berbicara langsung dengan audiens, seolah-olah Anda sedang mengobrol dengan mereka. Ajakan seperti “Apa yang kamu pikirkan?” atau “Komen dong!” menciptakan kedekatan emosional.
Ketika audiens merasa dilibatkan dan dihargai, mereka lebih cenderung merespons CTA secara positif. Ini akan menciptakan komunitas yang aktif dan loyal terhadap brand atau individu yang Anda representasikan.
Kesimpulan
CTA stories merupakan bagian vital dari strategi konten di media sosial. Dengan durasi singkat dan format dinamis, stories menuntut ajakan yang cepat, jelas, dan menggugah. Penempatan, desain, dan gaya bahasa harus disesuaikan dengan audiens dan tujuan kampanye.
Dengan konsistensi, evaluasi, serta pendekatan yang humanis, CTA stories bukan hanya mendorong tindakan, tetapi juga memperkuat hubungan dengan audiens. Strategi ini, bila diterapkan dengan tepat, dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk pertumbuhan dan keterlibatan digital yang berkelanjutan.
Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.