Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Musim Hujan!

Table of Contents

Blog DiGIMA Indonesia

Memasuki bulan Oktober di Indonesia, artinya musim hujan akan dimulai. Curah hujan akan meningkat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Curah hujan yang meningkat berpotensi mengakibatkan banjir di daerah yang tidak memiliki daerah serap atau drainase yang bagus.

Banjir yang melanda tidak hanya menghambat jalur transportasi dan mengakibatkan kerusakan properti, namun juga mendatangkan penyakit. Salah satu penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh banjir adalah Leptospirosis. Ketika banjir, Leptospirosis menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi oleh urine hewan pembawa bakteri Lestopira.

penyebab penyakit leptospirosis

Penyakit Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang terdapat dalam urine atau darah hewan yang telah terinfeksi bakteri ini. Beberapa hewan yang dapat menjadi inang dari bakteri ini adalah anjing, tikus, sapi, dan babi. Bakteri ini akan menetap dan bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi. Lantas, bagaimana penularannya pada manusia dan apa saja gejalanya? Simak artikel di bawah ini untuk penjelasan lebih lanjut!

Penularan Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang berasal dari urine atau darah hewan yang sudah terinfeksi oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat hidup selama beberapa tahun di ginjal hewan tersebut tanpa menimbulkan gejala. Bahkan setelah dikeluarkan bersama urine dan mengontaminasi tanah atau air, bakteri ini tetap bertahan dalam hitungan bulan bahkan tahun.

Pada manusia sendiri, penularan terjadi akibat beberapa faktor sebagai berikut.

  • Melakukan kontak langsung pada kulit dengan urine hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira.
  • Kulit mengalami kontak langsung dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira.
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi Leptospira.

Selain karena kontak kulit secara langsung, bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik yang kecil seperti luka lecet atau luka besar seperti luka robek. Bakteri Leptospira juga bisa menginfeksi manusia dengan masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.

Sedangkan, penularan Leptospirosis antarmanusia dapat terjadi melalui pemberian ASI atau hubungan seksual. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi.

Selain berpotensi mengalami penularan saat banjir, beberapa individu berisiko tinggi terkena Leptosirosis dengan melakukan kegiatan berikut ini.

  • Menghabiskan sebagian besar waktunya di daerah yang bertanah dan berair, seperti di tambang, sawah, atau pantai.
  • Sering berinteraksi dengan hewan karena tuntutan profesi, seperti peternak, dokter hewan, atau pemilik hewan peliharaan.
  • Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan saluran pembuangan atau selokan
  • Memiliki tempat tinggal di daerah rawan banjir
  • Sering melakukan olahraga di alam bebas, seperti rafting atau diving.

Gejala Penyakit Leptospirosis

Setelah terinfeksi oleh bakteri Leptospira, penderita akan mengalami gejala. Gejala penyakit biasanya muncul dalam 2 hari sampai 4 minggu setelah terpapar bakteri. Namun, pada beberapa kasus, gejala Leptospirosis tidak terlihat sama sekali.

Gejala yang ditunjukkan pada masing-masing individu sangat bervariasi. Pada awal gejala sering kali dianggap sebagai penyakit flu atau demam berdarah. Tanda gejala awal yang muncul antara lain:

  • Demam tinggi dan menggigil
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan menurun
  • Diare
  • Mata merah
  • Nyeri otot pada bagian betis dan punggung bawah
  • Sakit perut
  • Muncul bintik merah yang tidak hilang saat ditekan

Gejala dan keluhan tersebut perlahan akan pulih dalam waktu 1 minggu. Namun, pada beberapa kasus, penderita dapat mengalami penyakit lanjutan, yaitu penyakit Weil yang merupakan Leptospirosis tahap kedua. Penyakit ini timbul akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Penyakit Weil dapat berkembang dalam 1-3 hari setelah gejala Leptospirosis muncul. Keluhan yang muncul bervariasi tergantung organ yang terinfeksi. Gejala penyakit Weil antara lain:

  • Demam
  • Sulit buang air kecil
  • Mengalami pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Mimisan atau batuk berdarah
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar-debar
  • Lemas dan keringat dingin
  • Sakit kepala dan leher kaku

Penyakit Leptospirosis harus segera ditangani dengan tepat. Apabila penanganan terlambat, akan menyebabkan komplikasi yang dapat menyerang organ otak, paru-paru, ginjal, hingga bisa menyebabkan kematian.

Sebagai tindakan pencegahan Leptospirosis, Anda diharuskan untuk segera mandi setelah melewati kawasan banjir atau daerah yang basah. Selain itu, jangan lupa untuk menutup luka dengan plester tahan air bila akan melakukan kontak langsung dengan air di alam bebas.


Inilah salah satu contoh artikel SEO kesehatan yang kami produksi. Kami menyediakan jasa penulisan artikel SEO untuk mengisi konten website Anda, Artikel SEO sangat berguna untuk meningkatkan traffic website dan membantu meningkatkan ranking di mesin pencarian secara organik.

Hingga saat ini kami sudah menghasilkan ratusan artikel SEO untuk mengisi website klien dengan konten berkualitas. Bagi Anda yang membutuhkan jasa pembuatan artikel SEO, segera hubungi kami melalui Instagram kami di Digima.