Mengenal Lebih Dalam Tentang Brand Affect

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Sebuah merek bisa disebut sebagai wajah pertama yang dikenal dan diingat oleh masyarakat. Baik buruknya menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Untuk itu perlu dipikirkan secara serius bagaimana sebuah merek dapat menarik minat masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan, baik berupa barang maupun jasa. Secara kolektif, inilah yang kami sebut efek merek. Mari kita mengenal lebih lebih dalam apa itu brand affect.

 

Pengertian

Penelitian Holbrook dan Hirscham (2001) (dalam Holbrook dan Hirscham 2013) menunjukkan bahwa pada perilaku konsumen, aspek emosi, kenikmatan dan kesenengan merupakan aspek yang mendukung konsumen dalam mengambil keputusan memilih suatu merek. Brand affect merupakan konsep penilaian secara global.

 

Penilaian Brand Affect

Umumnya sulit bagi konsumen untuk membedakan antara daya tarik dan penerimaan informasi produk ketika membuat penilaian merek, Daniel Enpark (2002). Klaim bahwa penilaian dampak merek dibagi menjadi 2 kriteria yaitu:

  1. Nilai hedonik (nilai berdasarkan emosi, kepuasan dan kesenangan) Merupakan harapan konsumen untuk mengalami kepuasan kesenangan ketika menggunakan produk dengan pilihan merek tertentu.
  2. Nilai utilitarian (Nilai yang berdasarkan asas manfaat) menekankan pada kemampuan beradaptasi dari sebuah merek untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari konsumen. Orang dengan konsep berdasarkan kriteria pragmatis tidak melaporkan pengalaman informasi sebelumnya yang mendukung keputusan mereka.

 

Indikator Brand Affect

Menurut (Fatih Geçti & Hayrettin Zengin) sebagai berikut :

  1. This brand gives me pleasure Merek memberi kepuasan.
  2. Buat beberapa pilihan produk.
  3. Buat beberapa pilihan harga.
  4. This brand makes me happy Merek membuat kepuasan.
  5. Model yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
  6. Produk dengan harga tertentu.
  7. I feel good when i use this brand merasa puas saat memakai merek.
  8. Merasa nyaman menggunakan produk.
  9. Merasa percaya diri saat menggunakan produk.

 

 

Dari penjelasan di atas brand affect dianggap sebagai faktor penentu dalam menciptakan loyalitas merek. Karena konsumen akan memutuskan apakah akan setia pada suatu merek atau tidak berdasarkan perasaan yang mereka alami setelah mengkonsumsi suatu merek. Perasaan ini bisa positif atau negatif. Jika konsumen memiliki pengalaman positif menggunakan suatu merek, mereka akan terus membeli merek yang sama dalam jangka panjang. Sebaliknya, jika konsumen mengalami perasaan negatif seperti kekecewaan, maka konsumen akan berhenti menggunakan mereknya. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang copywriting, manajemen konten, dan SEO Anda bisa mengunjungi blog pada laman DIGIMA.