Beberapa Cara Meningkatkan Penjualan Melalui Media Sosial

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Social Media sudah membentuk media untuk promosi atau memperkenalkan produk bisnis. Perannya dalam bisnis makin menunjukkan performa mengagumkan, banyak perusahaan sudah mengalihkan biaya promosi khusus untuk mengembangkan produktifitas dan efektifitas di meningkatkan penjualan melalui media sosial.

Media sosial sudah membentuk hal yang wajib bagi pengguna smartphone. Bahkan menurut We Are Social, perusahaan Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite, menyebutkan pengguna media sosial di Indonesia tercatat sebanyak 170 juta pengguna aktif sosial media.

Tetapi, meningkatkan penjualan di media sosial sulit, butuh strategi yang tepat dan sedikit kesabaran dalam membangun pasar. berikut ini beberapa strategi yang dapat meningkatkan penjualan di media sosial:

1. Meningkatkan Penjualan dengan mengetahui Target pasar dan jenis media sosial

Tidak semua brand memiliki target pasar yang sama. Anda yang bersifat B2C (business to consumer) yang berarti produk tersebut digunakan oleh orang banyak yang membentuk konsumen terakhir, ada juga yang B2B (Business to Business) yang berarti konsumen produk tersebut ialah perusahaan lain.

Jenis social media pun perlu diperhatikan, tiap social media punya karakternya masing-masing.

Twitter memiliki karakter young karena memang sebagian besar penggunnya ialah usia muda, dan digunakan untuk informasi saja. Sedangkan facebook di Indonesia memiliki karakter pengguna yang lebih tua usianya dan bervariatif dari pada twitter. Banyak orang tua yang baru memiliki dan aktif menggunakan facebook.

Linkedln memiliki karakter pengguna yang professional, pekerja, dan berbasis profesi.

Instagram memiliki karakter mirip twitter.

Sedangkan youtube memiliki pengguna yang lebih luas dan umum, tetapi harus memiliki kemampuan dalam pembuatan video. Bila tampilan video biasa saja, bahkan tidak menarik, maka jangkauan target pasar tidak akan terpenuhi.

Secara umum, analisis target pasar bentuk kunci awal kebersihan di media sosial. Jadi, harus diperhatikan juga manakah yang lebih cocok dengan target pasar produk yang kan dipasarkan.

Berapa usia rata-rata target pasar? Apa profesinya? Bagaimana Perilakunya? Nanti bisa menilai jenis media sosial yang pas.

2.Focus pada target

Milikilah target yang baik. target yang dimaksud tidak hanya target penjualan, tapi juga target promosi. Apa saja yang ingin dicapai? Followers kah? Likers kah? Atau penjualan?.

Bila target langsung ke penjualan, maka seluruh parameter harus tercapai semua dengan baik, sehingga effort lebih tinggi dibandingkan target dan tidak hanya followers atau likers yang banyak terlebih dahulu.

3.Creative,Different,Give an Advantage!

Semakin tinggi persaingan di dunia offline mempengaruhi mengembangkan tensi persaingan di social media juga. Maka dari itu, buatlah program promo yang kreatif, beda dan memberi value bagi konsumen. Quiz, contest, dan gerakan-gerakan campaign marketing bisa menjadi pilihan yang pas untuk dijadikan variasi.

4.Bangun Komunitas

Bila sudah biasa membangun interaksi aktif dengan berbagai strategi promo, maka tujuan selanjutnya ialah mengembangkan seluruh konsumen Anda lewat komunitas. Komunitas ini tidak harus 100% membawa nama brand, tetapi bisa digeser sedikit bentuk lebih umum tetapi tetap memiliki afiliasi kuat terhadap brand Anda.

5.Strategi terakhir dalam meningkatkan penjualan ialah melakukan Evaluasi Strategi

Evaluasi mutlak harus dilakukan. Apakah seluruh strategi Anda di media sosial bisa mendatangkan konsumen, apakah bisa memancing interaksi aktif, apakah bisa mendatangkan penjualan?

Evaluasi lagi seluruh kekurangan untuk diperbaiki pada waktu lain.

Media sosial membentuk tantangan tersendiri bagi sebuah brand untuk membangun konsumennya, mudah-mudahan beberapa strategi di atas bisa membentuk masukan berarti bagi Anda semua yang telah membacanya.