Brand yang Pakai KOC, dalam era digital yang semakin kompetitif, brand harus terus berinovasi dalam cara mereka berkomunikasi dengan konsumen. Salah satu pendekatan yang kini tengah populer dan terbukti efektif adalah KOC Marketing. KOC, atau Key Opinion Consumer, adalah konsumen biasa yang memiliki pengalaman langsung dengan suatu produk dan dengan sukarela membagikan ulasan, testimoni, serta rekomendasi secara organik di media sosial.
Berbeda dengan influencer atau selebritas digital, KOC cenderung memiliki jumlah pengikut yang lebih kecil. Namun, keaslian dan kepercayaan yang mereka bangun bersama komunitasnya jauh lebih tinggi. Karena itu, banyak brand mulai memanfaatkan kekuatan KOC dalam strategi pemasaran mereka. Artikel ini akan mengulas beberapa brand yang sukses menggunakan KOC, alasan mereka memilih pendekatan ini, serta hasil yang diperoleh dari strategi tersebut.
Baca juga: Kolaborasi Brand dengan KOC: Strategi Efektif Menjangkau Konsumen Secara Otentik
Mengapa Brand Memilih KOC?
Sebelum membahas merek-merek yang telah menerapkan KOC Marketing, penting untuk memahami mengapa pendekatan ini menarik perhatian banyak perusahaan. KOC memberikan sentuhan personal dalam menyampaikan pengalaman produk. Ulasan dan cerita yang dibagikan tidak terasa seperti iklan, melainkan seperti rekomendasi dari teman sendiri. Audiens merasa lebih dekat, percaya, dan cenderung mengambil tindakan seperti mencoba atau membeli produk yang disarankan.
Selain itu, biaya kerja sama dengan KOC jauh lebih rendah dibandingkan dengan influencer besar. Bahkan dalam banyak kasus, brand hanya perlu menyediakan produk secara gratis atau memberikan akses eksklusif untuk membuat KOC tertarik berbagi. Inilah mengapa brand besar maupun kecil mulai menempatkan KOC sebagai bagian penting dalam kampanye mereka.
Brand Skincare Lokal: Somethinc
Salah satu brand yang sukses memanfaatkan strategi KOC adalah Somethinc. Merek skincare lokal ini tidak hanya menggandeng influencer dan beauty vlogger, tetapi juga mengandalkan suara-suara dari pengguna nyata. Banyak konsumen yang membagikan pengalaman mereka menggunakan produk Somethinc secara sukarela melalui Instagram Reels, TikTok, dan Twitter.
Brand ini secara aktif memantau ulasan positif yang dibagikan pengguna, lalu merepost atau menyertakan konten tersebut dalam kampanye mereka. Melalui pendekatan ini, Somethinc berhasil membangun kepercayaan yang kuat dan memperoleh loyalitas pelanggan dalam waktu relatif singkat.
Brand Fashion: Erigo
Erigo adalah brand fashion lokal yang juga memanfaatkan kekuatan komunitas dan KOC dalam strategi pemasarannya. Meskipun sempat dikenal karena kampanye besar bersama influencer dan selebritas, Erigo juga menjalankan pendekatan grassroots melalui pengikut setianya di media sosial.
Mereka sering mengadakan program di mana pelanggan yang membeli produk diberi tantangan untuk memposting foto dengan outfit Erigo, disertai tagar tertentu. Tanpa imbalan finansial besar, brand ini mendapatkan ratusan bahkan ribuan konten autentik dari pengguna nyata. Pendekatan ini memperluas jangkauan promosi tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi, sekaligus meningkatkan engagement.
Brand Makanan dan Minuman: Janji Jiwa
Dalam industri F&B, Janji Jiwa adalah contoh brand yang mampu membangun koneksi kuat dengan konsumennya melalui pendekatan berbasis komunitas. Brand kopi ini memanfaatkan platform seperti TikTok dan Instagram untuk mendorong pelanggan membagikan pengalaman mereka saat menikmati produk Janji Jiwa.
Mereka memberikan penghargaan sederhana seperti voucher gratis, shoutout di akun resmi, atau merchandise kepada pelanggan yang aktif membuat konten. Banyak pengguna yang tidak memiliki jumlah pengikut besar, namun menghasilkan video kreatif yang akhirnya viral. Dengan ini, Janji Jiwa berhasil mendapatkan promosi gratis dari ratusan KOC, memperluas eksposur brand mereka secara organik.
