Pesatnya perkembangan teknologi digital membuat perilaku konsumen telah berubah. Sebuah studi Accenture menemukan bahwa konsumen lebih pintar dari sebelumnya ketika memilih produk dan layanan digital yang berdasarkan kebutuhan mereka yang semakin kompleks.
Era digital telah mengubah tren sosial dari waktu ke waktu. Dan tentunya akan mempengaruhi perilaku dan permintaan konsumen. Perubahan perilaku konsumen bisa jadi lebih sulit untuk dipahami atau bahkan dideteksi. Tetapi Anda sebagai pemasar harus menyadari bahwa mengubah dan menyesuaikan layanan dengan keinginan konsumen sangatlah penting.
Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan setelah mengonsumsi produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Atau berdasarkan pendapat Schiffman dan Kanuk [2000]: perilaku konsumen adalah proses yang dilalui seseorang untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperdagangkan produk, jasa atau ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para konsumennya.
Seorang konsumen dapat menjadi individu atau organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumen. Perilaku konsumen direpresentasikan dalam beberapa fase antara lain fase pra pembelian, fase pembelian dan fase pasca pembelian barang atau jasa. Pada fase pra-pembelian, konsumen biasanya menginformasikan diri mereka sendiri tentang produk dan layanan ini.
Adanya perilaku konsumen yang divergen tentu membawa tantangan tersendiri bagi pelaku usaha, seperti meningkatnya iklan negatif. Memahami jenis perilaku konsumen merupakan tantangan sekaligus peluang bagi bisnis.
Lantas perilaku konsumen seperti apa yang berlaku di era digital saat ini?
Berikut 4 aspek mengenai perilaku konsumen di era digital seperti ini yang perlu dicermati lebih detail, yaitu:
Membandingkan kualitas produk dengan melihat ulasannya
Seperti yang sering kita lakukan, sebagian besar konsumen saat ini mendidik diri mereka sendiri tentang kualitas produk yang mereka butuhkan melalui ulasan online. Mereka biasanya menggunakan halaman pencarian Google, media sosial atau kolom testimoni toko online Anda. Oleh karena itu, untuk menjadi lebih baik dari pesaing Anda, pastikan Anda selalu menawarkan produk dan layanan dengan kualitas terbaik kepada pelanggan Anda.
Konsumen tidak ingin dibuat rumit
Harga murah bukan lagi satu-satunya daya tarik bagi pelanggan. Konsumen dapat lebih memilih kemudahan pemesanan dan metode pembayaran. Kecenderungan pembayaran cashless atau non tunai semakin meningkat, yang menuntut pembayaran lebih mudah dari setiap merchant. Fungsi lanjutan dari sistem pembayaran online mengurangi waktu pemesanan dan menawarkan metode pembayaran yang mudah.
Konsumen cenderung membeli sesuai kebutuhan atau keinginan
Banyaknya penjual yang menawarkan produk yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan selera konsumen mendorong berkembangnya tren produk sesuai kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu, lebih menguntungkan dalam menyajikan produk dengan cara berbasis kebutuhan atau kebutuhan. Misalnya, ketika sebuah corporate brand menawarkan menu ayam panggang dengan tingkat kepedasan atau potongan yang berbeda. Dengan bantuan produk atau jasa yang “disesuaikan” dengan kebutuhan konsumen, konsumen dapat menawarkan kepuasan tersendiri dengan cara yang mempengaruhi loyalitas pelanggan.
Konsumen menginginkan pemasar untuk selalu memperbarui model
Informasi menyebar dengan sangat cepat melalui internet. Ini memengaruhi perubahan tren, yang juga terjadi dengan sangat cepat. Internet juga kerap menjadi trendsetter yang mendorong konsumen untuk mengikuti tren terkini. Terutama generasi milenial yang umumnya suka mengikuti perkembangan zaman. Dengan perilaku konsumen yang terus berubah, Anda sebagai pemilik bisnis atau pemilik merek harus menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Sementara era digital saat ini serba mudah dan menyenangkan, jangan mengikuti tren konsumerisme dan hedonistik. Tetap waspada dan berpikir rasional saat berbelanja. Semoga membantu!