Conversational Marketing: Pengertian, Contoh, dan Strateginya

Table of Contents

Istilah Digital Marketing

Dalam era digital yang terus berkembang, dunia pemasaran terus mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu konsep terbaru yang telah muncul dan mendapatkan popularitas adalah “Conversational Marketing”. Dengan munculnya teknologi baru dan perubahan perilaku konsumen, pemasar harus terus beradaptasi dan menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan audiens mereka. 

Conversational marketing adalah salah satu cara yang efektif untuk melakukan ini, dengan memungkinkan interaksi yang langsung, personal, dan real-time antara merek dan pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep conversational marketing secara menyeluruh, memberikan contoh konkret, dan mengidentifikasi strategi yang dapat membantu bisnis memanfaatkannya secara optimal.

Apa itu Conversational Marketing?

Conversational Marketing adalah pendekatan pemasaran yang menekankan interaksi langsung antara merek dan pelanggan melalui berbagai alat komunikasi seperti obrolan langsung, chatbot, pesan teks, dan media sosial. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan dan relevan bagi pelanggan serta memperkuat hubungan antara merek dan konsumen.

Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan, memecahkan masalah secara real-time, dan membimbing pelanggan melalui perjalanan pembelian dengan lebih efektif. 

Conversational Marketing juga membantu perusahaan memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, sehingga dapat menyediakan solusi yang tepat dan memuaskan. Ini merupakan strategi pemasaran yang efektif dalam menghadapi tuntutan konsumen modern yang menginginkan pengalaman yang lebih personal dan interaktif dalam berinteraksi dengan merek.

Baca Juga: Mengukur Sukses Kampanye Email Marketing dengan Metrics

Perbedaan conversational marketing dengan inbound marketing

Conversational marketing dan inbound marketing adalah dua pendekatan yang berbeda dalam dunia pemasaran, meskipun keduanya bertujuan untuk menarik pelanggan dan membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

A. Conversational Marketing

  1. Fokus Utama: Conversational marketing menempatkan fokus pada interaksi langsung antara merek dan pelanggan melalui percakapan dua arah. Pendekatan ini mengutamakan penggunaan alat-alat seperti obrolan langsung, chatbot, pesan teks, dan media sosial untuk memfasilitasi dialog yang lebih pribadi dan interaktif.
  2. Responsif dan Real-time: Conversational marketing sangat responsif terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan, memungkinkan perusahaan untuk memecahkan masalah secara real-time dan memberikan informasi yang relevan dengan cepat.
  3. Personalisasi yang Lebih Tinggi: Conversational marketing cenderung lebih personal karena memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan dan menyesuaikan pesan mereka sesuai dengan preferensi dan kebutuhan individu.
  4. Tujuan Lebih Spesifik: Tujuan utama dari conversational marketing adalah menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan, relevan, dan bermanfaat bagi pelanggan, sambil memperkuat hubungan antara merek dan konsumen.

B. Inbound Marketing 

  1. Fokus pada Konten: Inbound marketing lebih berfokus pada menciptakan konten yang menarik dan bermanfaat untuk menarik prospek ke merek. Ini bisa berupa blog, video, konten media sosial, dan lainnya.
  2. Pendekatan yang Lebih Luas: Inbound marketing mencakup berbagai strategi untuk menarik pelanggan, termasuk SEO (Search Engine Optimization), konten, media sosial, email marketing, dan lainnya. Ini tidak terbatas pada interaksi langsung seperti yang terjadi dalam conversational marketing.
  3. Memahami Perjalanan Pembeli: Inbound marketing berfokus pada memahami perjalanan pembeli dan menyediakan konten yang sesuai dengan tahap-tahap perjalanan tersebut, mulai dari kesadaran hingga pengambilan keputusan.
  4. Keterlibatan Lebih Luas: Inbound marketing mencakup berbagai saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk menjangkau prospek, tidak hanya melalui percakapan langsung seperti dalam conversational marketing.

Komponen Penting dalam Conversational Marketing

Dalam conversational marketing, ada beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan agar strategi dapat berhasil dan efektif. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam conversational marketing:

1. Waktu

Waktu adalah kunci dalam conversational marketing. Responsif terhadap pelanggan, memberikan fleksibilitas waktu, dan menyadari kesibukan pelanggan penting. Penggunaan pesan pengingat dan otomatisasi membantu menjaga interaksi tetap aktif. Dengan memperhatikan hal ini, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang efektif dan memuaskan bagi pelanggan, membangun hubungan yang lebih kuat, dan meningkatkan kesuksesan pemasaran.

2. Lokasi

Lokasi dalam conversational marketing penting untuk mengurangi hambatan antara merek dan pelanggan. Penting untuk memilih saluran komunikasi yang paling nyaman bagi audiens target, seperti obrolan langsung di situs web, chatbot di media sosial, pesan teks/email, atau aplikasi seluler. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas conversational marketing dan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.

