Iklan Relatable di Media Sosial: Menyentuh Hati, Bukan Sekadar Menjual

Table of Contents

Iklan Relatable di Media Sosial, dalam dunia digital yang semakin padat oleh konten setiap detiknya, perhatian pengguna media sosial menjadi aset paling langka. Scroll demi scroll, swipe demi swipe, pengguna hanya butuh satu alasan kuat untuk berhenti dan memperhatikan. Iklan yang relatable yang terasa dekat, akrab, dan menyentuh realitas audiens telah menjadi salah satu pendekatan paling efektif untuk mencapai hal itu.

Alih-alih memaksakan pesan jualan dengan gaya bombastis, iklan yang relatable di media sosial hadir seperti percakapan ringan, potongan cerita hidup, atau refleksi sederhana dari keseharian. Ia tidak berteriak, namun justru didengar tetapi tidak memaksa, tetapi membuka ruang resonansi emosional. Dan dari situlah hubungan antara brand dan audiens mulai terbangun, bukan dari transaksi, tetapi dari pemahaman yang tulus.

Baca juga: Iklan Reels yang Menyentuh: Menjangkau Hati dalam Hitungan Detik

Mengapa Relatable Lebih Efektif di Media Sosial

Media sosial adalah ruang personal. Pengguna menggunakannya untuk menghibur diri, mengobrol dengan teman, mencari inspirasi, dan terkadang melarikan diri dari penatnya rutinitas. Ketika sebuah iklan muncul di tengah linimasa, ia harus bisa menyatu dengan dinamika emosional itu—bukan mengganggu, tetapi ikut berbicara dalam bahasa yang sama.

Iklan relatable memiliki keunggulan utama: ia berbicara dari pengalaman, bukan asumsi. Saat seseorang melihat iklan tentang kelelahan kerja yang ditampilkan secara jujur dan manusiawi, misalnya, ia mungkin mengangguk sambil berpikir, “Ini gue banget.” Reaksi itulah yang menjadi jembatan emosional paling kuat antara konten dan konsumen.

Selain itu, algoritma media sosial saat ini lebih menyukai konten yang mendapat banyak interaksi. Iklan yang relatable lebih berpeluang dibagikan, dikomentari, bahkan disimpan. Hal ini bukan karena tampilannya paling cantik, tetapi karena pesannya paling terasa dekat. Dalam dunia konten yang berlimpah, kedekatan emosional adalah kunci untuk membedakan diri.

tersenyum pria bisnis india bekerja di laptop di kantor rumah. siswa muda india atau guru jarak jauh menggunakan komputer belajar jarak jauh, pelatihan virtual, menonton webinar pendidikan online di kantor rumah. - orang menggunakan laptop potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Ciri-ciri Iklan Relatable yang Efektif

Sebuah iklan dapat disebut relatable jika ia berhasil mencerminkan pengalaman nyata atau aspirasi yang familiar bagi audiens. Bukan berarti harus dramatis atau sentimental, tetapi harus jujur. Kejujuran dalam penggambaran karakter, situasi, maupun konflik adalah elemen inti dari iklan yang bisa mengena di hati.

Ciri lainnya adalah gaya bahasa yang santai dan tidak menggurui. Iklan di media sosial yang terasa seperti teman bicara lebih mudah diterima dibandingkan iklan yang seperti dosen presentasi. Kalimat seperti, “Pernah nggak sih lo ngerasa…?” jauh lebih membuka ruang empati daripada, “Kami hadir sebagai solusi terbaik untuk kebutuhan Anda.”

Kerap kali, iklan relatable juga memakai aktor atau tokoh yang terlihat seperti “orang biasa”. Bukan model sempurna dengan senyum putih cemerlang, tetapi wajah-wajah yang akrab. Mereka mungkin mengenakan pakaian harian, menggunakan bahasa sehari-hari, dan menunjukkan emosi yang tidak dibuat-buat. Di sinilah audiens merasa bahwa iklan tersebut bukan datang dari atas, tetapi dari samping—dari seseorang seperti mereka.

Cerita Keseharian: Ladang Inspirasi Iklan Relatable

Salah satu kekuatan utama dari iklan relatable adalah pengambilan cerita dari kehidupan sehari-hari. Hal-hal kecil yang tampak sepele namun sebenarnya sarat makna bisa menjadi materi kampanye yang kuat. Misalnya, sebuah iklan tentang makanan instan yang mengambil latar waktu tengah malam, saat seseorang lembur dan lapar, bisa membangkitkan empati banyak orang yang pernah mengalami hal serupa.

Cerita tentang hubungan keluarga, persahabatan, perjuangan di tempat kerja, atau bahkan kegalauan soal masa depan sering kali menjadi cermin yang efektif. Dalam cermin itulah audiens menemukan diri mereka. Dan ketika brand mampu menciptakan momen itu—momen ketika penonton merasa dilihat dan dipahami—maka mereka tidak hanya menonton, tetapi juga merasa terhubung.

