Dalam dunia periklanan yang terus berkembang, strategi untuk merebut perhatian audiens menjadi semakin beragam. Masing-masing merek berlomba-lomba menciptakan konsep yang unik, memikat, dan tak jarang sensasional. Namun di tengah gempuran visual dan narasi yang kadang terlalu megah, justru pendekatan sederhana sering kali lebih berhasil membekas di hati. Salah satunya adalah pendekatan dengan iklan yang menampilkan karakter keseharian.
Karakter keseharian adalah tokoh-tokoh yang terasa nyata, dekat, dan akrab bagi audiens. Mereka bukan selebritas, bukan sosok luar biasa dengan kehidupan glamor, melainkan representasi dari kita: ibu rumah tangga, pelajar, sopir ojek online, pekerja kantoran, anak kos, atau pemilik warung. Ketika karakter dalam iklan terasa seperti orang yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, maka ikatan emosional pun lebih mudah terbentuk. Artikel ini akan membahas Iklan dengan Karakter Keseharian dengan lengkap.
Baca juga: Iklan Berbasis Masalah Nyata: Solusi yang Hadir dari Kehidupan Sehari-hari
Mengapa Karakter Keseharian Penting dalam Iklan
Karakter keseharian membawa unsur kejujuran dan keterhubungan yang sangat penting dalam komunikasi pemasaran. Ketika penonton melihat iklan dengan tokoh yang berbicara dan berperilaku seperti mereka, maka iklan tersebut tidak terasa seperti ‘penjualan’, melainkan cerita. Cerita yang bisa mereka pahami, rasakan, bahkan alami sendiri.
Karakter semacam ini juga membuat pesan iklan terasa lebih alami. Jika seorang ibu dalam iklan menceritakan betapa repotnya memasak sambil mengurus anak, lalu menemukan solusi praktis lewat produk bumbu instan, itu bukan sekadar promosi. Itu adalah refleksi dari realitas yang dialami banyak orang. Penonton tidak merasa diajari, melainkan diajak memahami solusi lewat pengalaman orang lain yang serupa.
Pendekatan ini bekerja karena ia membangun rasa percaya. Alih-alih menciptakan jarak melalui pencitraan yang terlalu ideal, karakter keseharian justru menutup jarak dengan kejujuran. Ini adalah cara yang halus namun kuat untuk mengatakan: “Kami mengerti kamu, dan ini adalah sesuatu yang bisa membantumu.”
Mewakili Realitas Audiens yang Beragam
Iklan dengan karakter keseharian juga memiliki kelebihan dalam menjangkau berbagai segmen pasar. Karakter-karakter ini bisa disesuaikan dengan latar sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda, mencerminkan keberagaman masyarakat secara nyata. Dalam satu kampanye iklan, bisa saja ditampilkan berbagai karakter dengan gaya hidup berbeda namun menghadapi masalah serupa, dan menggunakan solusi yang sama dari produk tersebut.
Contohnya adalah iklan layanan transportasi online yang menampilkan cerita dari sisi pengemudi, penumpang kantoran, dan anak sekolah yang memesan jemputan. Ketiganya mungkin berbeda secara latar belakang, tetapi dipersatukan oleh kebutuhan yang sama: kemudahan mobilitas. Dengan menampilkan berbagai karakter nyata, brand menunjukkan bahwa mereka tidak memilih-milih siapa yang layak dilayani.
Selain itu, penggunaan karakter keseharian juga membuka ruang inklusivitas. Representasi dari kelompok yang sering terpinggirkan bisa muncul dalam iklan sebagai bentuk empati dan penerimaan. Ketika seorang pedagang kaki lima atau ibu tunggal ditampilkan sebagai tokoh utama, itu bukan hanya soal mendekatkan brand pada masyarakat luas, tetapi juga memberikan suara kepada mereka yang sering kali tidak terlihat dalam media.
Membangun Cerita yang Mengena Lewat Tokoh Biasa
Karakter keseharian bekerja paling efektif saat dipadukan dengan cerita yang relevan dan menyentuh. Bukan sekadar memperlihatkan mereka dalam aktivitas rutin, tapi juga menggambarkan perjuangan kecil yang membentuk dinamika hidup mereka. Penonton akan lebih terlibat jika karakter dalam iklan menunjukkan emosi, mengalami tantangan, lalu menemukan harapan atau solusi melalui produk yang diiklankan.
