Agar lebih mudah memahami perbedaan dari post dan page tadi, kita dapat menyorot kedua kelengkapan ini dalam beberapa aspek teknis sebagai berikut.
Berdasarkan Timeline
Semua post pada situs WordPress anda akan tampil secara kronologis mulai dari yang terbaru hingga lama. Waktu penerbitan sebuah post (tanggal hingga jam) akan tercatat dan tampil pada post tersebut. Oleh karena itu, sebuah post dapat kadaluarsa. Beda halnya dengan sebuah page, page WordPress tidak menampilkan tanggal pembuatannya. Konten berupa halaman statis ini akan terus relevan dari waktu ke waktu, meskipun begitu anda tetap bisa memperbaruinya jika dibutuhkan. Sebuah atau beberapa page tidak akan tampil secara kronologis, anda harus mengarahkan pengunjung website ke halaman – halaman tersebut melalui navigasi berupa tautan. Bisa menggunakan tautan pada menu atau tempat lainnya.
Berdasarkan Kepemilikan
Secara default, sistem WordPress akan menampilkan nama akun kontributor pada sebuah post. Jika post tersebut ditulis oleh orang yang berbeda, maka nama yang tampil juga akan berbeda. Pengguna dapat menemukan arsip semua post dari masing – masing penulis. Sayangnya hal yang sama tidak bisa kita lihat pada page. Halaman statis WordPress tidak menampilkan akun atau pengguna mana yang membuatnya. Bahkan jika admin lainnya mengubah halaman tersebut dan memperbaharuinya, catatan perubahan tidak dapat tampil di halaman jika admin tidak menulisnya.
Berdasarkan Pengaturan
Di atas kami sudah menjelaskan bahwa sebuah post memiliki pilihan format. Jika anda tidak mengubahnya, post akan berformat standar. Namun jika anda ingin membuat post baru yang berisi kutipan, anda bisa mengubahnya menjadikan “Kutipan” atau “Quote”. Begitu pula dengan format lainnya. Lebih lanjut, kita juga bisa menyematkan kategori dan tanda (tag) pada post sebuah WordPress. Hal ini akan memudahkan pengguna mencari post yang saling terkait di dalam sebuah website. Sementara itu, sebuah page hanya bisa diatur akhirnya. Jika tema WordPress mendukung, anda juga bisa mengatur template dari page tersebut.
Berdasarkan Engagement
Perbedaan post dan page dalam WordPress juga dapat terlihat pada egagement yang dapat dihasilkan. Sebagaimana tujuan post konten untuk menarik social egagement, anda dapat menambahkan tombol berbagi ke media sosial pada post WordPress anda. di samping itu, memang bukan tidak mungkin untuk menambahkan tombol berbagi pada sebuah page, hanya saja halaman statis pada umumnya tidak memiliki keunikan untuk menarik orang lain membagikannya di media sosial mereka.
Berdasarkan Ketersediaan di RSS Feed
Saat mengirimkan post baru di WordPress, ia akan langsung tersedia pada RSS Feed. Pembaca dapat melihat artikel – artikel baru yang masuk ke dalam RSS Feed tersebut tanpa membuka website anda. Hal ini merupakan teknologi yang umumnya tersedia pada kelengkapan berlangganan pembaruan website melalui email. Tidak seperti post, sebuah page tidak tersedia pada RRS Feed. Untuk melihat sebuah page, pengunjung harus mencarinya di website melalui navigasi tertentu. jika anda tidak memberikan navigasi tersebut, maka akan sulit untuk menemukan page tersebut.
Nah, dari semua penjelasan di atas, membedakan post dan page pada WordPress bukan hal yang sulit, bukan? Oh ya, jika anda memiliki sebuah website berbasis WordPress, jangan lupa untuk melaksanakan tugas maintenance WordPress secara rutin juga ya, agar situs anda memiliki perfoma terbaik.
Demikian penjelasan kita hari ini tentang 5 perbedaan post dan page pada WordPress. Semoga bermanfaat.