3. Konteks

Dalam conversational marketing, konsumen menginginkan jawaban cepat dengan usaha minimal. Untuk itu, penting untuk menjaga percakapan dalam konteks yang tepat agar terdapat kontinuitas, personalisasi, dan kenyamanan. Mengulangi permintaan pelanggan berkali-kali dapat menyebabkan frustasi. Penting juga untuk menghindari meminta informasi yang sama berulang kali dari pelanggan yang sama dengan memanfaatkan konteks percakapan dan data pelanggan. Semakin banyak data yang digunakan dalam percakapan, semakin baik layanan yang dapat diberikan.

4. Skalabilitas

Skalabilitas adalah penting dalam conversational marketing. Meskipun pelanggan tidak peduli seberapa sibuknya Anda, pengalaman mereka yang utama. Solusi seperti chatbot cerdas membantu menangani banyak percakapan tanpa perlu intervensi manusia terus-menerus. Ini memungkinkan perusahaan memberikan pengalaman pelanggan yang responsif, personal, dan efisien tanpa memandang ukuran atau sumber daya.

Strategi Membangun Conversational Marketing

Conversational marketing telah menjadi salah satu pendekatan yang sangat efektif dalam dunia pemasaran modern. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda membangun conversational marketing yang sukses:

1. Identifikasi Tujuan dan Sasaran Anda:

Sebelum memulai implementasi conversational marketing, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan sasaran Anda. Apakah Anda ingin meningkatkan penjualan, meningkatkan keterlibatan pelanggan, atau meningkatkan kesadaran merek? Identifikasi tujuan Anda akan membantu Anda menyesuaikan strategi dan taktik conversational marketing dengan baik.

2. Kenali Audiens Anda

Pahami siapa target audiens Anda dan apa yang mereka cari. Identifikasi preferensi komunikasi mereka, bahasa yang mereka gunakan, dan masalah atau kebutuhan yang ingin mereka pecahkan. Informasi ini akan membantu Anda menciptakan pesan yang lebih relevan dan memilih saluran komunikasi yang tepat.

3. Pilih Platform yang Tepat

Pilihlah platform conversational marketing yang sesuai dengan target audiens Anda. Apakah mereka lebih aktif di media sosial, email, atau situs web Anda? Apakah mereka lebih suka menggunakan live chat, chatbot, atau pesan teks? Memahami preferensi komunikasi audiens Anda akan membantu Anda memilih platform yang paling efektif untuk mencapai mereka.

4. Gunakan Teknologi dan Alat yang Sesuai

Manfaatkan teknologi dan alat conversational marketing yang tersedia untuk memperkuat strategi Anda. Gunakan chatbot untuk memberikan layanan pelanggan yang otomatis dan cepat, atau implementasikan live chat untuk interaksi langsung dengan pelanggan secara real-time. Pastikan untuk memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

5. Personalisasi Pesan dan Interaksi

Berikan pengalaman yang personal kepada pelanggan dengan mempersonalisasi pesan dan interaksi. Gunakan nama mereka, ingat riwayat pembelian mereka, dan berikan rekomendasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Pelanggan akan lebih cenderung terlibat dengan pesan yang dirancang khusus untuk mereka.

6. Jaga Konsistensi

Jaga konsistensi dalam komunikasi Anda, baik dari segi tone of voice, brand messaging, maupun informasi yang disampaikan. Hal ini akan membantu membangun citra merek yang kuat dan kredibel di mata pelanggan.

7. Evaluasi dan Tingkatkan

Lakukan evaluasi secara berkala terhadap strategi conversational marketing Anda. Analisis data dan feedback dari pelanggan dapat membantu Anda memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan. Gunakan wawasan ini untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan strategi Anda.

Baca Juga: Apa Itu Digital Marketing, Jenis, Tujuan, dan Manfaatnya

Dengan strategi conversational marketing yang tepat, perusahaan dapat memperkuat hubungan, tingkatkan keterlibatan, dan tingkatkan konversi. Di era pemasaran yang kompetitif, conversational marketing menjadi alat efektif untuk sukses jangka panjang.

Untuk pelaku usaha yang ingin meningkatkan presensi online dan pertumbuhan bisnisnya, DIGIMA hadir sebagai solusi digital marketing yang tepat. Kami menawarkan layanan lengkap, termasuk pembuatan konten berkualitas, mengoptimalkan landing page, dan produksi video pendek yang atraktif untuk mendukung pengembangan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi tim kami melalui   Admin DIGIMA atau langsung DM via  instagram DIGIMA . Bersama DIGIMA, konsultasikan segala kebutuhan pemasaran digital bisnis Anda dan temukan strategi yang efektif bersama kami.

Penulis: Dona