Classic Editor WordPress: Kenali Fungsi, Keunggulan, dan Cara Menggunakannya

Table of Contents

live TikTok banyak penonton

Dalam dunia pengelolaan website berbasis WordPress, editor memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan dan pengelolaan konten. Sejak diperkenalkannya Gutenberg Editor pada tahun 2018, banyak pengguna mengalami perubahan besar dalam cara mereka menulis dan mengatur tampilan postingan. Namun, sebagian besar pengguna lama masih lebih nyaman dengan tampilan dan gaya klasik yang sederhana. Di sinilah Classic Editor WordPress menjadi penyelamat. Plugin ini memungkinkan pengguna tetap menggunakan gaya pengeditan lama yang lebih tradisional dan mudah dipahami.

Classic Editor bukan sekadar alat untuk nostalgia, melainkan solusi bagi pengguna yang membutuhkan stabilitas dan efisiensi dalam pembuatan konten. Dengan antarmuka yang ringan dan intuitif, Classic Editor memberikan pengalaman menulis yang lebih cepat, terutama bagi mereka yang lebih fokus pada isi tulisan daripada tata letak visual yang kompleks.

Baca juga: Membangun Situs Profesional dengan WordPress Builder

Sejarah Singkat Munculnya Classic Editor WordPress

Classic Editor sudah menjadi bagian dari WordPress sejak awal platform ini berdiri. Sebelum adanya Gutenberg, semua pengguna WordPress secara default menggunakan editor klasik untuk menulis artikel. Editor ini menyerupai tampilan pengolah kata seperti Microsoft Word, lengkap dengan menu toolbar di bagian atas yang berisi tombol untuk mengatur teks, menambahkan tautan, atau menyisipkan gambar.

Ketika WordPress 5.0 dirilis pada akhir tahun 2018, Gutenberg Editor resmi menggantikan Classic Editor sebagai editor bawaan. Gutenberg menawarkan konsep pengeditan berbasis blok, di mana setiap elemen seperti paragraf, gambar, atau video menjadi satu blok tersendiri yang bisa diatur dengan mudah secara visual. Namun, tidak semua pengguna merasa nyaman dengan perubahan tersebut. Banyak yang menganggap Gutenberg lebih rumit dan berat saat digunakan pada situs dengan banyak konten.

Melihat kebutuhan pengguna, tim pengembang WordPress merilis plugin Classic Editor resmi agar pengguna masih bisa mempertahankan gaya lama mereka. Plugin ini kemudian menjadi salah satu yang paling banyak diunduh di direktori WordPress, dengan jutaan instalasi aktif hingga hari ini. Keberadaannya menegaskan bahwa tidak semua inovasi baru selalu diterima dengan baik oleh semua kalangan pengguna.

survey form, check marks on checklist, document control, filling online form and answering questions, business project concept. - people using laptop potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Keunggulan Classic Editor Dibandingkan Gutenberg

Salah satu alasan utama pengguna tetap memilih Classic Editor WordPress adalah kesederhanaannya. Antarmuka editor klasik lebih ringan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya. Semua fungsi seperti pengaturan teks, penambahan tautan, dan pengunggahan media bisa diakses langsung tanpa harus berpindah-pindah antar blok seperti di Gutenberg.

Keunggulan lainnya adalah kecepatan kerja. Classic Editor menggunakan pendekatan berbasis teks HTML tradisional yang membuat proses pengeditan terasa lebih responsif. Hal ini sangat membantu bagi pengguna dengan koneksi internet yang lambat atau perangkat dengan spesifikasi terbatas. Sementara itu, Gutenberg membutuhkan lebih banyak sumber daya karena memuat banyak elemen visual.

Selain itu, Classic Editor memiliki kompatibilitas tinggi dengan berbagai plugin lama yang belum diperbarui untuk mendukung Gutenberg. Beberapa plugin SEO, builder, dan sistem manajemen konten pihak ketiga masih lebih stabil ketika digunakan bersama Classic Editor. Bagi situs bisnis yang tidak bisa mengambil risiko gangguan teknis, faktor ini menjadi pertimbangan besar dalam memilih editor yang tepat.

Kekurangan Classic Editor yang Perlu Diketahui

Meskipun banyak kelebihannya, Classic Editor WordPress juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah kurangnya fleksibilitas dalam tata letak visual. Berbeda dengan Gutenberg yang memungkinkan pengguna menata elemen secara visual tanpa perlu menulis kode, Classic Editor tetap bergantung pada struktur HTML dasar dan pengaturan tema.

Selain itu, karena WordPress kini berfokus pada pengembangan Gutenberg dan Full Site Editing (FSE), ada kemungkinan dukungan penuh untuk Classic Editor akan berkurang di masa depan. Meskipun tim WordPress berjanji untuk mempertahankan plugin ini hingga batas waktu yang belum ditentukan, pengguna tetap harus mempertimbangkan langkah migrasi ke sistem editor modern seiring perkembangan platform.

Kelemahan lainnya terletak pada kolaborasi konten. Editor klasik tidak mendukung penyuntingan blok individu oleh beberapa penulis secara bersamaan. Dengan demikian, bagi tim besar yang mengelola banyak penulis, Gutenberg bisa jadi lebih efisien karena mendukung kolaborasi dan integrasi yang lebih baik dengan sistem manajemen konten modern.

Cara Menginstal dan Mengaktifkan Classic Editor WordPress

Menginstal Classic Editor sangat mudah bahkan bagi pengguna baru. Langkah pertama adalah masuk ke dasbor WordPress, lalu buka menu “Plugins” dan pilih “Add New.” Setelah itu, ketik “Classic Editor” di kolom pencarian. Plugin resmi yang dikembangkan oleh tim WordPress.org akan muncul di hasil teratas. Klik tombol “Install Now” dan kemudian “Activate” untuk mengaktifkannya.

