PT Pertamina Indonesia: Yuk, Mengenal Pertamina Indonesia

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Anda pastinya sudah mengetahui perusahaan ini kan? Dan pastinya Anda telah mengetahui perusahaan ini berjalan pada bidang minyak bersubsidi. Nah kali ini, kita akan membahas tentang pertamina Indonesia.

Apa Sih PT Pertamina Indonesia Itu? Yuk, Ketahui Pertamina Indonesia

PT Pertamina Indonesia merupakan salah satu BUMN yang sangat aktif menggunakan media sosial. Salah satu kegiatan online yang dilakukan adalah sosialisasi produk. Usai menerima elpiji non subsidi dari salah satu dari 206 blogger Depdag RI, dengan diadakan lomba blogging yang berhadiah kunjungan ke kapal elpiji Pertamina 2 Situbondo dan jalan-jalan ke Bali. Kegiatan usaha Pertamina di bidang energi dan petrokimia terbagi menjadi sektor hulu dan hilir serta didukung oleh kegiatan anak perusahaan dan usaha patungan. Apalagi sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi PT Pertamina (Persero). PT Pertamina (Persero) mendirikan Universitas Pertamina dengan tujuan menjadi universitas kelas dunia di bidang bisnis dan teknologi energi.

Sejarah Perusahaan PT Pertamina Indonesia

Pertamina merupakan hasil kerja sama antara Pertamina dan Pertamina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada tahun 1968. Direktur Utama (Dirut) yang menjabat dari 2009 hingga 2014, adalah Karen Agustiawan, yang digantikan oleh Menteri Negara BUMN Sofiane Jalil pada 5 Februari 2009, menggantikan mantan Presiden Ali Ernant Somarno. Pelantikan Karen Agustiawan membuat sejarah yang signifikan. Pasalnya, ia merupakan perempuan pertama yang berhasil meraih posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar di Indonesia itu. Karen Agustiawan mengundurkan diri sebagai ketua pada 1 Oktober 2014 untuk menjadi profesor di Universitas Harvard di Boston, AS. Selanjutnya, pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Suecipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri.

Alasan Banyaknya Anak Perusahaan Di Bawah PT Pertamina Indonesia

 Di Indonesia, banyak sekali anak perusahaan di bawah PT Pertamina. Mengapa demikian?

Anda harus mengetahui bahwa dengan banyaknya anak perusahaan di bawah PT Pertamina (Persero), departemen komunikasi perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan media sosialnya. Salah satunya hanya dengan membuat 3 akun Twitter resmi: @PTPERTAMINA (39.000 pengikut), @PertamaxIND (21.000 pengikut) dan @pertaminaracing (4500 pengikut). Pertamina juga memiliki akun resmi di Facebook(www.facebook.com/ptpertaminapersero) dan YouTube (www.youtube.com /ptpertamina). Di Twitter, jenis konten yang di moderasi bervariasi dari satu akun ke akun lainnya. Akun @PTPERTAMINA khusus digunakan untuk menyebarluaskan informasi mengenai kampanye produk, rekrutmen karyawan dan program sosial perusahaan (CSR).

Tak hanya itu saja, berita positif tentang perusahaan juga tersebar melalui akun ini. @PTPERTAMINA juga disibukkan dengan aktivitas online seperti menjalankan kuis berhadiah lumayan ratusan ribu rupiah kepada semua pemenang. Sementara itu, akun @PertamaxIND akan digunakan secara eksklusif untuk mempromosikan Pertamax yang saat ini menjadi salah satu produk pilihan Pertamina dan sangat digemakan di mana-mana. Akun @pertaminaracing menjadi media komunikasi balapan yang disponsori Pertamina. Ketiga akun tersebut saling mendukung dalam hal pengelolaan konten, terutama program seputar Pertamax dan tim balap GP2 Pertamina dengan pembalap Rio Haryanto. Pertamina menyiarkan rekaman kegiatan anak perusahaan regional dan kantor perwakilan di YouTube.

Video yang ditampilkan sudah diedit sebelumnya dan diberi tag identitas perusahaan sehingga penonton dapat dengan mudah mengidentifikasi video resmi Pertamina. 208 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Selain konten promosi dan penjualan, Pertamina juga mengisi akun media sosial (Facebook, YouTube, Twitter) untuk menyebarkan konten inspiratif dan motivasi kepada para pengikutnya. Pertamina pernah memonopoli pembangunan SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut dihapuskan oleh pemerintah pada 2001. Perusahaan juga mengoperasikan tujuh kilang minyak dengan total kapasitas 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan total kapasitas 1.507.950 tpa dan pabrik LPG dengan total kapasitas 102,3 juta tpa.