4 Tips Menjaga Privasi di Media Sosial

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Privasi adalah hal yang sulit untuk dipertahankan saat ini. Anda dapat menemukan informasi pribadi orang lain di Internet hanya dengan menggunakan nama lengkap mereka. Ini karena semua informasi pribadi termasuk email, nomor telepon, dan detail lainnya mudah dibagikan melalui media sosial. Jadi tidak mengherankan bahwa dekade terakhir telah melihat banyak kejahatan dunia maya. Ini termasuk penculikan, penjualan informasi pribadi, dan pembobolan rekening.

Anda tidak mau kan untuk menjadi korban selanjutnya? Maka dari, yuk ambil gadget Anda dan ikuti cara-cara melindungi privasi di media sosial berikut ini!

Media sosial itu sangat berbahaya!

Faktanya, media sosial memiliki banyak efek positif, lho! Bahkan, sering kali perlu bertemu pengguna yang sukses melalui media sosial. Peran media sosial bila dimaksimalkan sebenarnya sangat luas, misalnya sebagai media periklanan atau sekadar sebagai portofolio.

Namun, fenomena oversharing yang menjadi lumrah beberapa tahun terakhir ini justru bisa membuat media sosial menjadi bumerang bagi penggunanya. Oversharing didefinisikan sebagai berbagi terlalu banyak informasi pribadi di media sosial. Tindakan ini sendiri memiliki berbagai macam efek dan semuanya sangat berbahaya.

4 tips menjaga privasi di media sosial

Setidaknya ada 4 cara yang bisa Anda terapkan. Ini bisa diterapkan pada semua media sosial yang Anda miliki. Langsung saja, simak ulasan berikut ini.

  • Tetapkan kata sandi yang sangat kuat

Setiap kali Anda membuat akun media sosial, Anda akan diminta untuk membuat kata sandi atau kode sandi. Bahkan, setiap pengguna bebas membuat kata sandi. Namun, mudah ditebak, sehingga seseorang yang mengetahui kata sandi Anda dapat “membajak” akun Anda. Untuk menghindarinya, buat kata sandi yang sangat kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.

Oh iya, hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun media sosial Anda. Jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, peretas dapat dengan mudah mencuri semua data Anda di akun yang sama.

  • Aktifkan Two-Factor Authentication

Otentikasi dua faktor adalah proses sederhana yang memverifikasi pengguna masuk ke akun media sosial Anda. Di sini, Anda diautentikasi menggunakan kode OTP yang dikirim melalui nomor telepon yang juga ditautkan ke akun media sosial mereka, beberapa pertanyaan yang jawabannya diketahui pengguna, dan sidik jari untuk pengenalan wajah. Jika Anda mengaktifkan autentikasi dua faktor ini, hanya Anda, pemegang akun, yang dapat melewati proses autentikasi, jadi siapa pun yang mencoba membajak Anda tidak akan berhasil.

Fitur keamanan ekstra ini sudah tersedia di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Mengaktifkan 2FA ini juga memungkinkan Anda mengetahui perangkat mana yang digunakan akun media sosial Anda. Jadi, jika Anda menggunakan perangkat yang mencurigakan untuk masuk ke akun Anda, Anda dapat segera menghapus izin perangkat tersebut.

  • Jangan mempublikasikan informasi pribadi di media sosial

Seperti disebutkan di atas, oversharing sering menjadi penyebab utama pelanggaran data. Pengguna yang ceroboh tidak ragu untuk berbagi informasi seperti nama, alamat, tanggal lahir, nama keluarga, alamat email, dan nomor kartu kredit. Beberapa data seperti ini dimanfaatkan oleh para hacker untuk menyalahgunakan data tersebut. Bayangkan Anda terbukti memperdagangkan barang ilegal padahal Anda tidak memperdagangkan barang ilegal. 

Alasannya adalah peretas menggunakan data Anda untuk melakukan transaksi ini. Ini hanya contoh, belum lagi mode lainnya. Karena itu, berhati-hatilah saat membagikan informasi pribadi dalam bentuk apa pun di media sosial. Bahkan pengikut akun media sosial Anda tidak pernah tahu apa yang akan mereka lakukan setelah melihat informasi yang Anda bagikan. Mereka mungkin jahat pada Anda.

  • Logout setelah selesai menggunakannya

Setelah menggunakan media sosial, pengguna biasanya jarang keluar dari akun perangkat mereka. Ini sangat berbahaya bila menggunakan perangkat lain (komputer kantor/smartphone, perangkat teman, dll).

Contoh umum adalah seseorang menggunakan akun Anda untuk mengakses hal-hal yang tidak pantas, mengirim pesan ke orang lain, atau lebih buruk lagi, meminta seseorang mengubah kata sandi akun Anda. Jika Anda menggunakan perangkat Anda sendiri, Anda akan lebih aman jika Anda juga mengaktifkan fitur keamanan seperti sidik jari, PIN, dan tes wajah di perangkat Anda.

Amankan informasi privat Anda sekarang!

Setelah mempelajari cara menjaga privasi di media sosial, kami sangat berharap teman-teman di rumah dapat menggunakan media sosial dengan bijak. Ingat, media sosial bukanlah dunia nyata di mana Anda bisa melewatkan semuanya. Pasalnya, informasi yang Anda bagikan di media sosial dikonsumsi oleh masyarakat umum. Jadi berhati-hatilah dengan informasi yang Anda bagikan. Jangan sampai media sosial menjadi bumerang. Selamat mencobanya, dan terima kasih telah mengunjungi artikel kami.