Pertanyaan mengenai berapa jumlah kata yang ideal untuk artikel online telah lama menjadikan perdebatan dalam dunia literasi online. Pertanyaan ini tidak begitu penting pada artikel yang dimuat di media konvensional, atau media cetak. Namun, pertanyaan tersebut justru menjadikan sangat penting dalam dunia literasi online dan marketing digital. Dalam dunia digital, banyak faktor yang saling berkaitan antara panjang pendeknya artikel dengan jumlah pengunjung web, ketertarikan pembaca pada produk yang ditawarkan, hingga dampaknya terhadap pengoptimalan mesin pencarian (Search Engine Optimazion/SEO).
Argumentasi Panjang dan Pendeknya Artikel
Perdebatan mengenai jumlah kata yang ideal didasari pada argumentasi yang berbeda dari masing – masing kubu. Mereka yang senang dengan tulisan – tulisan pendek berpendapat bahwa pengguna web tidak pernah benar – benar membaca apapun karena waktu mereka terlalu berharga untuk dibuang dengan membaca artikel yang terlalu panjang. Tipe penggunaan web seperti ini lebih menyukai gambar atau grafis. Kalaupun dalam sebuah artikel hanya ada tulisan, mereka biasanya langsung tertuju pada tulisan yang tercetak tebal. Atau sebuah sub judul yang dapat dengan cepat memberikan kesimpulan pokok tulisan.
Sedangkan para pendukung artikel panjang berpendapat jumlah kata atau kalimat yang pembaca bahwa produk, layanan, atau bisnis yang mereka ceritakan adalah sesuatu yang benar – benar dibutuhkan pembaca. Lagipula, jumlah kata yang lebih banyak juga secara otomatis bisa mengoptimalakan mesin pencarian (SEO), yang merupakan salah satu komponen penting dalam persaingan website di dunia digital. Halaman sebuah website harus mempunyai jumlah kata yang memadai agar sebuah mesin telusur dapat mengideksnya.
Fakta yang sebenarnya
Pada dasarnya, kedua argumentasi diatas sama benarnya. Karakteristik pengguna internet tidak dapat ditebak secara pasti. Di internet, orang – orang ingin bergerak dengan cepat dari website A ke website B. Maka mereka tidak akan membaca artikel kata per kata. Menurut penelitian Nielsen, 79% pembaca internet memandai artikelnya terlebih dahulu sebelum membacanya dengan serius. Mereka melakukan pemandaian artikel secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal. Pola pembaca ini disebut F – shaped pattern, karena bentuknya seperti huruf F.
Jika mereka mendarat di laman web yang penuh dengan teks dan mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat, mereka akan pergi dan mencoba di tempat lain. Jika jumlah dan kepadatan teks sedemikian rupa sehingga halaman web memakan waktu terlalu lama untuk dimuat, mereka bahkan tidak akan repot menunggu. Tulisan belum muncul pun mereka sudah berlalu.
Jumlah Kata Yang Ideal
Karena masing – masing punya kelebihan, tentu harus ada jalan layanan blogging Medium, laman web yang memakan waktu tujuh menit untuk membacanya adalah yang paling populer dan menarik penelitian mereka menemukan bahwa artikel dengan waktu baca yang terlalu pendek hanya memiliki rata – rata 1000 tampilan halaman (page views). Sementara artikel dengan waktu baca dikisaran tujuh menit memiliki 10.000 sampai 100.000 tampilan halaman.
Menyenakan Pembaca Lebih Penting Daripada Menghitung Jumlah Kata
Jumlah kata dalam sebuah artikel bukanlah faktor paling penting yang menentukan artikel tersebut baik secara peringkat pencarian. Menjaga pengunjung web untuk tetap membaca dari awal hingga akhir justru lebih penting daripada sekedar menghitung jumlah kata pada artikel kita. Faktor peningkatan Google atau mesin telusur lainnya tak lagi Cuma jumlah kunjungan (per click).
Demikian pembahasan artikel kita hari ini mengenai Beberapa Jumlah Kata yang Ideal untuk Artikel “Online”. Semoga bermanfaat.