Brand E-commerce: Shopee
Shopee sebagai salah satu e-commerce terbesar di Asia Tenggara, juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan KOC. Mereka memiliki program komunitas yang disebut Shopee Hauls, di mana pengguna biasa diajak untuk membagikan pengalaman belanja mereka.
Shopee secara aktif memilih konten dari pengguna yang membahas produk-produk tertentu, lalu mempromosikannya lewat kanal resmi. Meski pengguna tersebut bukan influencer besar, konten yang mereka hasilkan sangat relatable bagi audiens luas. Shopee juga mendorong konten haul dan review produk melalui program kompetisi bulanan yang menarik partisipasi ribuan orang.
Brand Teknologi: Xiaomi Indonesia
Di sektor teknologi, Xiaomi Indonesia telah lama dikenal sebagai brand yang dekat dengan komunitas penggunanya. Mereka tidak hanya fokus pada kampanye besar, tetapi juga memanfaatkan review dari pengguna setia. Xiaomi mengembangkan komunitas fans yang disebut Mi Fans, yang terdiri dari pengguna aktif yang sering mengulas produk mereka di YouTube, Instagram, maupun forum teknologi.
Alih-alih hanya bergantung pada ulasan dari media teknologi profesional, Xiaomi justru lebih mengedepankan testimoni dari konsumen nyata. Mereka bahkan memberikan produk baru untuk diuji oleh anggota komunitas sebelum diluncurkan ke pasar luas. Cara ini membangun rasa memiliki dan meningkatkan keterlibatan pelanggan secara signifikan.
Brand Kosmetik: Wardah
Wardah adalah salah satu brand kosmetik Indonesia yang juga aktif dalam mengadopsi pendekatan KOC. Selain kampanye besar dengan brand ambassador, Wardah memberikan perhatian khusus kepada pelanggan setia yang secara sukarela mempromosikan produk mereka. Brand ini mendorong pengguna membagikan tutorial make up atau pengalaman menggunakan produk Wardah di TikTok dan Instagram.
Dengan memberikan apresiasi seperti repost, diskon, atau undangan ke event virtual eksklusif, Wardah berhasil membentuk jaringan KOC yang luas dan solid. Hasilnya, brand ini tetap relevan di tengah persaingan yang ketat di industri kecantikan.
Manfaat yang Dirasakan Brand
Dari berbagai brand di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan KOC memberikan banyak keuntungan nyata. Salah satu yang paling menonjol adalah efisiensi biaya. Dibandingkan dengan influencer marketing yang mengharuskan anggaran besar, kolaborasi dengan KOC bisa berjalan lebih hemat namun tetap berdampak tinggi.
Selain itu, brand mendapatkan konten yang lebih autentik dan kreatif. Karena KOC bukan pekerja promosi profesional, mereka cenderung membuat konten yang lebih natural dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Ini membuat audiens merasa lebih terhubung dan tidak merasa sedang ditargetkan secara komersial.
Yang tak kalah penting, KOC dapat membantu brand menciptakan komunitas. Loyalitas pelanggan meningkat ketika mereka merasa menjadi bagian dari perkembangan brand, bukan hanya sebagai konsumen pasif. Komunitas ini nantinya bisa menjadi agen promosi sukarela yang terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Kesimpulan
Kolaborasi dengan KOC telah terbukti menjadi strategi pemasaran yang cerdas dan efektif, terutama di tengah persaingan digital yang semakin padat. Brand yang cermat melihat potensi dari konsumen aktif dan memberikan ruang untuk berbagi pengalaman telah berhasil membangun kepercayaan, meningkatkan engagement, dan mendorong penjualan tanpa mengandalkan promosi konvensional.
Dari brand skincare seperti Somethinc hingga e-commerce besar seperti Shopee, semua menunjukkan bahwa kejujuran dan keaslian dalam komunikasi brand adalah nilai utama yang dicari konsumen hari ini. Bagi brand yang ingin tumbuh dan menciptakan hubungan kuat dengan pelanggan, membangun strategi berbasis KOC adalah langkah penting menuju kesuksesan jangka panjang.
Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.