Hal yang menarik, seringkali konten yang terasa paling personal justru bersifat universal. Rasa kesepian, harapan, cinta, kehilangan, atau kebanggaan adalah emosi yang dirasakan lintas usia dan latar belakang. Iklan yang mampu menyentuh emosi-emosi ini, dengan cara yang ringan namun tulus, akan memiliki daya jangkau emosional yang luas.

Format Iklan Relatable yang Sukses di Media Sosial

Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts menawarkan format video pendek yang sangat cocok untuk menyampaikan iklan relatable. Dalam durasi 15 hingga 60 detik, iklan bisa menyajikan cerita utuh yang dimulai dengan konflik kecil, diikuti emosi, dan diakhiri dengan solusi atau pesan yang menyentuh.

Misalnya, sebuah brand produk kesehatan bisa membuat Reels yang menunjukkan seorang remaja diam-diam membuatkan teh untuk ibunya yang sedang stres. Di akhir video, sang ibu tersenyum haru tanpa berkata apa-apa. Tidak ada slogan keras, hanya narasi lembut: “Perhatian kecil, dampak besar.” Konten semacam ini tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga membangun nilai emosional yang kuat.

Selain video, bentuk carousel di Instagram juga bisa menjadi media menarik. Setiap slide bercerita tentang satu fase dalam kehidupan tokoh, dan slide terakhir memperkenalkan brand sebagai bagian dari perjalanan tersebut. Iklan semacam ini mengundang pengguna untuk terlibat aktif—menggeser, membaca, dan memahami sehingga keterlibatan emosional semakin kuat.

Gaya Visual dan Nada Suara yang Mendukung

Iklan yang relatable juga harus didukung oleh visual yang sederhana namun kuat. Tidak perlu efek dramatis atau setting mewah. Justru, latar rumah biasa, warung pinggir jalan, kamar kos, atau halte bus lebih bisa menyampaikan keaslian.

Pemilihan tone warna yang hangat, pencahayaan alami, dan shot yang dekat ke wajah bisa membantu menekankan ekspresi dan emosi. Detail seperti senyuman malu, tatapan kosong, atau air mata yang ditahan, memiliki daya tarik yang kuat untuk menyampaikan rasa tanpa kata-kata.

Dalam hal narasi, hindari kalimat yang terlalu formal atau baku. Gunakan bahasa gaul ringan, atau bahkan logat lokal jika sesuai konteks. Nada suara narator, jika ada, sebaiknya tenang, hangat, dan personal. Semakin terasa seperti teman bercerita, semakin mudah iklan tersebut membangun koneksi.

Membangun Brand Lewat Kejujuran Emosional

Keberhasilan iklan relatable bukan hanya dilihat dari penjualan langsung, tetapi dari bagaimana brand mulai menempati ruang emosional dalam kehidupan audiens. Ketika brand dianggap memahami, bukan sekadar menawarkan, maka kepercayaan pun tumbuh secara alami.

Brand yang konsisten menyampaikan iklan relatable akan lebih mudah dikenali bukan karena logonya, tetapi karena nilainya. Mereka tidak sekadar ada di layar, tetapi juga di hati. Kejujuran dalam mengangkat realitas membuat audiens merasa dimanusiakan, bukan dijadikan target.

Selain itu, dalam jangka panjang, konten yang relatable lebih mungkin diingat, disukai, dan dibagikan. Tidak jarang sebuah video sederhana tentang seorang ayah yang diam-diam merapikan sepatu anaknya sebelum berangkat sekolah, menjadi viral dan membekas. Bukan karena teknologinya canggih, tetapi karena pesannya nyata dan mengena.

Kesimpulan

Iklan relatable di media sosial bukanlah tentang siapa yang paling lantang, tetapi siapa yang paling dekat. Ia bukan tentang menjual sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, melainkan tentang membangun hubungan jangka panjang melalui cerita-cerita sederhana yang menyentuh hati.

Dalam era digital yang serba cepat dan penuh distraksi, kedekatan emosional menjadi kekuatan luar biasa. Dan iklan yang mampu membuat orang berkata, “Ini seperti gue,” adalah iklan yang telah memenangkan lebih dari sekadar klik tetapi telah mendapatkan tempat dalam pikiran dan perasaan.

Brand yang memahami ini akan tumbuh bukan hanya sebagai penjual, tetapi sebagai bagian dari perjalanan hidup konsumennya. Karena pada akhirnya, siapa pun ingin didengar, dimengerti, dan diingat. Dan iklan relatable adalah salah satu cara paling tulus untuk menyampaikan bahwa brand Anda ada untuk mereka bukan hanya untuk menjual, tapi untuk terhubung.

Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.