Setelah diaktifkan, WordPress akan otomatis mengganti editor Gutenberg dengan tampilan klasik. Namun, pengguna juga bisa menyesuaikan pengaturan agar kedua editor bisa digunakan bersamaan. Caranya adalah dengan masuk ke menu “Settings” lalu “Writing.” Di sana terdapat opsi untuk memilih editor default serta mengizinkan pengguna beralih di antara keduanya.

Fitur fleksibilitas ini sangat membantu bagi pengguna yang ingin bertransisi secara bertahap. Misalnya, artikel lama bisa tetap dikelola dengan Classic Editor, sementara artikel baru dapat dicoba dengan Gutenberg. Pendekatan semacam ini memungkinkan adaptasi tanpa gangguan terhadap workflow yang sudah berjalan.

Tips Mengoptimalkan Penggunaan Classic Editor

Agar pengalaman menggunakan Classic Editor semakin maksimal, penting untuk memahami cara mengelola fitur-fitur dasarnya. Salah satu hal yang sering diabaikan adalah penggunaan tombol “Text” dan “Visual.” Mode Visual cocok untuk penulisan biasa tanpa kode, sedangkan mode Text memungkinkan pengeditan langsung menggunakan HTML. Pengguna yang menguasai keduanya dapat mengatur struktur artikel dengan lebih presisi.

Selain itu, penggunaan plugin pendukung juga bisa meningkatkan fungsi Classic Editor. Misalnya, plugin TinyMCE Advanced yang kini dikenal sebagai “Advanced Editor Tools” memberikan lebih banyak opsi format teks, tabel, dan pengaturan gaya. Dengan tambahan ini, Classic Editor menjadi jauh lebih fungsional tanpa kehilangan kesederhanaannya.

Menjaga konsistensi tampilan konten juga penting. Karena Classic Editor tidak memiliki sistem blok yang kaku, pengguna harus memastikan format paragraf, heading, dan gambar selalu mengikuti standar desain situs. Praktik ini akan membantu meningkatkan keterbacaan dan profesionalisme tampilan halaman.

Classic Editor dan SEO: Apakah Masih Relevan?

Banyak pengguna khawatir bahwa menggunakan Classic Editor akan berdampak pada performa SEO situs. Namun, kenyataannya, editor yang digunakan tidak berpengaruh langsung terhadap peringkat SEO. Faktor yang lebih penting adalah kualitas konten, struktur heading, dan penggunaan kata kunci secara alami. Classic Editor tetap mampu mendukung praktik SEO terbaik selama pengguna memahami prinsip dasarnya.

Sebagian plugin SEO populer seperti Yoast SEO, Rank Math, atau All in One SEO Pack masih sepenuhnya kompatibel dengan Classic Editor. Pengguna tetap bisa mengatur meta title, deskripsi, serta menganalisis kepadatan kata kunci tanpa masalah. Dengan kata lain, Classic Editor tetap relevan untuk strategi pemasaran digital modern.

Yang perlu diperhatikan hanyalah kecepatan dan efisiensi. Gutenberg memiliki integrasi yang lebih baik dengan fitur-fitur WordPress terbaru, tetapi Classic Editor unggul dalam kestabilan dan kesederhanaan. Selama situs berjalan lancar dan kontennya berkualitas, penggunaan Classic Editor tidak akan menghambat performa SEO sama sekali.

Masa Depan Classic Editor di WordPress

Pertanyaan yang sering muncul di kalangan pengguna adalah sampai kapan Classic Editor akan didukung. Tim WordPress telah menyatakan bahwa mereka akan terus mempertahankan plugin ini “selama dibutuhkan,” namun fokus utama pengembangan tetap diarahkan ke Gutenberg dan sistem Full Site Editing. Dengan demikian, Classic Editor kemungkinan tidak akan mendapatkan pembaruan besar, tetapi tetap menerima perbaikan kompatibilitas dan keamanan.

Bagi pengguna setia, hal ini berarti Classic Editor masih bisa diandalkan dalam beberapa tahun ke depan. Namun, ada baiknya mulai mempelajari Gutenberg secara perlahan agar transisi di masa depan tidak terasa sulit. Beberapa situs bahkan menggabungkan keduanya, menggunakan Classic Editor untuk postingan reguler dan Gutenberg untuk halaman dengan desain kompleks.

Perkembangan teknologi selalu membawa perubahan, tetapi tidak berarti yang lama harus ditinggalkan sepenuhnya. Classic Editor tetap memiliki tempat tersendiri bagi pengguna yang menghargai efisiensi dan kecepatan kerja tanpa gangguan visual berlebihan.

Kesimpulan

Classic Editor WordPress adalah bukti bahwa kesederhanaan masih memiliki nilai tinggi di dunia digital yang serba cepat. Dengan antarmuka yang ringan, kompatibilitas luas, dan stabilitas tinggi, editor ini tetap menjadi pilihan banyak pengguna yang mengutamakan efisiensi dalam menulis dan mengelola konten.

Meskipun masa depan WordPress lebih condong ke arah Gutenberg dan pengeditan berbasis blok, Classic Editor masih relevan dan berguna, terutama bagi mereka yang lebih fokus pada substansi tulisan daripada desain visual. Selama WordPress terus menyediakan dukungan, Classic Editor akan tetap menjadi alat andalan bagi para penulis, blogger, dan pengelola situs yang mencari keseimbangan antara kemudahan dan kecepatan.