Sebuah iklan detergen yang menggambarkan seorang ibu muda mencuci pakaian bayi sembari menunggu suaminya pulang kerja, misalnya, membawa nuansa emosional yang kuat. Ia tidak sedang menjual detergen sebagai produk pencuci biasa, tapi menghadirkan cerita tentang cinta, tanggung jawab, dan harapan dalam keluarga kecil. Tokohnya bukan aktris terkenal, tapi wanita biasa yang dengan segala keterbatasannya tetap ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Inilah bentuk iklan yang tidak hanya mengingatkan penonton tentang merek, tetapi juga menyentuh hati mereka.
Cerita seperti ini menjadi efektif karena tidak terlihat dibuat-buat. Bahasa yang digunakan tidak formal, dialog yang tercipta ringan dan sesuai gaya bicara sehari-hari, dan setting-nya pun umum ditemukan. Semua elemen ini bersatu membentuk atmosfer yang autentik, seolah-olah penonton sedang melihat cuplikan kehidupan nyata, bukan sebuah produksi komersial.
Dampak Emosional dan Jangka Panjang
Keberhasilan iklan bukan hanya diukur dari viralitas atau peningkatan penjualan jangka pendek, tetapi dari seberapa kuat brand dapat membangun hubungan dengan konsumennya. Karakter keseharian memberi kontribusi besar dalam membangun kedekatan ini. Mereka menciptakan citra merek yang membumi, peduli, dan bisa dipercaya.
Saat penonton melihat seseorang yang mirip dengan mereka menggunakan sebuah produk, mereka lebih mungkin percaya bahwa produk tersebut relevan dan bisa menjadi solusi bagi masalah mereka. Ini menumbuhkan rasa keterlibatan dan loyalitas yang jauh lebih kuat daripada sekadar diskon besar atau iming-iming fitur canggih.
Selain itu, karakter keseharian membantu memperkuat memori merek. Banyak orang mungkin tidak mengingat isi iklan secara lengkap, tapi mereka akan mengingat perasaan yang ditimbulkan saat menontonnya. Dan perasaan itu sering kali muncul dari kedekatan yang dibangun oleh karakter yang “mirip seperti saya.”
Brand yang konsisten menghadirkan karakter-karakter seperti ini dalam berbagai kampanyenya akan lebih mudah membangun identitas yang hangat dan diterima luas. Dalam jangka panjang, ini akan memudahkan brand untuk tetap relevan di tengah persaingan.
Kesimpulan
Dalam lanskap iklan modern yang semakin penuh dengan suara dan visual yang memperebutkan perhatian, pendekatan dengan karakter keseharian menawarkan sesuatu yang lebih tulus dan bermakna. Ia tidak berteriak, tapi berbicara pelan dengan hati. Ia tidak menggoda dengan janji muluk, tapi hadir dengan pengertian yang nyata.
Karakter keseharian membawa cerita yang dekat dengan kehidupan audiens. Mereka adalah cerminan dari kita semua orang-orang biasa dengan rutinitas, tantangan, harapan, dan kebutuhan yang nyata. Melalui mereka, iklan tidak hanya menyampaikan pesan, tapi menciptakan hubungan. Hubungan yang lahir dari rasa saling memahami, dan itu adalah fondasi paling kuat dalam membangun merek yang dipercaya dan dicintai.
Brand yang ingin bertahan dalam ingatan dan hati konsumennya tidak perlu selalu tampil mencolok. Cukup hadir secara nyata, lewat karakter yang membumi dan kisah yang jujur. Karena dalam dunia yang semakin bising, suara yang paling didengar adalah yang paling tulus.
Ingin meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital? DIGIMA siap membantu! Kami menyediakan layanan pembuatan konten Instagram yang menarik, pengembangan website profesional, serta produksi video pendek yang engaging untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Optimalkan strategi pemasaran digitalmu bersama DIGIMA! Hubungi Admin DIGIMA atau kirim DM ke Instagram DIGIMA sekarang dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.